Pembungaan UPAYA INDUKSI PEMBUNGAAN KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata L. Walp) DI LUAR MUSIM DENGAN BERBAGAI KERAPATAN TUMPANGSARI JAGUNG (Zea mays)

commit to user 5 bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium sp., untuk mengikat nitrogen bebas dari udara yang kemudian dibentuk menjadi nodula-nodula bintil akar Rukmana dan Oesman, 2000. Tanaman kacang tunggak ditanam dari bijinya. Sekitar 3-4 hari setelah tanam biji sudah berkecambah. Dalam waktu 5 hari kotiledonnya telah mengkerut, mungkin sudah habis cadangan makanannya. Waktu berbunga tergantung varietasnya. Pada umumnya berkisar antara 30 sampai 90 hari setelah tanam. Sedangkan polong sudah masak setelah tanaman berumur 90- 150 hari. Pada umumnya bunga kacang tunggak menyerbuk sendiri, namun dapat terjadi penyerbukan silang, terutama didaerah lembab. Kacang tunggak umumnya ditanam secara tumangsari dengan tanaman lain seperti jagung, ubi kayu, kapas dan cabai atau dapat pula monokultur Ashari, 2006. Kacang tunggak mempunyai kandungan protein 22,9, lemak 1,4, dan 331 kalori sedangkan kedelai mempunyai kandungan protein 34,9, lemak 18,1 dan 342 kalori Anonim, 2010a. Kacang tunggak merupakan komoditas yang secara alamiah dapat beradaptasi dengan baik pada lahan kering atau marginal. Dengan demikian tanaman ini memiliki harapan yang baik untuk dikembangkan pada lahan kering untuk membantu peningkatan produktivitas lahan. Perbanyakan tanaman ini dilakukan dengan biji. Secara tradisional, tanaman ini biasa ditumpangsarikan dengan serealia seperti jagung dan sorgum Trustinah et al, 2001.

B. Pembungaan

Terdapat tiga tipe pertumbuhan kacang tunggak, yaitu keatas upright, semi-upright, dan mendatar trailing. Pada tipe tumbuh keatas upright, bunga dan buah dibentuk secara luas pada tunas primer dan pembungaan terjadi dalam jangka waktu yang singkat. Pada tipe semi-upright, bunga dan buah akan terbentuk secara luas pada cabang-cabang sekunder dan jangka waktu berbunga lebih panjang. Pada tipe mendatar trailing, memiliki kebiasaan berbunga dengan jangka waktu sedang intermediate. commit to user 6 Bunga kacang tunggak bertangkai panjang dengan 4-6 unit bunga, tersusun secara berseling dalam suksesi akropetal. Setiap unit bunga, merupakan sebuah tangkai sederhana yang tersusun dari 6-12 tunas bunga. Pembentukan bunga dimulai dari tangkai bunga yang posisinya paling rendah dan secara berurutan berlanjut pada tangkai berikutnya dengan posisi yang lebih tinggi Gardner et al, 1991. Tunas bunga yang berada pada simpul atas membutuhkan hari pendek untuk berkembang menjadi bunga dibandingkan dengan tunas yang berada pada simpul yang berada di bawah Lush dan Evans, 1980. Pembungaan kacang tunggak terjadi pada saat tanaman berumur kurang lebih 30 hari. Kacang tunggak merupakan tanaman hari pendek, dalam satu hari hanya membutuhkan penyinaran kurang dari titik periode kritis. Indrastianingrum 2009 dan Putri 2009 menunjukkan bahwa tanaman kacang tunggak yang ditanam diluar musim yakni bulan Oktober, hingga umur 3 bulan tanaman tidak menghasilkan polong dan biji. Hal tersebut dapat diartikan bahwa pembungaan tidak berhasil. Jika kacang tunggak dibudidayakan diluar musim yang dalam satu hari lama penyinaran lebih dari titik periode kritis. Agar dapat menghasilkan produksi tanaman kacang tunggak harus berhasil dalam proses pembungaan untuk itu agar induksi pembungaan berhasil maka diperlukan suatu perlakuan yang dapat mengurangi panjang penyinaran tersebut antara lain dengan tumpangsari. Perlakuan tersebut fungsinya agar tanaman kacang tunggak ternaungi, jika kacang tunggak ternaungi dengan baik dapat dimungkinkan lama penyinaran cahaya dalam sehari diserap secara efisien oleh tanaman kacang tunggak sehingga tidak berlebih dan dapat menginduksi pembungaan dengan baik.

C. Jarak Tanam