h. Reputable Mouthpiece Teknik ini dilakukan dengan mengemukakan sesuatu yang tidak
sesuai kenyataan. Teknik ini biasanya digunakan oleh seseorang yang menyanjung pemimpin, akan tetapi tidak tulus.
i. Using All Forms of Persuations Teknik ini digunakan untuk membujuk orang lain dengan
himbauan atau iming-iming. Teknik propaganda ini sering digunakan dalam pemilu.
j. Frustration or Scapegot
23
Teknik ini digunakan untuk menciptakan kebencian atau menyalurkan frustasi dengan cara menciptakan kambing hitam.
k. Fear Arousing Teknik ini adalah cara propaganda untuk mendapatkan dukungan
dari target massa dengan menimbulkan emosi negatif, khususnya ketakutan.
4. Media Propaganda
Dalam komunikasi, faktor media menduduki peran yang sangat penting dalam proses penyebaran pesan. Berikut ini beberapa contoh
media yang biasanya digunakan dalam kegiatan propaganda:
24
a. Media massa Media massa yang dimaksud dalam hal ini adalah media elektronik
dan media cetak. Salah satu keunggulan ini adalah jangkauannya yang luas. Peran media massa dalam propaganda sangat efektif.
b. Buku Buku menjadi sangat efektif karena sangat mempengaruhi
pemikiran orang dan pemikiran dapat mempengaruhi perilaku. c. Film
Film juga bisa dijadikan media propaganda.
23
M ohamm ad Shoelhi, Propaganda Dalam Komunikasi Int ernasional Bandung: PT. Rem aja Rosdakarya, 2012, h. 67-69.
24
Nurudin, Komunikasi Propaganda, h. 35-37.
d. Selebaran Selebaran ini biasanya digunakan oleh sekelompok tertentu yang
ada dalam masyarakat dalam mempengaruhi kebijakan publik pemerintahnya.ini sangat dimungkinkan
5. Jenis-jenis Propaganda
Ada beberapa jenis propaganda yang dikemukakan beberapa pengamat. Jika dilihat dari cara yang dilakukannya atas isi pesan ada
propaganda tersembunyi dan terbuka.
25
a. Propaganda tersembunyi Dalam propaganda tersembunyi ini, propagandis menyembunyikan
tujuan utamanya dalam kemasan suatu pesan lain. contohnya seorang yang sedang menjabat sebagai gubernur. Namun pada saat yang
sama ia dijagokan menjadi presiden. Pertanyaan yang sebenarnya ditujukan pada posisi dirinya sebagai gubernur, namun ia kemas agar
juga bisa menguntungkan dirinya dalam usahanya merebut kursi presiden.
a. Propaganda terbuka Adalah setiap kemasan pesan, cara dan perilakunya dikemukakan
secara transparan tanpa dikemas dengan pesan yang lain. misalnya, ketika seorang kandidat presiden mengatakan, “pilihlah saya sebagai
presiden, karena saya akan mengantarkan serta mengatasi bangsa ini untuk mengatasi krisis ekonomi.
Sedangkan Ellul 1965 membagi jenis propaganda menjadi propaganda vertikal dan horisontal.
a. Propaganda Vertikal Propaganda vertikal adalah yang dilakukan oleh satu pihak kepada
orang banyak dan bisanya mengandalkan media massa untuk menyebarkan pesan-pesannya.
25
Nurudin, Komunikasi Propaganda, h. 38-39.
b. Propaganda Horisontal Propaganda horisontal adalah propaganda yang dilakukan seorang
pemimpin suatu organisasi atau kelompok pada anggota oganisasi atau kelompok itu melalui tatap muka ataukomunikasi antar personal
dan biasanya tidak mengandalkan media massa.
B. Semiotika
Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari
jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotika, atau dalam istilah Barthes, semiologi, pada dasarnya hendak
mempelajari bagaimana kemanusiaan humanity memaknai hal-hal things. Memaknai to sinify dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan
mengkomunikasikan to communicate. Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak
berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda.
26
Kata “semiotika” itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, semeion yang bearti “tanda” atau seme, yang berarti “penafsir tanda”. Semiotika berakar dari studi
klasik dan skolastik atas seni logika, retorika dan peotika. “tanda” pada masa itu masih bermakna sesuatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain.
27
Secara sigkat kita dapat menyatakan bahwa analisis semiotika merupakan cara atau metode untuk menganalisis dan memberikan makna-makna terhadap
lambang-lambang yang terdapat suatu paket lambang-lambang pesan atau teks.
26
Alex Sobur, Semiot ika Komunikasi Bandung: PT Rem aja Rosdakarya, 2009. H. 15.
27
Alex Sobur, Semiot ika Komunikasi, H. 16-17.