commit to user 13
C. Cara Kerja Penelitian 1.
Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok lengkap RAKL dengan satu faktor perlakuan. Perlakuan diulang dua kali.
Perlakuan kerapatan jagung di tanam secara additive series pada kacang tunggak. Sebagai kontrol ditambah 2 petak per blok berupa tanaman
monokultur jagung 1 petak dan kacang tunggak 1 petak. Pada tiap blok masing-masing perlakuan diletakan secara acak, petak perlakuan adalah
sebagai berikut : J0a : Kontrol tanaman monokultur kacang tunggak.
J0b : Kontrol tanaman monukultur jagung. J1 : Kerapatan tumpangsari jagung 20 cm x 50 cm.
J2 : Kerapatan tumpangsari jagung 20 cm x 60 cm. J3 : Kerapatan tumpangsari jagung 20 cm x 100 cm.
J4 : Kerapatan tumpangsari jagung 25 cm x 50 cm. J5 : Kerapatan tumpangsari jagung 25 cm x 60 cm.
J6 : Kerapatan tumpangsari jagung 25 cm x 100 cm. J7 : Kerapatan tumpangsari jagung 40 cm x 50 cm.
J8 : Kerapatan tumpangsari jagung 40 cm x 60 cm. J9 : Kerapatan tumpangsari jagung 40 cm x 100 cm.
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Persiapan lahan Pengolahan lahan dilakukan dengan cara pengukuran lahan yang
akan digunakan terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan penelitian. Setelah itu lahan dibersihkan dari sisa tanaman, barulah pengolahan
tanah dilakukan dua minggu sebelum tanam. Pengolahan tanah dilakukan dengan menggunakan cangkul. Pencangkulan dilakukan dua
kali dengan interval satu minggu, kemudian digemburkan dan diratakan. Hal tersebut dilakukan agar tanah menjadi gembur, mudah
untuk ditanami serta remah sehingga perakaran dapat mudah untuk menembus tanah. Tanah dicangkul sedalam 25-30 cm, kemudian
commit to user 14
dibuat blok sebanyak 3 buah serta membuat petakan sebanyak 33 petak dengan ukuran petak 200 cm x 300 cm. Jarak antar petak 30 cm dan
jarak antar blok 50 cm serta tinggi petak atau guludan ±20 cm. b. Penanaman
Sebelum dilakukan penanaman, benih diuji daya dan kecepatan berkecambahnya. Pengujian dilakukan menggunakan metode pada
kertas. Pengujian ini dilaksanakan dengan menyiapkan petridish yang telah dilapisi kertas buram dan sedikit dibasahi sehingga kertas buram
tersebut menjadi lembab. Letakan 100 butir benih ke dalam petridish kemudian dilakukan pengamatan sampai hari ketujuh dan dihitung
banyaknya biji yang berkecambah. Penanaman kacang tunggak dilakukan bersamaan dengan
penanaman jagung yaitu pada awal bulan bulan oktober. Dalam satu petakan terdapat dua komoditas tersebut dengan kerapatan
tumpangsari sesuai perlakuan serta jarak tanam kacang tunggak sebesar 40 cm x 20 cm. Penanaman dilakukan menggunakan tugal.
Jumlah lubang kacang tunggak sebanyak 75 lubang sedangkan jumlah lubang jagung dalam satu petak berbeda-beda tergantung dengan
perlakuan. Satu lubang ditanami sebanyak tiga benih dari masing- masing komoditas.
c. Pemeliharaan Pemeliharaan tanaman meliputi :
1 Pemupukan diberikan saat awal tanam dengan dosis 100 kg SP-36
+ 50 kg KCl per ha atau sebanyak 60 gram SP-36 dan 30 gram KCl per petak .
2 Pengairan dilakukan jika tidak terjadi hujan dalam waktu yang cukup lama, apabila terjadi hujan tidak dilakukan penyiraman.
Penyiraman dilakuakan dengan cara memasukan air ke dalam saluran diantara petakan-petakan. Penyiraman yang dilakukan
bisa menggunakan gembor ataupun selang. Pengairan harus
commit to user 15
disesuaikan dengan kondisi kelembaban tanahnya. Pengairan dilakukan pada sore hari secara merata.
3 Penyulaman dilakukan apabila terdapat tanaman yang mati atau tidak tumbuh pada umur satu minggu setelah tanam, dengan cara
mengambil tanaman tepi secara putaran. Penjarangan dilakukan pada saat yang sama dengan penyulaman, dengan menyisakan
satu tanaman yang sehat untuk setiap lubangnya. 4 Penyiangan yang dilakukan ketika terdapat gulma yang
mengganggu tanaman pokok sehingga menimbulakan kompetisi hara dengan tanaman pokok tersebut.
5 Hama yang menyerang kacang tunggak dan jagung yaitu wereng dan ulat daun. Pengendalian hama dan penyakit yang dilakukan
seminggu sekali dengan menyemprot pestisida saat tanaman telah berumur 3MST. Pestisida yang digunakan yaitu Arivo.
d. Pemanenan Pemanenan atau pemungutan hasil dilakukan saat tanaman telah
memasuki fase generatif ketika polong sudah tua, dengan tanda-tanda warna polong berwarna coklat tua dengan kondisi hampir merata pada
semua polong dalam satu tanaman. Selain itu daun-daunnya sudah menguning atau gugur.
3. Variabel Pengamatan