24
2.2 Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran output dengan menggunakan masukan input dan
berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.
Sistem informasi manajemen menurut Kumorotomo 1998, 13 adalah “suatu sistem yang disediakan kepada pengelola organisasi data maupun
informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi”. Sistem informasi manajemen menurut George M. Scott dalam Jogiyanto
2001, 14, adalah “kumpulan dari interaksi-interaksi sistem-sistem informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan
operasi”. Sistem informasi manajemen menurut Gordon B. Davis dalam Jogiyanto
2001, 14 adalah “sistem manusiamesin yang menyediakan informasi ntuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu
organisasi. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa SIM adalah suatu
sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan atau kebutuhan lain dalam
sebuah organisasi ataupun perseorangan. Informasi itu sendiri merupakan data yang telah diolah, dianalisis, melalui suatu cara sehingga memiliki arti makna.
Sedangkan data adalah fakta, atau fenomena yang belum dianalisis, seperti jumlah, angka, nama, lambang yang menggambarkan suatu objek, ide, kondisi
ataupun situasi.
2.2.1 Komponen Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan yang mana semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan
yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
25
Menurut Kadir 2003, 70 suatu sistem informasi terdapat komponen- komponen seperti:
1. Perangkat keras hardware: mencakup peranti-peranti fisik seperti
komputer dan printer. 2.
Perangkat lunak software atau program: sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
3. Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan
pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki. 4.
Orang: semua pihak yang bertanggung jawab dalam pembangunan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem
informasi. 5.
Basis data database: sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
6. Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang
memungkinkan sumber resources dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi Sumber: Kadir 2003
Berdasarkan uraian tentang komponen sistem informasi yang dikemukakan di atas, bahwa komponen sistem informasi terdiri dari perangkat
keras hardware
,
perangkat lunak software, prosedur
,
orang
,
basis data, jaringan komputer dan komunikasi data.
Komponen Sistem
Informasi
Perangkat Keras
Perangkat Lunak
Prosedur Jaringan
Komputer dan Komunikasi
Data Basis Data
Orang
26
2.2.2 Penerapan Sistem Informasi Manajemen
Penerapan sistem informasi manajemen menurut Royandiah 2007 adalah “rangkaian sistem informasi mulai dari pengumpulanpengadaan informasi,
pengolahan dan keluaran informasi”. Ketiga rangkaian ini diaktualisasikan ke dalam aspek-aspek berikut:
1. disiplin waktu, sehingga informasi SIM selalu mutakhir.
2. disiplin produktivitas, yang menyangkut prosedur kerja yang efisien dan
kecermatan tinggi. 3.
disiplin pemakai, dalam menggunakan SIM dan memberikan umpan balik atas kelengkapan informasi yang disajikan sehingga informasi yang
dipergunakan dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan yang dapat diandalkan.
Penerapan sistem informasi manajemen menurut Siagian 2002, 57 dievaluasi menurut 3 tiga ukuran aspek yaitu aspek operasional, aspek teknis,
dan aspek ekonomis. 1.
Aspek Operasional Menurut pelaksanaan faktor operasional harus dimulai dengan
menyelusuri seberapa baik aplikasi itu bekerja, selanjutnya tinjauan atas tingkat kesalahan dan diteruskan dengan ketepatan waktu. Hasil
pengolahan perlu dievaluasi secara periodik, menurut ukuran biaya dan efektivitasnya. Dalam menilai kelayakan ekonomis untuk proyek tersebut
dapat dilaksanakan dengan mengevaluasi manfaat ekonomisnya berdasarkan sistem informasi manajemen.
2. Aspek Teknis
Faktor teknis meliputi beberapa aspek, yaitu: 1
Terdapat metode perhitungan yang dijadikan dasar untuk melakukan pemecahan masalah.
2 Sistem pengoperasian mendukung pendekatan operasional yang
diusulkan. 3
Tingkat transmisi data cukup cepat untuk melakukan pemrosesanpenanganan data.
4 Terdapat sarana penyimpanan tambahan yang cukup untuk
merekam file yang diperlukan. 3.
Aspek Ekonomis Dalam menilai hasil karya ekonomis sistem informasi manajemen maka
dapat dilihat dari segi kelompok yang dievaluasi yaitu segi biaya dan manfaat.
Dari uraian-uraian tentang penerapan sistem informasi manajemen yang telah di kemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya
27
sistem informasi manajemen dalam suatu instansi dapat meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai
sistem, menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis, dan dapat mengindentifikasi kebutuhan-kebutuhan
akan keterampilan pendukung sistem informasi manajemen.
2.3 Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan