Analisis Propaganda Pada Adegan Seoharto Memerintahkan Untuk

96

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari temuan dan hasil analisis data pada film Pengkhianatan G 30 S PKI, adalah sebagai berikut: Tanda kekerasan yang ditampilkan dalam film ini menggambarkan sifat kebrutalan dan kekejaman dalam proses kudeta yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia PKI. Berbagai adegan-adegan yang menandakan kekerasan dalam film ini membuat rasa kebencian itu timbul dibenak para penonton dan upaya penumpasan gerakan pengkhianatan yang dilakukan oleh Soeharto dan pasukannya membuat sebaliknya, yaitu para penonton bangga dan senang karena telah hadir sosok pahlawan yang menumpas semua kekerasan yang dilakukan dalam pemberontakan yang menewaskan para Jenderal elit di Angkatan Darat. Kekerasan yang ditampilkan didalam adegan yang menjadi fokus penelitian ini adalah kekerasan terbuka, dimana banyak adegan pemukulan, pengeroyokan, penganiayaan hingga pembunuhan secara terang-terangan yang dilakukan oleh para anggota Partai Komunis Indonesia PKI ketika melakukan pemberontakan, khususnya pada saat melakukan adegan penculikan terhadap para Jenderal dan pengasingan di daerah Lubang Buaya. Propaganda dalam penelitian ini adalah bentuk kekerasan terbuka yang ditayangkan dalam film ini, dimana dalam film ini banyak menampilkan adegan- adegan kekerasan terbuka yang sangat kejam dengan banyak menampilkan penyiksaan dan penganiayaan tanpa sensor yang dilakukan oleh simpatisan dan anggota Partai Komunis Indonesia PKI terhadap lawannya yang akhirnya menimbulkan propaganda anti-PKI. Teknik propaganda yang dipakai dalam film ini adalah Name Calling penjulukan, Testimony kesaksian, Fear Arousing membangkitkan ketakutan. Glittering Generality kemilau generalitas. Namun teknik yang sering dipakai untuk merepresentasikan kekerasan adalah teknik Fear Arousing membangkitkan ketakutan dan teknik yang menggambarkan sosok kepahlawanan adalah teknik Glittering Generality kemilau generalitas.

B. Saran

Saran-saran yang bisa diberikan peneliti yang bisa dijadikan bahan masukan dan evaluasi terhadap film Pengkhianatan G 30 S PKI. Saran-saran ini ditujukan oleh penulis kepada: 1. Sutradara Seharusnya Sutradara dalam mengemas film ini lebih banyak memberikan adegan dari masyarakat biasa agar lebih menarik jalan ceritanya dan tidak bosan karena dalam durasi yang panjangnya lebih dari tiga jam. Contohnya seperti adegan salah seorang tokoh laki-laki yang berulang kali mengungkapkan kemarahannya kepada PKI dan pemerintah yang menyebabkan kemiskinan merajalela. 2. Penonton Untuk khalayak pecinta film harus lebih teliti melihat makna film yang ditonton. Serta harus cermat dalam memaknai pesan yang disampaikan sebuah