49
fitur yang meliputi kegiatan memperolehan bahan pustaka, baik dengan cara pembelian, pertukaran, maupun hadiah.
a. Fitur Sistem Pengadaan
Untuk mengetahui apakah fitur sistem pengadaan berfungsi dengan baik. Peneliti melakukan wawancara dengan informan pertama yaitu. Adapun kutipan
wawancaranya sebagai berikut:
“sudah Fahma, sistem pengadaan sudah berjalan dengan baik.”
Dari pernyataan informan di atas, dapat disimpulkan bahwa fitur sistem pengadaan pada Perpustakaan Umum Kota Medan sudah berjalan dengan baik.
Sistem pengadaan berjalan sesuai dengan proses yang ada. Adapun proses yang dilakukan dalam pengadaan bahan pustaka seperti yang disebutkan informan I
2
berikut: “Prosesnya pertama-tama yaitu sebelum daftar usulan buku dibuat,
beberapa penerbit memberikan daftar katalog buku dan daftar harga buku kepada Perpustakaan Umum Kota Medan. Kemudian Perpustakaan
menyeleksi katalog buku yang diberikan penerbit sesuai dengan kebutuhan pengguna dan yang paling diminati pengguna. Setelah
menyeleksi, Perpustakaan membuat daftar buku yang akan dibeli sesuai dengan kebutuhan pengguna. Setelah itu, daftar buku tersebut diberikan
atau diumumkan kepada CV. Jika semua CV sudah memiliki daftar buku yang diajukan Perpustakaan Umum Kota Medan maka Perpustakaan
membuat surat penetapan.”
Berdasarkan pernyataan informan di atas, dapat dijelaskan bahwa proses yang dilakukan dalam sistem pengadaan bahan pustaka di Perpustakaan Umum
Kota Medan adalah pemilihan bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, setelah itu barulah dibuat daftar kebutuhan bahan pustaka yang akan
dibeli. Selanjutnya daftar kebutuhan diberikan kepada CV, terakhir dari daftar kebutuhan yang dimiliki CV dibuat surat penetapan. Berdasarkan penjelasan
tersebut peneliti melihat bahwa bahan pustaka yang ada di Perpustakaan Umum
50
Kota Medan berasal dari pembelian. Hal ini sesuai dengan pernyataan Informan berikut :
“bahan pustakanya lebih banyak pembelian.” b. Hambatan atau Kendala Sistem Pengadaan
Untuk mengetahui apakah fitur sistem pengadaan ini memiliki hambatan atau kendala dalam menjalankan prosesnya, dapat kita lihat kutipan wawancara
berikut: “Tidak ada, karena pengadaan untuk daftar buku sistem yang digunakan
bukan aplikasi SIPUS, tetapi sistem dari PEMKO Medan, yaitu sistem LPSE Layanan Pengadaan Secara Elektronik.”
Berdasarkan pernyataan informan dalam kutipan wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa pada Perpustakaan Umum Kota Medan tidak terdapat kendala
atau hambatan dalam menjalankan aplikasi SIPUS pada sistem pengadaan, karena sistem pengadaan bahan pustaka di Perpustakaan Umum Kota Medan tidak
menggunakan aplikasi SIPUS akan tetapi Perpustakaan Umum Kota Medan menggunakan Aplikasi LPSE yang diperoleh dari PEMKO Medan.
Dengan tidak adanya kendala atau hambatan dalam memjalankan sistem Aplikasi SIPUS di Perpustakaan Umum Kota Medan. Begitu juga dengan
kekurangan dari aplikasi SIPUS ini tidak memiliki kekurangan dengan alasan yang sama yaitu Perpustakaan Umum Kota Medan tidak menggunakan aplikasi
SIPUS melainkan LPSE. Hal ini sesuai dengan kutipan wawancara dengan informan I
2
berikut: “Kekurangannya tidak ada. Karena untuk daftar pengadaan buku sistem
yang digunakan bukan aplikasi SIPUS tetapi sistem LPSE Layanan Pengadaan Secara Elektronik.”
51
c. Solusi Pengembangan Sistem Pengadaan