EPANET 2.0 memiliki tiga komponen non fisik yang menggambarkan aspek operasional dari sistem distribusi, yaitu curve, pattern, dan
kontrol.
3.1.8.2. Simulasi Hidrolis
Simulasi hidrolis EPANET yang menghitung head function dan aliran dalam link secara tetap terhadap level reservoir, level tangki, dan level kebutuhan
air secara periode waktu. Level waktu terhadap level reservoir dan kebutuhan junction diperbaharui mengikuti pola waktu dimana tangki level diperbaharui
menggunakan aliran saat itu. Penyelesaian untuk head dan aliran pada titik yang terpisah meliputi
penyelesaian secara simultan dalam persamaan aliran untuk tiap junction dan hubungan headloss pada tiap link pada jaringan. Proses tersebut dikenal dengan
hydraulic balancing menggunakan teknik iterasi yang melibatkan persamaan nonlinear EPANET menggunakan gradient algorithm untuk kebutuhan tersebut.
3.1.8.3.Perhitungan Hidrolisis Jaringan Perpipaan Distribusi
Pada perhitungan hidrolisis jaringan perpipaan distribusi, akan ditentukan dimensi dari perpipaan dan perlengkapan yang akan digunakan pada setiap alternatif.
Perhitungan yang dilakukan berdasarkan pada pemakaian air pada saat jam puncak
Universitas Sumatera Utara
dengan dibantu dengan menggunakan program EPANET 2.0. Program ini menggunakan aplikasi matematis dari persamaan Hazen-Williams.
Data masukan yang dibutuhkan dalam perhitungan diantaranya adalah: 1.
Debit rata-rata Ls pada tiap tapping 2.
Elevasi ketinggian m untuk tiap tapping 3.
Panjang pipa m 4.
Diameter pipa m yang digunakan 5.
Koefisien kekasaran Hazen-Williams yang akan digunakan 6.
Ketinggian level muka air pada reservoir distribusi yang akan digunakan Dengan menggunakan data diatas, maka hasil yang diperoleh diantaranya
adalah besarnya debit aliran pada tiap pipa, arah aliran, kehilangan tekanan, serta sisa tekan pada tiap tapping.
Setelah memasukkan data yang ada pada program EPANET akan secara langsung melakukan running dan memberikan hasil keluaran. Langkah-langkah
mengerjakan dengan menggunakan EPANET adalah sebagai berikut: 1.
Membuat satuan dimensi yang akan digunakan saat mengerjakan sistem jaringan pemipaan distribusi air bersih.
2. Membuat jaringan pemipaan dengan pertama kali menentukan titik
function pada jaringan permipaan dan kemudian dilanjutkan dengan menghubungkan tiap titik function dengan link atau pipa
Universitas Sumatera Utara
3. Selain menempatkan function dan link, maka diperlukan juga
penambahan reservoir pada jaringan perpipaan lainnya seperti pompa, valve dan lain-lain. Untuk setiap perlengkapan perpipaan tersebut, perlu
dimasukkan data-data
yang diperlukan
tergantung dari
jenis perlengkapannya.
4. Menentukan blok-blok pelayanan dan besar kebutuhannya yang
direncanakan akan di supply dari tiap junction tapping pada jaringan perpipaan.
5. Pada junction akan dimasukkan data diantaranya elevasi ketinggian m,
kebutuhan air yang akan di supply Ls, serta kurva fluktuasi faktor pemakaian puncak tiap jam.
6. Pada link akan dimasukkan data seperti panjang pipa m, diameter pipa
mm, serta koefisien kekasaran Hazen-Williams. 7.
Untuk reservoir, data yang dimasukkan adalah tinggi level muka air di reservoir.
8. Setelah semua data yang diperlukan telah dimasukkan, maka EPANET
akan melakukan running dan memberikan hasilnya. 9.
Bila running tidak berhasil dilakukan atau running berhasil tetapi hasilnya tidak sesuai dengan criteria hidrolis yang telah ditentukan, maka data
masukan dapat dirubah. Data yang diubah ini diantaranya adalah besarnya diameter pipa pada jaringan maupun tinggi level muka air pada reservoir.
Universitas Sumatera Utara
Besar diameter pipa yang dimasukkan merupakan trial error hingga didapat hasil running yang sesuai dengan kriteria hidrolis maupun
tambahan pompa. 10.
Beberapa kriteria teknis yang perlu diperhatikan diantaranya adalah diameter pipa induk minimal 150 mm dengan mempertimbangkan juga
diameter pipa yang tersedia di pasaran, kecepatan aliran dalam pipa adalah antara 0,3-3 mdetik. Headloss yang terjadi dalam pipa maksimal
adalah 10 mkm dan sisa tekanan minimum yang perlu disediakan pada tiap junction adalah 10 m.
3.2. Kerangka Konseptual
3.2.1. Variabel Operasional
Pada penelitian ini dibagi beberapa variabel untuk mempermudah menyusunan kerangka konseptual penelitian yaitu:
1. Variabel bebas Independent
Penelitian ini memiliki beberapa variabel bebas antara lain: a.
Jumlah Penduduk b.
Tingkat pertumbuhan Penduduk c.
Konsumsi perkapita d.
Wilayah Pelanggan e.
Penggunaan Air
Universitas Sumatera Utara