Persentase kehilangan air yang lebih besar dari 21 sumber:PDAM Tirtandi juga merupakan salah satu penyebab terjadinya kekurangan air. Kehilangan air
umumnya disebabkan oleh terjadinya kebocoran pada sambungan, pipa-pipa dan adanya pencurian air.
5.1.2. Perhitungan Proyeksi
Berdasarkan data yang telah diperoleh tersebut akan dihitung proyeksi untuk sepuluh tahun yang akan datang yaitu dari tahun 2011 hingga 2020. Perhitungan
proyeksi ini diperlukan untuk mengetahui perkembangan supply dan demand air pada masa yang akan datang.
5.1.2.1.Proyeksi Jumlah Penduduk
Perhitungan proyeksi jumlah penduduk dihitung dengan menggunakan metode geometrik sesuai dengan rekomendasi Badan Pusat Statistik BPS. Perhitungan
proyeksi dengan menggunakan metode geometrik dapat dilihat pada Tabel 5.1. Tabel 5.1. Perhitungan Proyeksi dengan Metode Geometrik
i Pi
Pi - Pi-1 Pi-Pi-1Pi
1898013 -
- 1
1926520 28507
0.01479715 2
1963822 37302
0.01899459 3
1993602 29780
0.01493779 4
2006142 12540
0.0062508 5
2036185 30043
0.01475455
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1. Lanjutan i
Pi Pi - Pi-1
Pi-Pi-1Pi 6
2067288 31103
0.01504532 7
2083156 15868
0.00761729 8
2102105 18949
0.0090143 9
2121053 18948
0.0089333 10
2153881 32828
0.01524132 255868
0.12558641 Berikut perhitungan untuk mendapatkan faktor r metode geometrik.
∑ 0,1256
10 0,013
Hasil perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metode Geometrik dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2. Hasil Proyeksi Metode Geometrik n
Tahun Pn
1 2011
2180931 2
2012 2208320
3 2013
2236054 4
2014 2264136
5 2015
2292570 6
2016 2321362
7 2017
2350515 8
2018 2380034
9 2019
2409924 10
2020 2440189
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.2. Proyeksi Jumlah Penduduk untuk Tahun 2011 sampai 2020
Berikut adalah rekapitulasi hasil proyeksi untuk jumlah sambungan kelas sosial dapat dilihat pada Tabel 5.3 dan Gambar 5.3.
Tabel 5.3. Rekapitulasi Hasil Proyeksi Jumlah Sambungan Kelas Sosial No
Metode Linear Eksponensial
Logaritma Aritmatik Geometrik 2011
4193 4193
4170 4164
4164 2012
4206 4207
4175 4173
4183 2013
4219 4220
4180 4183
4212 2014
4232 4233
4184 4192
4252 2015
4245 4247
4188 4202
4301 2016
4258 4260
4191 4212
4361 2017
4271 4274
4195 4221
4433 2018
4284 4287
4198 4231
4516 2019
4297 4301
4201 4240
4611 2020
4310 4315
4204 4250
4720
2050000 2100000
2150000 2200000
2250000 2300000
2350000 2400000
2450000 2500000
Ju m
la h
P e
n d
u d
u k
Proyeksi Jumlah Penduduk
Geometrik
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.3. Proyeksi Jumlah Sambungan Kelas Sosial untuk Tahun 2011 sampai 2020
Berikut adalah rekapitulasi hasil proyeksi untuk jumlah sambungan kelas
Instansi dapat dilihat pada Tabel 5.4 dan Gambar 5.4. Tabel 5.4. Rekapitulasi Hasil Proyeksi Jumlah Sambungan Kelas Instansi
No Metode
Linear Eksponensial
Logaritma Aritmatik
Geometrik 2011
2829 2830
2826 2805
2804 2012
2836 2837
2829 2811
2817 2013
2843 2843
2832 2818
2836 2014
2849 2850
2835 2824
2861 2015
2856 2857
2837 2831
2893 2016
2862 2864
2840 2838
2932 2017
2869 2871
2842 2844
2978 2018
2876 2878
2844 2851
3032 2019
2882 2885
2846 2857
3093 2020
2889 2892
2848 2864
3163
5000 10000
15000 20000
25000 30000
35000 40000
Ju m
la h
S a
m b
u n
g a
n
Proyeksi Sambungan Kelas Sosial
Linier Eksponensial
Logaritma Aritmatik
Geometrik
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.4. Proyeksi Jumlah Sambungan Kelas Instansi untuk Tahun 2011 sampai 2020
Berikut adalah rekapitulasi hasil proyeksi untuk jumlah sambungan kelas niaga
dapat dilihat pada Tabel 5.5 dan Gambar 5.5. Tabel 5.5. Rekapitulasi Hasil Proyeksi Jumlah Sambungan Kelas Niaga
No Metode
Linear Eksponensial
Logaritma Aritmatik
Geometrik 2011
23625 23664
23149 23144
23148 2012
23878 23937
23239 23325
23521 2013
24130 24212
23321 23506
24093 2014
24383 24490
23398 23687
24877 2015
24636 24772
23469 23868
25894 2016
24888 25057
23535 24048
27168 2017
25141 25345
23598 24229
28734 2018
25393 25637
23656 24410
30635 2019
25646 25932
23712 24591
32924 2020
25899 26230
23765 24772
35669
5000 10000
15000 20000
25000 30000
35000 40000
Ju m
la h
S a
m b
u n
g a
n
Proyeksi Sambungan Kelas Instansi
Linier Eksponensial
Logaritma Aritmatik
Geometrik
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.5. Proyeksi Jumlah Sambungan Kelas Niaga untuk Tahun 2011 sampai 2020
Berikut adalah rekapitulasi hasil proyeksi untuk jumlah sambungan kelas
industri dapat dilihat pada Tabel 5.6 dan Gambar 5.6. Tabel 5.6. Rekapitulasi Hasil Proyeksi Jumlah Sambungan Kelas Industri
No Metode
Linear Eksponensial
Logaritma Aritmatik
Geometrik 2011
409 409
408 408
408 2012
409 409
408 408
409 2013
409 409
408 409
409 2014
410 410
408 409
410 2015
410 410
408 409
411 2016
410 410
409 409
412 2017
411 411
409 409
414 2018
411 411
409 410
415 2019
411 411
409 410
417 2020
411 411
409 410
419
5000 10000
15000 20000
25000 30000
35000 40000
Ju m
la h
S a
m b
u n
g a
n
Proyeksi Sambungan Kelas Niaga
Linier Eksponensial
Logaritma Aritmatik
Geometrik
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.6. Proyeksi Jumlah Sambungan Kelas Industri untuk Tahun 2011 sampai 2020
Berikut adalah rekapitulasi hasil proyeksi untuk jumlah sambungan kelas industri dapat dilihat pada Tabel 5.7 dan Gambar 5.7.
