BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Air bersih adalah sumber daya yang jumlahnya terbatas, sehingga penggunaan
air bersih
harus memperhatikan
prinsip hemat.
Dalam mendistribusikan air, Perusahaan Daerah Air Minum PDAM sebagai lembaga
resmi yang memberikan pelayanan air bersih perkotaan dihadapkan kepada persoalan yang kompleks. PDAM harus memperhatikan permintaan yang terus
bertambah dari masyarakat yang belum mendapat akses air bersih. Untuk memenuhi permintaan diperlukan biaya yang besar untuk membangun instalasi
pengolahan air dan perluasan jaringan distribusi. Masyarakat yang telah mendapat akses jaringan air bersih belum tentu berperilaku hemat dalam pemakaian air. Jika
perilaku masyarakat pelanggan yang ada dalam mengkonsumsi air belum bersih diketahui, strategi pelayanan air bersih belum tentu dapat direncanakan dengan
baik. Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtanadi merupakan salah satu
BUMD yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. PDAM Tirtanadi bergerak dalam penyediaan air bersih bagi masyarakat. Dalam operasionalnya
melekat dua fungsi, yaitu sebagai unsur pelayanan masyarakat dan sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah. Sebagai unsur pelayanan masyarakat dituntut
berorientasi sosial, sedangkan sebagai sumber PAD tidak terlepas dari aspek
Universitas Sumatera Utara
ekonomi, yaitu mencari keuntungan. Saat ini PDAM Tirtanadi tidak hanya melayani pelanggan di Medan, tapi juga telah berupaya menjawab kebutuhan air
bersih di beberapa daerah Tingkat II di Sumatera Utara. Area operasional PDAM Tirtanadi Propinsi Sumatra Utara meliputi Kota
Medan dan daerah sekitarnya serta wilayah Kerjasama Operasional KSO atau kerjasama manajemen KSM. Sehubungan dengan daerah operasional tersebut,
daerah pelayanan PDAM Tirtanadi juga dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : 1. Kota Medan dan sekitarnya
Daerah Pelayanan Zona 1 2. Area Kerjasama Operasi KSO
Daerah Pelayanan Zona 2 Daerah pelayanan zona 1 PDAM Tirtanadi adalah wilayah kota Medan dan
sekitarnya, yang merupakan seluruh wilayah Kota Medan ditambah beberapa kecamatan di Kabupaten Deli Serdang yang berbatasan dengan kota Medan.
Sedangkan yang dimaksud dengan daerah pelayanan 2, adalah daerah pelayanan PDAM Tirtanadi yang terdapat diluar kota Medan dan sekitarnya yaitu daerah
Kerjasama Operasi atau Kerjasama manajemen. Kebutuhan akan penyediaan dan pelayanan air bersih dari waktu ke waktu
semakin meningkat yang cenderung tidak dapat diimbangi oleh kemampuan pelayanan. Peningkatan kebutuhan ini disebabkan oleh peningkatan jumlah
penduduk, peningkatan kegiatan dan derajat kehidupan warga serta perkembangan kotakawasan pelayanan ataupun hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan
kondisi sosial ekonomi warga yang dibarengi dengan peningkatan jumlah
Universitas Sumatera Utara
kebutuhan air per kapita. Peningkatan kebutuhan air tersebut jika tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas produksi air bersih akan menimbulkan masalah
dimana air bersih yang tersedia tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada wilayah tersebut.
PDAM Tirtanadi dalam kegiatan supply air bersih kepada konsumen sangat dipengaruhi oleh demand. Faktor-faktor penting yang sangat mempengaruhi
demand air antara lain jumlah penduduk, tingkat pertumbuhan penduduk, konsumsi air perkapita, wilayahzona pelanggan, tingkat penggunaan air.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi supply air adalah lokasi sumber air, potensi sumber air, persentase potensi sumber air yang telah dimanfaatkan dan
kualitas air. Fasilitas produksi kapasitas produksi air antara lain:
1. Instalasi pengolahan air IPA diantaranya adalah
a. IPA Sibolangit
b. IPA Sunggal
c. IPA Deli Tua
d. IPA Belumai 1
Adapun kapasitas produksi Instalasi Pengolahan Air IPA tahun 2007, 2008, 2009 adalah sebagai berikut dapat dilihat pada Tabel 1.1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1. Kapasitas Produksi Instalasi Pengolahan Air Tahun
Kapasitas Produksi m
3
2007 158.860.070
2008 158.656.389
2009 171.153.494
Namun kapasitas air ini belum mampu didistribusikan secara menyeluruh kepada masyarakat di pelayanan zona 1 dengan jumlah pelanggan
356.715 sambungan rumah kepala keluarga hingga Desember 2010 yang setiap kepala keluarga terdiri dari 4 orang sampai 5 orang. Pasokan air ke pelanggan
tidak bisa 24 jam atau terjadi giliran supply air. Terjadinya supply air secara bergilir dari pukul 00.00 – 04.00 WIB di beberapa daerah pelayanan pada zona
1. Hal ini menjadi masalah mengakibatkan PDAM Tirtanadi harus mampu mendistribusikan kebutuhan air kepada pelanggan selama 24 jam, sehingga
diperlukan up-rating. Karena pasokan air kurang maka Direksi PDAM Tirtanadi yang
menutup permintaan menjadi calon pelanggan mengakibatkan antrian setiap tahunnya seperti pada Tahun 2010 jumlah penduduk kota medan 2.193.861
Universitas Sumatera Utara
jiwa akan tetapi yang terlayani berjumlah 2.177.016 jiwa, serta terdapat 7.871 calon pelanggan mengantri yang dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Jumlah calon pelanggan yang mengantri
Cabang Jumlah Antrian
Cabang Utama 145
Cabang sei agul 246
Cabang Denai 350
Cabang Tuasan 619
Cabang Belawan 674
Cabang P. Bulan 856
Cabang Sunggal 490
Cabang Deli Tua 3924
Cabang Diski 364
Cabang Yamin 39
Cabang Amplas 164
Total 7871
Sumber: PDAM Tirtanadi
Untuk mengatasi kekurangan pasokan air ini, PDAM Tirtanadi pada tahun 2011 melakukan peningkatan kapasitas produksi IPA Sunggal up-rating sebesar
500 ltdt. Up-rating merupakan peningkatan produksi air tanpa harus melakukan
Universitas Sumatera Utara
penambahan jumlah reservoir. Penambahan 1 literdetik dapat men-supply kebutuhan air untuk kurang lebih 70 sambungan sehingga untuk 500 ltdetik
diperkirakan dapat mensupply 35.000 sabungan. Selain itu, walaupun peningkatan kapasitas produksi up-rating 500 ltdet cukup untuk mengatasi masalah
kekurangan air, akan tetapi masih ada kendala yang mengakibatkan daerah pelayanan pada zona 1 tidak dapat terlayani karena untuk membuka sambungan
baru jumlah calon pelanggan yang mengantri di PDAM Tirtanadi harus mencukupi jumlah calon pelanggan minimum pemasangan atau tekanan air harus
sesuai untuk pembukaan saluran distribusi yang baru. Batasan tekanan booster pump di daerah pelayanan zona I minimal 0,3 Bar.
Ketidakmampuan PDAM Tirtanadi untuk memenuhi kebutuhan air bersih dikota Medan juga dipengaruhi oleh perilaku konsumen masyarakat. Perilaku
masyarakat dalam menggunakan air bersih merupakan suatu gerakan atau sikap dalam mengkonsumsi air yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti penggunaan
air berlebihan pemborosan.
1.2. Rumusan Permasalahan