Ada menu website. c. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Sugiyono 2009, 3 adalah “cara ilmiah untuk Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Proses Penelitian

31

b. Ada menu website. c.

Lebih tahan terhadap gangguan seperti listrik mati atau data scrash.

d. Lebih mudah ditampilkan dalam web dengan filemaker API dan PHP.

e. Bisa bekerja optimal pada OS windows XP SP 2 atau 2000 SP4. Kekurangan: a. Keamanan datanya rendah low security karena aplikasi ini bersifat portable. b. Klasifikasi dokumen masih sederhana menggunakan edisi ringkas DDC 21 sehingga perpustakaan akan mengalami masalah apabila jumlah subyek dan koleksi bertambah banyak dan semakin kompleks. 3 Igloo Igloo menurut Putra 2007 adalah aplikasi berbasis web untuk meng-onlinekan Database ISIS CDSISIS dan WinISIS ke media web. Igloo dibuat menggunakan PHP Scripting language www.php.net dan PHP-OpenISIS sebagai backend untuk membaca database natif ISIS. PHP-OpenISIS merupakan port OpenISIS ke PHP dalam bentuk extension. OpenISIS itu sendiri merupakan command-line tool untuk membaca database natif ISIS. Fitur Igloo menurut Putra 2007 antara lain: a. Mudah digunakan. b. Konfigurasi yang sederhana. c. Mudah dan fleksibel dalam meng-kustom desain dengan sistem template. d. Mudah dalam menambah database baru. 4 X-Igloo X-Igloo menurut Putra 2007 adalah “Igloo yang ditambahkan kemampuan untuk melakukan transaksi seperti peminjaman koleksi dan keanggotaan. Karena keterbatasan PHP-OpenISIS, maka data yang terkait dengan transaksi disimpan di database MySQL”. 5 OpenBiblio OpenBiblio menurut Putra 2007 adalah “aplikasi sistem perpustakaan berbasiskan web yang dibuat dengan bahasa PHP. Beberapa fitur yang dimiliki aplikasi antara lain, terdapatnya manajemen staf administrasi, sirkulasi, katalog, OPAC Online Public Access Catalog, dan report”. 32 6 PhpMyLibrary PhpMyLibrary menurut Putra 2007 adalah “aplikasi otomasi perpustakaan berbasis web PHP dan MySQL. Modul-modul yang tersedia antara lain: OPAC, sirkulasi, pengatalogan, administrasi staf, keanggotaan, report dan fitur export-import yang compliant dengan standar USMARC”. 7 Greenstone Greenstone Digital Library GSDL menurut Putra 2007 adalah perangkat lunak open-source yang digunakan untuk membangun, merawat dan mendistribusikan koleksi perpustakaan secara digital baik secara off-line maupun online. Program ini bisa dioperasikan pada Sistem operasi Linux dan Windows dengan source code-nya berupa Perl Linux, VCC++ dan Perl windows, serta Java. Karena sifatnya yang free open-source, maka software ini dapat diperoleh secara gratis bahkan dapat dikodifikasi untuk dikembangkan lagi. Karakteristik Greenstone menurut Putra 2007 adalah : a. Berbasis web dan dapat diakses menggunakan browser standar misalnya Internet Explorer, Netscape, Opera, Mozilla dsb. b. Dapat digunakan pada sistem stand-alone, intranet dan internet c. Dapat menelusur file dokumen digital secara teks lengkap text retrieval. d. Mampu membuat struktur akses secara otomatis. e. Dapat mengelola koleksi dalam beragam format teks, gambar, video, audio dan dalam beragam bahasa serta menampilkannya sesuai tampilan aksara bahasa itu. Misalnya untuk aksara bahasa Arab, Jepang atau Cina. f. Menggunakan sistem kompresi untuk menghemat ruang penyimpanan data. g. Disediakan fungsi-fungsi bagi administrator sistem. h. Koleksi yang dikelola dapat terdistribusi di beberapa komputer server. i. Tersedia Plugins untuk program tambahan. j. Bekerja dalam lingkungan Windows atau Linux, serta Mac. k. Tampilan halaman web dapat diubah sesuai kebutuhan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis perangkat lunak berbasis gratis adalah Senayan, Athenium Light, Igloo, X-Igloo, OpenBiblio, PhpMyLibrary, dan Greenstone. 33

