Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral

BAB II KEDUDUKAN BANK INDONESIA DALAM PENGAJUAN PERMOHONAN

A. Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral

Di berbagai negara, tugas menjaga stabilitas keuangan diemban oleh bank sentral, dengan dasar bahwa stabilitas moneter hanya dapat dicapai dengan sistem keuangan yang stabil. Dari sini dapat dilihat sudah seharusnya pemeliharaan stabilitas moneter dan stabilitas keuangan dilaksanakan secara simultan. Di Indonesia, memang tidak ada kerangka hukum yang secara formal dan definitif menyatakan bahwa Bank Indonesia memiliki fungsi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Namun perlu diingat, bahwa baik fungsi kestabilan moneter maupun fungsi kestabilan keuangan bermuara pada hal yang sama, yaitu stabilitas harga. PAILIT TERHADAP BANK peraturan Bank Indonesia, Bank donesia juga telah memasukkan aspek stabilitas sistem keuangan dalam misinya, aitu memelihara stabilitas nilai rupiah dengan memelihara stabilitas moneter dan 63 Bank Indonesia dalam menjalankan fungsi menjaga stabilitas moneter yang diatur secara eksplisit dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, secara simultan juga turut menjaga stabilitas keuangan. Atau dapat pula dikatakan bahwa tugas menjaga stabilitas sistem keuangan menjadi satu dengan tugas menjaga stabilitas sistem moneter. 64 Sejalan dengan berlakunya In y 63 Zulkarnain Sitompul, Perlindungan Dana Nasabah Bank: Suatu Gagasan tentang Pendirian Lembaga Penjaminan Simpanan di Indonesia, Op.cit., hal. 349. 64 Ibid. Universitas Sumatera Utara mendorong stabilitas sistem keuan uk pembangunan Indonesia yang b Sehingga peranan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas keuangan b n Pelaksanaan tugas dan fungsi Bank Indone trumen pengawasan pada saat krisis, gan unt erkelanjutan. 65 uka lah suatu hal untuk diperdebatkan lagi. sia dalam menjaga stabilitas keuangan antara lain menjaga stabilitas moneter, menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, melakukan macroprudential surveillance dan mengembangkan riset untuk pengembangan instrumen dan indikator macroprudential serta mendeteksi kerentanan sektor keuangan, serta yang tidak kalah pentingnya adalah melakukan fungsi lender of the last resort. 66 Sebagai lender of the last resort, bank sentral memiliki peranan yang sangat besar dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Lender of the last of resort merupakan ins dimana bank sentral dapat memberikan bantuan kepada bank yang mengalami krisis likuiditas apabila ada potensi terjadi resiko sistemik. 67 Hal ini bertujuan untuk memulihkan kepercayaan sehingga menciptakan kredibilitas bank, sehingga stabilitas keuangan juga turut terjaga. Sebagai otoritas moneter, perbankan dan sistem pembayaran, tugas utama Bank Indonesia tidak saja menjaga stabilitas moneter, namun juga stabilitas sistem keuangan perbankan dan sistem pembayaran. Keberhasilan Bank Indonesia dalam 65 Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia, “Kerangka Acuan Tugas Penelitian dan Publikasi : Peran Bank Sentral dalam Stabilitas Sistem Keuangan dan Jaring Pengaman Sektor Keuangan”, Op.cit. 66 Ibid. . Lihat juga : Tobias M.C. Asser, O l. 20. 67 Zulkarrnaen Sitompul, Perlindungan Dana Nasabah Bank: Suatu Gagasan tentang Pendirian Lembaga Penjaminan Simpanan di Indonesia, Op.cit, hal. 346 p.cit., ha Universitas Sumatera Utara menjaga stabilitas moneter tanpa diikuti oleh stabilitas sistem keuangan, tidak akan banyak artinya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Stabilit tidak mencari keuntungan, tetapi mempengaruhi pasar uang d ditentukan dalam undang-undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri as moneter dan stabilitas keuangan ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Kebijakan moneter memiliki dampak yang signifikan terhadap stabilitas keuangan begitu pula sebaliknya, stabilitas keuangan merupakan pilar yang mendasari efektivitas kebijakan moneter. Sistem keuangan merupakan salah satu alur transmisi kebijakan moneter, sehingga bila terjadi ketidakstabilan sistem keuangan maka transmisi kebijakan moneter tidak dapat berjalan secara normal. Sebaliknya, ketidakstabilan moneter secara fundamental akan mempengaruhi stabilitas sistem keuangan akibat tidak efektifnya fungsi sistem keuangan. Inilah yang menjadi latar belakang mengapa stabilitas sistem keuangan juga masih merupakan tugas dan tanggung jawab Bank Indonesia. Secara konsep istilah ”sentral” dalam ”bank sentral” mengandung pengertian bahwa bank tersebut mengemban tugas sebagai pelayan publik yang bersifat memenuhi kepentingan umum Public Purpose. 68 Hal ini memberikan indikasi bahwa bank sentral tersebut an memberi efek terhadap struktur perbankan pada umumnya. 