Berat Segar Brangkasan Per Tanaman gram Berat Kering Brangkasan Per Tanaman gram

commit to user 28 persaingan dalam penyerapan hara antar tanaman. Selain itu faktor genetik juga ikut berperan dalam proses pembentukan biji. Sutopo 1998 menyatakan bahwa proses pembentukan biji pada berbagai jenis tanaman tidak sama, baik disebabkan oleh faktor lingkungan maupun faktor genetik. Ketidak sempurnaan dalam proses pembuahan bakal biji akan menyebabkan terbentuknya biji yang tidak sama pula.

7. Berat Segar Brangkasan Per Tanaman gram

Berat segar brangkasan menunjukkan tingkat serapan air dan unsur hara oleh tanaman untuk metabolisme. Tabel 7. Rerata berat segar brangkasan kacang tunggak Vigna unguiculata L.Walp Perlakuan Rata-rata J0a monukultur kacang tunggak kontrol 183,33 J1 jarak tanam jagung 20 cm x 50 cm 143,33 J2 jarak tanam jagung 20 cm x 60 cm 168,33 J3 jarak tanam jagung 20 cm x 100 cm 156,67 J4 jarak tanam jagung 25 cm x 50 cm 155,00 J5 jarak tanam jagung 25 cm x 60 cm 133,33 J6 jarak tanam jagung 25 cm x 100 cm 130,00 J7 jarak tanam jagung 40 cm x 50 cm 153,33 J8 jarak tanam jagung 40 cm x 60 cm 186,67 J9 jarak tanam jagung 40 cm x 100 cm 155,00 Keterangan : Angka yang tidak diikuti dengan huruf notasi pada kolom rata-rata menunjukkan tidak beda nyata pada uji ragam 5. Berdasarkan tabel 7, dapat di ketahui bahwa perlakuan kerapatan tumpangsari jagung menunjukkan hasil tidak berbeda nyata terhadap berat segar brangkasan. Hal ini berarti bahwa kebutuhan air tanaman kacang tunggak terpenuhi meskipun ditanam secara tumpangsari. Pada hasil di atas juga dapat diketahui bahwa kacang tunggak monokultur dan kacang tunggak yang ditumpangsarikan dengan jagung menunjukan hasil segar brangkasan yang tak berbeda jauh. Seperti yang dinyatakan oleh Prawinata et al cit Dewi 2004 bahwa berat segar brangkasan hampir commit to user 29 seluruhnya disebabkan pengambilan air oleh tanaman. Dengan kata lain efektivitas penyerapan air oleh tanaman serta peranannya dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman dicerminkan oleh berat segar brangkasan. Dari tabel 7 dapat terlihat bahwa rerata berat segar brangkasan tertinggi terdapat pada perlakuan monokultur kacang tunggak yaitu sebesar 183,33 gram, sedangkan rerata berat segar brangkasan terendah terdapat pada perlakuan kerapatan tumpangsari jagung 25 cm x 100 cm yaitu sebesar 130 gram.

8. Berat Kering Brangkasan Per Tanaman gram

Berat kering brangkasan merupakan salah satu indikator pertumbuhan tanaman, karena berat kering tanaman merupakan hasil akumulasi asimilat tanaman yang diperoleh dari total pertumbuhan dan perkembangan tanaman selama hidupnya. Tabel 8. Rerata berat kering brangkasan tanaman kacang tunggak Vigna unguiculata L.Walp Perlakuan Rata-rata J0a monukultur kacang tunggak kontrol 24,42 J1 jarak tanam jagung 20 cm x 50 cm 23,55 J2 jarak tanam jagung 20 cm x 60 cm 23,36 J3 jarak tanam jagung 20 cm x 100 cm 22,78 J4 jarak tanam jagung 25 cm x 50 cm 22,75 J5 jarak tanam jagung 25 cm x 60 cm 19,39 J6 jarak tanam jagung 25 cm x 100 cm 19,32 J7 jarak tanam jagung 40 cm x 50 cm 22,63 J8 jarak tanam jagung 40 cm x 60 cm 30,92 J9 jarak tanam jagung 40 cm x 100 cm 22,60 Keterangan : Angka yang tidak diikuti dengan huruf notasi pada kolom rata-ratamenunjukkan tidak beda nyata pada uji ragam 5. Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa perlakuan berbagai kerapatan tumpangsari jagung tidak berpengaruh nyata terhadap berat kering brangkasan. Meskipun kebutuhan air tercukupi, namun pada hasil commit to user 30 di atas terlihat jelas bahwa populasi dalam suatu lahan sangat menentukan pertumbuhan suatu tanaman. Meskipun ditanam secara monokultur maupun ditumpangsarikan dengan jagung, hasil pada tabel di atas menunjukan bahwa hasil fotosintesis tanaman kacang tunggak sedikit. Hal ini disebabkan persaingan cahaya karena kanopi setiap tanaman yang saling menutupi. Pada tabel 8 dapat terlihat bahwa berat kering brangkasan kacang tunggak tertinggi terdapat pada perlakuan kerapatan tumpangsari jagung 40 cm x 60 cm yaitu sebesar 30,92 gram, sedangkan berat kering brangkasan terdapat pada perlakuan kerapatan tumpangsari jagung 25 cm x 100 cm yaitu sebesar 19,32 gram. Kartasapoetra 1988 menyatakan bahwa persaingan antar tanaman dalam mendapatkan air maupun cahaya matahari berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif, sehingga jarak tanaman yang lebih lebar akan lebih memacu pertumbuhan tanaman dan semakin besar berat kering brangkasan berarti semakin baik pertumbuhan dan perkembangan tersebut. Blackman cit Quye et al 2011 menyatakan bahwa pada masa juvenil tanaman akan tumbuh dengan kuat. Indeks luas daun yang meningkat akan menyebabkan intersepsi cahaya daun akan meningkatkan fotosintesis sehingga meningkatkan bahan kering tanaman. Selain itu Sumijati 2003 menegaskan bahwa meningkatnya kompetisi antar kanopi karena peningkatan populasi tanaman dapat menurunkan berat kering dan total luas daun tanaman. commit to user 31

9. Diameter Batang cm