Tabel 5.7. Rekapitulasi Hasil Proyeksi Jumlah Sambungan Kelas Umum No
Metode Linear
Eksponensial Logaritma
Aritmatik Geometrik
2011 163
163 163
163 163
2012 164
164 163
163 163
2013 164
164 163
163 164
2014 164
164 163
163 164
2015 164
164 163
164 164
2016 164
164 163
164 165
2017 164
164 163
164 166
2018 165
165 163
164 167
2019 165
165 163
164 168
2020 165
165 163
164 169
5000 10000
15000 20000
25000 30000
35000 40000
Ju m
la h
S a
m b
u n
g a
n
Proyeksi Sambungan Kelas Industri
Linier Eksponensial
Logaritma Aritmatik
Geometrik
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.7. Proyeksi Jumlah Sambungan Kelas Umum untuk Tahun 2011 sampai 2020
5.1.2.2.Pemilihan Metode Proyeksi
Setelah persamaan matematis dari lima metode tersebut dapat dirumuskan maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah perhitungan nilai R
2
untuk menentukan metode yang paling sesuai. Berikut merupakan contoh perhitungan Nilai
R
2
untuk jumlah penduduk berdasarkan metode regresi linear, ekponensial, logaritma, aritmatika, geometrik.
1. Metode Regresi Linier
Perhitungan nilai korelasi proyeksi kebutuhan rumah tangga A berdasarkan regresi linier dapat dilihat pada Tabel 5.8.
5000 10000
15000 20000
25000 30000
35000 40000
Ju m
la h
S a
m b
u n
g a
n
Proyeksi Sambungan Kelas Umum
Linier Eksponensial
Logaritma Aritmatik
Geometrik
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8. Perhitungan Nilai Korelasi Proyeksi Kebutuhan Rumah Tangga A Berdasarkan Metode Linier
Tahun Pn
Pr P
Pn-P Pn-Pr
Pn-P2 Pn-Pr2
2001 95612
96152.4545 103237 -7625.2000
-540.4545 58143675.04
292091.1157
2002 97965
97726.8424 103237 -5272.2000
238.1576 27796092.84
56719.0309
2003 99739
99301.2303 103237 -3498.2000
437.7697 12237403.24
191642.3076
2004 101093 100875.6182 103237 -2144.2000
217.3818 4597593.64
47254.8549
2005 102507 102450.0061 103237
-730.2000
56.9939 533192.04
3248.3091
2006 103900 104024.3939 103237
662.8000
-124.3939 439303.84
15473.8522
2007 105346 105598.7818 103237
2108.8000
-252.7818 4447037.44
63898.6476
2008 107002 107173.1697 103237
3764.8000
-171.1697 14173719.04
29299.0652
2009 108651 108747.5576 103237
5413.8000
-96.5576 29309230.44
9323.3654
2010 110557 110321.9455 103237
7319.8000
235.0545 53579472.04
55250.6393
Total 103237
205256719.60 764201.1879
∑ ∑
− −
− =
− =
2 2
2
Pr 1
1 P
Pn Pn
SST SSE
R 9963
. 4
, 5035069426
5333 ,
5253434796 1
2
= −
= R
Dengan cara yang sama untuk mencari semua nilai korelasi berdasarkan metode proyeksi yang digunakan. Berikut merupakan hasil rekapitulasi nilai korelasi
untuk kebutuhan domestik dan non domestik dapat dilihat pada Tabel 5.9. Tabel 5.9. Rekapitulasi Nilai Korelasi R
2
Metode
Linear Eksponensial
Logaritma Aritmatik
Geometrik
Domestik Rumah
Tangga A 0.9963
0.9956 0.9203
0.9765 0.9486
Rumah Tangga B
0.9963 0.9956
0.9203 0.9765
0.9432
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9. Lanjutan Metode
Linear Eksponensial
Logaritma Aritmatik
Geometrik
Rumah Tangga C
0.9963 0.9956
0.9203 0.9765
0.9428 Rumah
Tangga D 0.9917
0.9919 0.8980
0.9624 0.9395
Non Domestik
Sosial 0.7415
0.7391 0.7927
0.6351 0.4305
Instansi 0.1546
0.1532 0.2824
-0.1013 0.2144
Niaga 0.8448
0.8387 0.8227
0.7647 0.7535
Industri 0.4305
0.4304 0.3788
0.3846 0.3526
Umum 0.4909
0.4908 0.4102
0.4111 0.4203
1.1.2. Perhitungan Kebutuhan Air