69 Sebagai suatu lembaga negara yang independen, Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana 68 Satjipto Rahardjo, et.al., Bank Indonesia dalam Kilasan Sejarah, Jakarta : Pustaka LP3ES Indones al. 21. ra, 2002, hal. 27. ia, 1995, h 69 Hendra Nurtjahjo, et.al., Eksistensi Bank Sentral Dalam Konstitusi Berbagai Negara Pembahasan Kemandirian Bank Indonesia dalam Perspektif Hukum Tata Negara, Depok : Pusat Studi Hukum Tata Nega Universitas Sumatera Utara pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga. Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien. Sebagai lembaga yang independen, Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam pelaksanaan tugasnya. Secara struktural Bank Indonesia berada diluar pemerintah sehingga dapat mengeliminir adanya intervensi terhadap pelaksanaan tugas Bank Indonesia baik yang berasal dari pemerintah maupun pihak lain. 70 Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. 71 Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan mudah. 70 Barno Sudarwanto, “Mengupayakan Bank Indonesia yang Independen”, 15 Desember 2009, dalam ”Peranan Bank Indonesia Sebagai Last Money Lender”, http:sandipieceofmind.blogspot.com201001peranan-bank-indonesia-sebagai-last.html., diakses pada 13 Mei 2011. 71 Bank Indonesia, ”Tujuan dan Tugas Bank Indonesia”, http:www.bi.go.idwebidTentang+BIFungsi+Bank+IndonesiaTujuan+dan+Tugas., diakses pada 13 Mei 2011. Universitas Sumatera Utara Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas ini, antara lain 72 : 1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter. 2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran; dan 3 . Mengatur serta mengawasi perbankan di Indonesia. Ketiganya perlu diintegrasikan agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter Bank Indonesia berwenang untuk : 1. ”Memberikan izin right to license, yaitu kewenangan untuk menetapkan tata Indonesia meliputi pemberian izin dan pencabutan izin usaha bank, pemberian persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan bank, pemberian izin kepada yang menyangkut aspek usaha dan kegiatan perbankan dalam rangka diinginkan masyarakat; 3. Mengawasi right to control, yaitu kewenangan melakukan pengawasan bank langsung off-site supervision. Pengawasan langsung dapat berupa pemeriksaan khusus yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang keadaan keuangan bank dan untuk memantau tingkat kepatuhan bank terhadap peraturan yang berlaku serta untuk mengetahui apakah terdapat praktik-praktik tidak sehat yang membahayakan kelangsungan usaha bank. Pengawasan tidak langsung yaitu pengawasan 73 cara perizinan dan pendirian suatu bank. Cakupan pemberian izin oleh Bank izin pembukaan, penutupan dan pemindahan kantor bank, pemberian bank untuk menjalankan kegiatan-kegiatan usaha tertentu; 2. Mengatur right to regulate, yaitu kewenangan untuk menetapkan ketentuan menciptakan perbankan sehat yang mampu memenuhi jasa perbankan yang melalui pengawasan langasung on-site supervision dan pengawasan tidak pemeriksaan umum dan melalui alat pemantauan seperti laporan berkala yang disampaikan bank, 72 Pasal 8, Undang-Undang No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia. 73 Bank Indonesia, “Tujuan Pengaturan dan Pengawasan Bank”, http:www.bi.go.idwebidPerbankanIkhtisar+PerbankanPengaturan+dan+Pengawasan+BankTujua n+dan+Kewenangan., diakses pada 13 Mei 2011. Universitas Sumatera Utara laporan hasil pemeriksaan dan informasi lainnya. Dalam pelaksanaannya, termasuk pihak lain yang meliputi perusahaan induk, perusahaan apabila Bank Indonesia dapat melakukan pemeriksaan terhadap bank anak, pihak terkait, pihak terafiliasi dan debitur bank. Bank Indonesia dapat menugasi melaksanakan tugas emeriksaan; 4. engenakan sanksi right to impose sanction, yaitu kewenangan untuk g-undangan terhadap bank apabila suatu bank kurang atau tidak memenuhi ketentuan. Tindakan ini engandung unsur pembinaan agar bank beroperasi sesuai dengan azas Dalam pelaksanaan tugas ini, Bank Indonesia berwenang menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan dengan menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian. Pengawasan yang dilakukan oleh Bank Indonesia terhadap bank umum dilaksanakan tian, analisis, dan izin pembukaan, penutupan dan pemindahan kantor bank, memberikan persetujuan utama dalam menjaga Stabitas Sistem Keuangan SSK. Kelima peran utama tersebut pihak lain untuk dan atas nama Bank Indonesia p M menjatuhkan sanksi sesuai dengan ketentuan perundan m perbankan yang sehat”. secara langsung ataupun tidak langsung. Pengawasan langsung adalah dalam bentuk pemeriksaan yang disusul dengan tindakan-tindakan perbaikan. Pengawasan tidak langsung terutama dalam bentuk pengawasan dini melalui peneli evaluasi laporan bank. Berkaitan dengan kewenangan di bidang perizinan, selain memberikan dan mencabut izin usaha bank, Bank Indonesia juga dapat memberikan atas