Proses Produksi GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

sebagai sumber air baku untuk sistem penyediaan air bersih kota Medan dan sekitarnya, perlu dilengkapi instalasi pengolahan air untuk menurunkan kadar Fe. PDAM Tirtanadi sebagai pengelola sistem penyediaan air bersih telah memanfaatkan air tanah dengan membuat sumur bor pada kedalaman rata-rata 200 m dengan kapasitas 10 – 20 literdetik. Sumur-sumur bor yang telah dibangun oleh PDAM Tirtanadi sejak tahun 1984 sampai dengan tahun 2004 sebanyak 26 unit. Untuk mengatasi kekurangan air di daerah Medan dan sekitarnya akibat pertambahan pelanggan saat ini sedang dibangun 4 unit sumur bor dengan kapasitas masing-masing 25 literdetik sedangkan 1 unit sumur bor telah dioperasikan dengan kapasitas 10 literdetik.

2.8. Proses Produksi

Instalasi pengolahan Sunggal merupakan salah satu unit pengolahan air milik PDAM Tirtanadi dengan sumber air baku dari sungai belawan dan merupakan instalasi yang kedua dibangun setelah instalasi mata air Sibolangit Sumber energi yang digunakan adalah energi listrik dari PLN tarif 1- 3 dengan nominal daya 2770 KVA yang menghasilkan energi sekitar 1,5 juta KWH setiap bulannya. Selain itu juga menggunakan genset dengan daya 4.025 KVA. Proses produksi air bersih pada PDAM Tirtanadi melalui tahapantempat sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Bendungan Sumber air baku adalah air permukaan Sungai Belawan yang diambil melalui bendungan dengan panjang 25 meter dan tinggi 4 meter. Pada sisi kanan bendungan dibuat sekat channel berupa saluran penyadap yang lebarnya 2 meter dilengkapi opintu pengatur ketinggian masuk ke intake. 2. Intake Bendungan ini adalah saluran bercabang dua yang dilengkapi dengan bar screen saringan kasar dan fine screen saringan halus yang berfungsi untuk mencegah masuknnya kotoran yang terbawa arus sungai. Masing- masing saluran dilengkapi dengan pintu sluice gate pengatur ketinggian air dan penggerak electromotor. Pemeriksaan maupun pembersihan saringan dilakukan secara periodic untuk menjaga kestabilan jumlah air masuk. 3. Raw Water Tank RWT Bangunan RWT bak pengendap dibangun setelah intake yang terdiri dari 2 unit 4 sel setiap unit berdimensi 23,3 meter x 20 meter x 5 meter yang dilengkapi dengan sluice gate dan pintu bias 2 buah, berfungsi sebagai tempat pengendapan lumpur, pasir dan lain-lain yang bersifat sedimen. 4. Raw Water Pump RWP RWP pompa air baku berfungsi untuk memompakan air dari RWT ke clearator terdiri dari 18 unit pompa air baku dengan kapasitas setiap pompa Universitas Sumatera Utara 110 literdetik dengan rata-rata head 18 meter memakai motor AC nominal daya 75 KVA. 5. Clearator Bangunan clearator proses penjerniaan air terdiri dari 5 unit, dengan kapasitas masing-masing 350 literdetik berfungsi sebagai tempat pemisahan antara flok yang bersifat sedimen dengan air bersih sebagai hasil olahan. Dilengkapi dengan agitator sebagai pengaduk lambat dan selanjutnya dialirkan ke filter. Endapan flok-flok tersebut kemudian dibuang sesuai dengan tingkat ketebalan secara otomatis. 6. Filter Dari clearator air dialirkan untuk menyaring kekeruhan berupa flok-flok halus dan kotoran lain yang lolos dari clerator melalui pelekatan pada media filter yang berjumlah 32 unit menggunakan jenis saringan cepat masing- masing menggunakan motor AC nominal dengan daya 0,75 KW. 7. Reservoir Reservoir adalah bangunan beton dengan dimensi panjang 50 m x 40 m x 7 m yang berfungsi untuk menampung air minum air olahan setelah melewati media filter dengan kapasitas 12000 m3 . Air yang mengalir dari filter ke reservoir dibubuhi chlor untuk proses netralisasi dan dibubuhi larutan kapur jenuh atau soda. 8. Finish Water Pump Universitas Sumatera Utara FWP berjumlah 14 unit yang berfungsi untuk mendistribusikan air bersih dari reservoir instalasi ke reservoir distribusi cabang melalui pipa transmisi yang dibagi menjadi 5 jalur Q1 sampai Q5 dengan kapasitas masing-masing 150 literdetik dan total head 50 meter yang menggunakan motor AC dengan rata-rata nominal daya 132 KW. 9. Sludge Lagoon Daur ulang adalah paling tepat dan aman dalam mengatasi dan dapat meningkatkan kualitas lingkungan. Prinsip ini telah diterapkan sejak 2002 di unit instalasi pengolahan Air Sunggal yaitu dengan membangun unit pengendapan berupa Lagoon dengan kapasitas terpasang 10.800 m 3 .s Untuk lebih jelas tentang proses pengolahan air terdapat pada Gambar 2.2 Gambar 2.2 Diagram Pengolahan Air

2.9. Sistem Transmisi dan Distribusi Sekarang Existing