Pengatalogan Sistem Kerumahtanggaan Perpustakaan

20 dalam salah satu dari ketiga file tersebut. Setelah melakukan pengecekan asisten pustakawan kemudian mengembalikan kartu-kartu tersebut kepada pustakawan. 3. Pemesanan. Proses pemesanan dimulai dengan menerima kartu-kartu pilihan dari prosedur pemilihan. Seorang asisten pustakawan kemudian mensortir kartu-kartu tersebut sesuai dengan urutan prioritas. Kartu-kartu tersebut dibagi ke dalam dua kelompok sesuai dengan dana yang tersedia. Kelompok yang pertama mendapat prioritas untuk dipesan diketik ke dalam bentuk daftar dan selanjutnya di pesan. 4. Penerimaan dan Pengajuan Tuntutan. Bahan-bahan pustaka baru dan faktur biasanya diterima bersamaan. Seorang asisten pustakawan melakukan verifikasi terhadap faktur dengan cara mencocokkan faktur dengan mencocokkannya dengan daftar pesanan. Setelah itu, ia mencocokkan faktur dengan bahan-bahan pustaka yang diterima. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam meningkatkan mutu koleksi bahan pustaka yang harus dilakukan yaitu melakukan pemilihan, pengecekan bibliografi, pemesanan, penerimaan dan pengajuan tuntunan di dalam suatu perpustakaan.

2.1.2 Pengatalogan

Katalog perpustakaan adalah deskripsi pustaka milik suatu perpustakaan yang disusun secara sistematis sistematis abjad, nomor klasifikasi sehingga dapat digunakan untuk mencari dan menemukan lokasi pustaka dengan mudah. Kegiatan Pengatalogan menurut Siregar 1997, 4 adalah “semua kegiatan yang dilakukan dalam rangka mempersiapkan cantuman record bibliografi untuk pembuatan katalog yang digunakan sebagai sarana temu-balik koleksi perpustakaan”. Fungsi utama pengatalogan menurut Siregar 1997, 10 adalah “mencakup pembuatan kartu-kartu katalog pengatalogan dan pengklasifikasian dan penyiapan fisik penyelesaian akhir bahan-bahan pustaka yang baru diterima”. 1. Proses Pengatalogan Bahan pustaka dan kartu pilihan diterima dari seksi pengadaan. Kataloger memeriksa bahan dan kartu. Jika bahan tersebut merupakan eksemplar tambahan, kataloger member catatan sebagai tambahan pada kartu katalog yang sudah ada. Bahan tersebut kemudian diteruskan ke prosedur penyiapan fisik. Jika bahan tersebut adalah suatu judul baru, 21 kataloger melakukan proses pengatalogan dengan menggunakan alat- alat bantu pengatalogan seperti AACR dan LCSH. Ia kemudian membuat konsep kartu katalog dasar. Bahan tersebut kemudian diteruskan ke prosedur pengklasifikasian. 2. Pengklasifikasian Bahan pustaka yang merupakan judul baru diterima dari prosedur pengatalogan. Klasifikator melakukan proses pengklasifikasian dengan alat-alat bantu seperti DDC atau UDC. Nomor klasifikasi yang sesuai diberikan pada bahan tersebut. Klasifikator kemudian melengkapi nomor panggil call number dengan tanda-tanda lainnya seperti tiga huruf petama dari nama keluarga surename pengarang dan huruf pertama dari judul dan tanda kelompok koleksi. Bahan tersebut dengan konsep kartu katalog didalamnya, kemudian diteruskan ke prosedur penyiapan fisik. 3. Penyiapan Fisik Prosedur penyiapan fisik terdiri dari dua kegiatan utama yaitu pembuatan katalog dan label-label. Kegiatan pertama dimulai dengan pengetikan informasi yang terdapat dalam konsep kartu katalog ke dalam kartu-kartu standar, biasanya menggunakan lembar stensil dan alat duplikator. Sejumlah kartu entri tambahan kemudian dihasilkan dari kartu-kartu standar tersebut. Kegiatan kedua adalah mempersiapkan label-label untuk setiap bahan pustaka baru. Kegiatan ini juga mencakup bahan pustaka yang diterima dari penjilidan. Label- label diketik, termasuk label untuk punggung, kartu buku dan kantong buku. Bahan-bahan tersebut kemudian diteruskan ke sirkulasi untuk dipamerkan atau disusun di dalam rak koleksi perpustakaan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengatalogan bahan pustaka yang dilakukan perpustakaan terdiri dari kegiatan proses pengatalogan, pengklasifikasian dan penyiapan fisik.

2.1.3 Pengawasan Sirkulasi