kepemilikan dan kepengurusan bank, serta memberikan izin kepada bank untuk menjalankan kegiatan-kegiatan usaha tertentu. Selanjutnya adalah peranan Bank Indonesia dalam memelihara Stabilitas Sistem Keuangan SSK. Sebagai bank sentral, Bank Indonesia memiliki lima peran Universitas Sumatera Utara mencakup kebijakan dan instrumen dalam menjaga stabilitas sistem keuangan itu, antara lain 74 : 1. ”Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank Indonesia dituntut untuk mampu menetapkan kebijakan moneter secara tepat dan moneter, Bank Indonesia telah menerapkan suatu kebijakan yang disebut inflation targeting framework; 2. keuangan yang sehat, khususnya perbankan. Penciptaan kinerja lembaga Seperti halnya di negara-negara lain, sektor perbankan memiliki pangsa yang menimbulkan ketidakstabilan keuangan dan mengganggu perekonomian. kebijakan perbankan yang efektif haruslah ditegakkan. Selain itu, disiplin penegakan hukum law enforcement harus dijalankan. Bukti yang ada stabilitas sistem keuangan yang kokoh. Sementara itu, upaya penegakan stakeholder serta sekaligus mendorong kepercayaan terhadap sistem berkelanjutan, Bank Indonesia telah menyusun Arsitektur Perbankan kelancaran sistem pembayaran. Bila terjadi gagal bayar failure to settle pada mbayaran, maka akan timbul risiko potensial yang cukup serius dan mengganggu kelancaran sistem pembayaran. contagion risk sehingga menimbulkan gangguan yang bersifat sistemik. mengurangi risiko dalam sistem pembayaran yang cenderung semakin berimbang. Hal ini mengingat gangguan stabilitas moneter memiliki dampak langsung terhadap berbagai aspek ekonomi. Kebijakan moneter melalui penerapan suku bunga yang terlalu ketat, akan cenderung bersifat mematikan kegiatan ekonomi. Begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, untuk menciptakan stabilitas Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga perbankan seperti itu dilakukan melalui mekanisme pengawasan dan regulasi. dominan dalam sistem keuangan. Oleh sebab itu, kegagalan di sektor ini dapat Untuk mencegah terjadinya kegagalan tersebut, sistem pengawasan dan pasar melalui kewenangan dalam pengawasan dan pembuat kebijakan serta menunjukkan bahwa negara-negara yang menerapkan disiplin pasar, memiliki hukum law enforcement dimaksudkan untuk melindungi perbankan dan keuangan. Untuk menciptakan stabilitas di sektor perbankan secara Indonesia dan rencana implementasi Basel II; 3. Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga salah satu peserta dalam sistem sistem pe Kegagalan tersebut dapat menimbulkan risiko yang bersifat menular Bank Indonesia mengembangkan mekanisme dan pengaturan untuk meningkat. Antara lain dengan menerapkan sistem pembayaran yang bersifat 74 Bank Indonesia, “Peran Bank Indonesia Dalam Stabilitas Keuangan”, http:www.bi.go.idwebidPerbankanStabilitas+Sistem+KeuanganPeran+Bank+IndonesiaPeran+ BI., diakses pada 13 Mei 2011. Universitas Sumatera Utara real time atau dikenal dengan nama sistem RTGS Real Time Gross pembay Settlement yang dapat lebih meningkatkan keamanan dan kecepatan sistem aran. Sebagai otoritas dalam sistem pembayaran, Bank Indonesia memiliki informasi dan keahlian untuk mengidentifikasi risiko potensial keuangan. Hasil riset dan pemantauan tersebut, selanjutnya akan menjadi rekomendasi bagi otoritas memasuki tahap tidak stabil pada saat sistem tersebut telah membahayakan dan dalam sistem pembayaran; 4. Melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan. Melalui pemantauan secara macroprudential, Bank Indonesia dapat memonitor kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi potensi kejutan potential shock yang berdampak pada stabilitas sistem keuangan. Melalui riset, Bank Indonesia dapat mengembangkan instrumen dan indikator macroprudential untuk mendeteksi kerentanan sektor terkait dalam mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meredam gangguan dalam sektor keuangan; 5. Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistim keuangan melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort LoLR. Fungsi LoLR merupakan peran tradisional Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam mengelola krisis guna menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan. Fungsi sebagai LoLR mencakup penyediaan likuiditas pada kondisi normal maupun krisis. Fungsi ini hanya diberikan kepada bank yang menghadapi masalah likuiditas dan berpotensi memicu terjadinya krisis yang bersifat sistemik. Pada kondisi normal, fungsi LoLR dapat diterapkan pada bank yang mengalami kesulitan likuiditas temporer namun masih memiliki kemampuan untuk membayar kembali. Dalam menjalankan fungsinya sebagai LoLR, Bank Indonesia harus menghindari terjadinya moral hazard. Oleh karena itu, pertimbangan risiko sistemik dan persyaratan yang ketat harus diterapkan dalam penyediaan likuiditas tersebut”.

B. Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral Memiliki Kewenangan Untuk Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan

Dokumen yang terkait

Tugas dan Wewenang Pengurus PKPU Berdasarkan Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

10 159 93

Akibat Hukum Kepailitan Terhadap Harta Warisan Ditinjau Dari Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

24 183 81

Akibat Hukum Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Terhadap Perjanjian Sewa Menyewa Menurut Undang-Undang No. 37 Tahun 2004

13 163 123

Perlindungan Hukum Terhadap Kurator Dalam Melaksanakan Tugas Mengamankan Harta Pailit Dalam Praktik Berdasarkan Kajian Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.

1 3 18

TINJAUAN TENTANG KEHARUSAN DIKABULKANNYA PERMOHONAN PERNYATAAN PAILIT OLEH HAKIM (Studi KasusPertimbanganPasal 8 ayat (4) Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang di Pengadilan Negeri Niaga Semarang).

0 0 14

31 UU NO 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG

0 0 62

BAB II AKIBAT PUTUSAN PAILIT MENURUT UNDANG-UNDANG NO.37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG A. Penyebab Terjadinya Kepailitan - Kewenangan Debitur Pailit Untuk Mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Terhadap Kreditu

0 0 28

BAB II PUTUSAN PAILIT MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG A. Pengertian Pailit - Analisis Yuridis Putusan Pailit Terhadap PT. Telkomsel Tbk.

0 1 31

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Menurut Undang-Undang Kepailitan - Ubharajaya Repository

0 0 17

JURNAL ILMIAH RENVOI DALAM KEPAILITAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG

0 0 16