2.3.1 Manfaat Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan

Sistem informasi manajemen perpustakaan adalah sebuah sistem yang terintegrasi untuk menyediakan informasi guna mendukung operasi, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan dalam perpustakaan. Menurut Ishak 2008 manfaat dari penerapan sistem informasi pada perpustakaan diantaranya adalah: 1. Mengefisiensikan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan. 2. Memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna. 3. Meningkatkan citra perpustakaan. 4. Pengembangan infrastruktur, nasional, regional, dan global. Pendapat diatas menunjukkan bahwa penerapan teknologi sistem informasi dalam perkembangan perpustakaan dapat mempermudahkan pustakawan dalam mengelola sistem dalam perpustakaan. 2.3.2 Fitur-Fitur Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan Fitur-fitur sistem informasi manajemen perpustakaan menurut Wahono 2006 “harus mengakomodasi kebutuhan perpustakaan secara lengkap, dari otentikasi sistem, menu utama, administrasi, security dan pembatasan akses, pengadaan, pengolahan, penelusuran, manajemen anggota, sirkulasi dan pelaporan”. 1. Otentikasi Sistem. Sistem akan melakukan pengecekan apakah username dan password yang dimasukkan adalah sesuai dengan yang ada di database. 2. Menu Utama. Menampilkan berbagai menu pengadaan, pengolahan, penelusuran, anggota dan sirkulasi, katalog peraturan, administrasi dan security. 3. Administrasi, Security dan Pembatasan Akses. Fitur ini mengakomodasi fungsi untuk menangani pembatasan dan wewenang user, mengelompokkan user, dan memberi user id serta password. Juga mengelola dan mengembangkan serta mengatur sendiri akses menu yang diinginkan. 4. Pengadaan Bahan Pustaka. Fitur ini mengakomodasi fungsi untuk pencatatan permintaan, pemesanan dan pembayaran bahan pustaka, serta penerimaan dan laporan reporting proses pengadaan. 5. Pengolahan Bahan Pustaka. Fitur ini mengakomodasi proses pemasukkan data bukumajalah ke database, penelusuran status buku yang diproses, pemasukan cover 34 bukunomer barcode, pencetakan kartu katalog, label barcode, dan nomor punggung buku call number. 6. Penelusuran Bahan Pustaka. Penelusuran atau pencarian kembali koleksi yang telah disimpan adalah suatu hal yang penting dalam dunia perpustakaan. 7. Manajemen Anggota dan Sirkulasi. Ini termasuk jantungnya sistem otomasi perpustakaan, karena sesungguhnya disinilah banyak kegiatan manual yang digantikan oleh komputer dengan jalan mengautomasinya. 8. Pelaporan Reporting. Sistem reporting yang memudahkan pengelola perpustakaan untuk bekerja lebih cepat, dimana laporan dan rekap dapat dibuat secara otomatis, sesuai dengan parameter-parameter yang dapat kita atur. Contoh beberapa fitur yang terdapat pada sistem informasi manajemen perpustakaan dapat dilihat pada uraian berikut: Fitur-fitur aplikasi SIPUS menurut Rasiman 2008 adalah: 1. Pengelolaan Aktifasi Anggota Paket ini digunakan oleh user yang mengelola data-data keanggotaan perpustakaan meliputi aktifasi anggota baru, registrasi tamu non- anggota, dan bebas pinjam. Fitur: 1 Mengelola aktifasi anggota baru dan anggota lama. 2 Mengelola registrasi tamu kartu masuk dan kartu baca. 3 Mengelola bebas pinjam anggota dan non-anggota. 4 Mengelola pencetakan kartu anggota. 5 Mengelola pencetakan kartu masuk dan kartu baca tamu. 6 Mengelola pencetakan surat bebas pinjam pustaka anggota dan non- anggota. 2. Pengelolaan Sirkulasi Paket ini digunakan oleh user untuk pengelolaan data sirkulasi meliputi peminjaman, pengembalian histori anggota, histori buku, pemesanan buku dan denda. Selain fitur sirkulasi, terdapat fitur pendukung sirkulasi yang digunakan untuk pendataan proses sirkulasi meliputi pembacaan buku, weeding buku, perbaikan buku, pendataan buku hilang dan lain-lain. Fitur: 1 Peminjaman. 2 Pengembalian. 3 Denda. 4 histori anggota. 5 histori buku. 6 pesan buku. 7 pendataan pembacaan buku. 8 pendataan weeding buku. 35 9 pendataan buku diperbaiki. 10 pendataan buku hilang. 3. Pengelolaan Pengadaan Paket ini digunakan oleh user untuk mengelola proses pengadaan buku meliputi usulan buku, pembelian dan distribusi buku. Proses pengadaan buku jika sudah selesai akan dilanjutkan proses katalogisasi. Fitur: 1 Usulan pengadaan buku judul, pengarang, penerbit, harga, dan jumlah eksemplar. 2 Pembelian buku. 3 Distribusi buku. 4. Pengelolaan Koleksi Paket ini digunakan oleh user untuk mengelola data koleksi pustaka meliputi koleksi buku, majalah, dan laporan penelitian. Untuk migrasi data dari sistem lama CDSISIS disediakan modul konversi dari file ISO ke SIPUS Terpadu v3. Fitur: 1 Pengelolaan katalog buku. 2 Pengelolaan katalog majalah. 3 Pengelolaan katalog indeks majalah. 4 Pengelolaan katalog laporan penelitian. 5 Konversi dari CDSISIS ISO ke sipus terpadu. 6 Pengelolaan upload data digital. 5. Pengelolaan Laporan Paket ini digunakan oleh user untuk mengelola laporan hasil aktifitas perpustakaan. Fitur: 1 Pengelolaan laporan. 2 Pengelolaan statistik laporan. 6. Pengelolaan Administrasi Sistem. Paket ini digunakan oleh user untuk mengelola data administrasi sistem SIPUS terpadu meliputi data referensi, konfigurasi sistem dan pengelolaan hak atas user. Fitur: 1 Pengelolaan unit perpustakaan. 2 Pengelolaan konfigurasi kategori anggota. 3 Pengelolaan konfigurasi setting awal. 4 Pengelolaan hari libur. 5 Pengelolaan data referensi buku. 6 Pengelolaan pelaporan. 7. Pengelolaan OPAC Online Public Access Catalog Paket ini digunakan oleh user untuk melakukan pencarian bahan pustaka baik katalog buku, majalah dan laporan penelitian. Fitur: 1 Pencarian searching. 2 Pencarian buku baru. 36 3 Pemesanan buku. 4 Download data digital abstraksifull text. Sedangkan fitur-fitur aplikasi SLiMS menurut Rasiman 2012 adalah: a. Online Public Access Catalog OPAC dengan pembuatan thumbnail yang di-generate on-the-fly. Thumbnail berguna untuk menampilkan cover buku. Mode penelusuran tersedia untuk yang sederhana Simple Search dan tingkat lanjut Advanced Search. b.Detail record juga tersedia format XML Extensible Markup Language untuk kebutuhan web service. c. Manajemen data bibliografi yang efisien meminimalisasi redundansi data. d. Manajemen masterfile untuk data referensial seperti GMD General Material Designation, Tipe Koleksi, Penerbit, Pengarang, Lokasi, Supplier, dan lain-lain e. Sirkulasi dengan fitur: a Transaksi peminjaman dan pengembalian\ b Reservasi koleksi c Aturan peminjaman yang fleksibel f. Manajemen keanggotaan. g.Inventarisasi koleksi stocktaking h.Laporan dan Statistik. i. Senayan mendukung beragam format bahasa. j. Modul sistem dengan fitur: a Konfigurasi sistem global b Manajemen modul c Manajemen User Staf Perpustakaan dan grup. d Pengaturan hari libur. e Pembuatan barcode otomatis. f Utilitas untuk backup. Dari uraian-uraian tentang fitur-fitur aplikasi yang telah di kemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa perangkat lunak aplikasi difungsikan untuk pekerjaan operasional perpustakaan, mulai dari pengadaan, katalogisasi, inventarisasi, keanggotaan, OPAC, pengelolaan terbitan berkala, sirkulasi, dan pekerjaan lain dalam lingkup operasi perpustakaan. 37

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Metode penelitian menurut Sugiyono 2009, 3 adalah “cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Basrowi 2008, 1 adalah “salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati”. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggambarkan keadaan atau suasana yang sebenarnya terjadi pada saat sekarang berdasarkan survey yang telah dilakukan dengan cara observasi atau wawancara. Maka penelitian ini tidak memerlukan pengujian hipotesis, karena hanya mengembangkan konsep dan mengungkapan fakta dari objek dan subjek yang ada.

3.2 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian

Secara substantif penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan Umum Kota Medan yang terletak di Jl. Iskandar Muda No. 270 Medan. Waktu pengambilan data pada bulan Oktober 2013.

3.3 Proses Penelitian

1. Mengidentifikasi Informan. Informan dalam penelitian ini adalah pegawai Perpustakaan Umum Kota Medan. Teknik pengambilan informan dilakukan secara purposif. Menurut Sugiyono 2009, 124 “purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Adapun informan yang akan diwawancarai dalam penelitian ini adalah 7 tujuh orang, yaitu 6 enam orang pegawai Perpustakaan Umum Kota Medan dan 1 satu orang informan ahli pengembang aplikasi 38 SIPUS. Informan ini dipilih karena yang paling berkompeten dan memahami dari masing-masing setiap kegiatan Perpustakaan. 2. Mengumpulkan Data. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui wawancara mendalam depth interview secara terstruktur dimana pertanyaan yang diajukan terlebih dahulu telah disiapkan serta dibuat kerangkanya secara sistematis sebelum berada di lokasi penelitian, data yang diperoleh direkam dengan tape recorder dan dibantu dengan alat tulis lainnya. Data yang diperoleh kemudian dibaca dan dipelajari agar penulis benar-benar memahami mengenai hasil ataupun data yang telah diperoleh.

3.4 Teknik Pengumpulan Data