Analisis Kebutuhan Air Analisis Data

Tabel 5.29. Jumlah Sambungan Minimum Jenis Pompa Kapasitas LS Kapasitas Min Terpakai LS Kebutuhan Tiap Sambungan Ls Jumlah Sambungan Minimum unit Pompa Kap. Sangat Kecil 10 5 0.0143 350 Pompa Kap. Kecil 30 15 0.0143 1049 Pompa Kap. Sedang 75 37,5 0.0143 2622 Pompa Kap. Besar 150 75 0.0143 5245 Pompa Kap. Sangat Besar 350 175 0.0143 12238 Dari Tabel 5.29. dapat diketahui bahwa minimal jumlah pelanggan yang dapat membuat sambungan baru adalah 350 sambungan untuk pompa dengan kapasitas sangat kecil, akan tetapi pompa dengan kapasitas sangat kecil hanya digunakan untuk daerah tertentu, seperti jumlah air dalam reservoir dengan kapasitas yang kecil. Sedangkan untuk pompa kapasitas besar biasanya digunakan penambahan kapasitas untuk skala yang besar up-rating.

5.2. Analisis Data

5.2.1. Analisis Kebutuhan Air

Pada tahapan perencanaan kebutuhan air yang digunakan untuk kebutuhan domestik, kebutuhan non-domestik, hidran kebakaran, dan kebutuhan untuk keperluan kota. Dari hasil yang diperolah bahwa kebutuhan terbesar dari kebutuhan Universitas Sumatera Utara air domestik. Kebutuhan air domestik tersebut digunakan untuk keperluan sehari-hari, kemudian kebutuhan non domestik, hidran kebakaran serta untuk keperluan kota. Kebutuhan yang harus terpenuhi penting untuk dipenuhi adalah kebutuhan domestik dan non domestik karena berhubungan dengan kelangsungan hidup. Sedangkan kebutuhan untuk hidran kebakaran dan keperluan kota dapat dialokasikan apabila terjadi kekurangan pada sector domestik dan non domestik. Kebutuhan air domestik dan hidran kebakaran selalu mengalami peningkatan sebanding dengan peningkatan jumlah penduduk yang tinggal di kota Medan. Sedangkan untuk kebutuhan untuk non domestik dan keperluan kota relatif konstan tetap. Pemenuhan kebutuhan air tersebut tergantung pada jumlah produksi air dan kehilangan air sewaktu proses distribusi. Kehilangan air sewaktu distribusi dapat disebabkan oleh rusak pipa distribusi pipa mengalami kebocoran dan juga tindakan sengaja dari masyarakat yang menggunakan air secara illegal mencuri air. Sehingga kapasitas yang ada tidak dapat mencukup kebutuhan air. Untuk itu dilakukan peningkatan kapasitas air up rating yang sebesar 500 litersekon dari 4780 litersekon menjadi 5280 litersekon. Peningkatan ini memberi dampak yang cukup besar bagi terpenuhinya kebutuhan air dengan memperkirakan tingkat pelayanan sebesar kurang lebih 94 , sehingga terdapat 6 pelanggan yang tidak dapat memperoleh air bersih. Untuk mengantisipasi hal tersebut yaitu dengan mengurangi besarnya kehilangan air sewaktu proses distribusi sehingga semua pelanggan dapat memperoleh air. Universitas Sumatera Utara Kebutuhan air yang meningkat terus menurus dari waktu ke waktu. Sehingga dapat dipastikan dengan kapasitas yang tersedia sekarang tidak dapat memenuhi kebutuhan air untuk beberapa tahun kedepan. Maka suatu langkah yang dapat diambil adalah melakukan peningkatan kapasitas sebesar 200 – 300 litersekon setiap jangka waktu 2 sampai 3 tahun sekali dan sebisa mungkin mengurangi kehilangan air sewaktu didistribusikan. Selain itu, dengan memperhatikan jumlah kapasitas air antrian pelanggan yang menunggu untuk dilayani adalah sebesar 76 literdetik. Maka dengan penambahan kapasitas sebesar 200-300 literdetik setiap 2 hingga 3 tahun sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air oleh pelanggan yang mengantri. Tindakan Up-rating dilakukan dengan penambahan 3 unit pompa dengan kapasitas sebesar 270 liter detik dengan 2 unit beroperasi dan 1 unit sebagai cadangan sehingga dapat dihasilkan kapasitas kurang lebih 500 liter detik. Tindakan up rating sebagai salah satu cara mengantisipasi kebutuhan air khususnya pada jam puncak sering mengalami kekurangan air.

5.2.2. Analisis Simulasi Hidrolisis