4.7. Faktor Risiko yang paling Dominan terhadap Kejadian Obesitas
Untuk menganalisa pengaruh faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian obesitas dilakukan uji regresi logistik ganda. Faktor risiko yang dianalisa
meliputi asupan energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, aktivitas fisik, dan uang saku harian. Dalam menentukan signifikansi faktor risiko, maka seluruh variabel
bebas dimasukkan dalam analisa menggunakan model enter. Kemudian variabel yang tidak signifikan akan dikeluarkan dari analisa satu persatu hingga diperoleh
pemodelan yang paling cocok. Penentuan variabel bebas sebagai faktor risiko yang paling berpengaruh
terhadap obesitas dengan melihat nilai Odds Rasio yang digambarkan oleh nilai Exp B, sedangkan tinggi rendahnya pengaruh pada obesitas didasarkan pada nilai slope
nilai B dalam pemodelan.
Tabel. 4.10. Hasil Analisis Pengaruh Asupan Energi, Protein, Lemak,
Karbohidrat, Serat, Uang Saku dan Aktivitas Fisik terhadap Kejadian Obesitas pada Mahasiswa FK USU
No Variabel
B p-value
Exp B 95 CI
1 Energi 3,721
0,000 41,31
8,252- 206,88 2 Protein
1,389 0,084
4,01 0,830- 19,38
3 Lemak 2,484
0,001 11,98
2,735- 52,53 4 Karbohidrat
1,257 0,001
3,513 1,310 - 9,423
5 Serat -1,365
0,251 0,255
0,025 - 2,626 6 Uang saku
0,168 0,168
0,586 0,101 - 1,49
7 Aktivitas Fisik -3,723
0,036 0,912
0,001 - 0,790
Dari hasil analisis pada tabel 4.10 diperoleh nilai p-value 0,05 adalah variabel energi, lemak, karbohidrat, dan aktivitas fisik. Sedangkan untuk variabel
yang tidak signifikan akan dikeluarkan dari analisis berikutnya yang dimulai dari
Universitas Sumatera Utara
variabel yang paling besar nilai p-valuenya sehingga diperoleh model terakhir sebagai berikut.
Tabel 4.11. Hasil Akhir Uji Multivariat Pengaruh Asupan Zat Gizi Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Serat, Aktivitas Fisik dan Uang
Saku terhadap Kejadian Obesitas pada Mahasiswa FK USU
No Variabel
B p-value
Exp B 95 CI
1 Energi
3,536 0,000
34,313 8,908 - 132,164
2 Lemak
2,531 0,000
12,571 3,756 - 642,108
3 Karbohidrat
1,496 0,000
4,466 1,949 - 10,232
4 Constant
-14,719 0,000
0,000
Tabel 4.11. menunjukkan bahwa variabel energi, lemak, dan karbohidrat merupakan faktor dominan yang berpengaruh terhadap kejadian obesitas p = 0,001.
Dengan demikian model di atas merupakan pemodelan yang paling sesuai dalam penelitian ini.
Apabila dilihat dari nilai ORnya, maka asupan energi OR = 34 memiliki pengaruh yang paling besar terhadap kejadian obesitas yang diikuti oleh lemak OR
= 12, karbohidrat OR = 4. Asupan energi memiliki pengaruh sebesar 34 kali untuk terjadinya obesitas setelah dikontrol variabel lain.
Dari hasil uji regresi logistik diatas diperoleh persamaan sebagai berikut : Kejadian Obesitas = -14,719 + 3,536 asupan energi + 2,531 asupan lemak + 1,496
asupan karbohidrat
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN