Pendidikan Anak. Dominasi Pengambilan Keputusan Keluarga

commit to user 85 Ibu Sakimah Nur Wahidah 41 tahun yang bersuamikan seorang Pegawai Negri Sipil PNS, juga berpendapat seperti berikut ini : “karena pekerjaan ini sebenarnya hanyalah pekerjaan sampingan dan hanya untuk menambah uang belanja saya, mungkin kalau bidang ini sudah tidak menghasilkan lagi saya akan kembali menjadi ibu rumah tangga seperti biasanya”wawancara 15 Agustus 2010. Dari hasil wawancara diatas kita dapat melihat sebagian dari perempuan yang bekerja sebagai buruh tani di desa lobang sebagian besar sudah memiliki pekerjaan sampingan, apabila perkerjaan yang mereka tekuni sebagai buruh tani sudah tidak bisa mereka kerjakan lagi maka mereka bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Akan tetapi ada pula yang berkata bahwa pekerjaan buruh tani tersebutlah yang menjadi pekerjaan sampinganya karena pekerjaan pokok yang beliau kerjakan merupakan sebagai ibu rumah tangga, hal tersebut diutarakan oleh Ibu Sakimah Nur Wahidah seorang perempuan buruh tani yang bersuamikan seorang Pegawai Negri Sipil PNS.

E. Dominasi Pengambilan Keputusan Keluarga

Dengan adanya dampak modernisasi pertanian terhadap pendapatan buruh tani yang jelas akan mengalami penurunan, apakah berpengaruh terhadap pengambilan keputusan keluarga dalam hal :

1. Pendidikan Anak.

Pendidikan adalah kebutuhan akan ilmu pengetahuan yang sangat penting bagi seseorang, karena dengan pendidikan seseorang dapat menentukan masa depan mereka. Untuk pendidikan anak dari para buruh commit to user 86 tani yang ada didesa lobang ini sebagian besar sangat diperhatikan oleh para orang tua mereka, akan tetapi pendidikan yang disandang oleh para anak dari para buruh tani tersebut rata-rata paling tinggi hanya tamat dibangku SMA saja. Dalam hal ini merupakan bagaimanakah pengambilan keputusan dalam keluarga dalam hal pendidikan anak setelah para perempuan buruh tani ini mengalami penurunan pendapatan. Hal tersebut dapat kita lihat dibawah ini : Ibu Warsi, ”Kalau untuk pendidikan anak, saya usahakan setinggi mungkin dan semampu saya. Supaya anak saya nanti tidak seperti saya ini, akan tetapi untuk pengambilan keputusan saya mengikuti suami saya saja mas”wawancara 15 Agustus 2010 Ibu Margiyati, “Kalau untuk pendidikan anak saya usahakan semampu saya, supaya kelak anak-anak saya bisa mendapatkan pekerjaan yang baik tidak seperti orang tuanya ini mas cuma jadi buruh tani saja”wawancara 15 Agustus 2010. Ibu Giyem, “Kalau untuk pendidikan anak ya saya usahakan sebaik mungkin, supaya anak saya bisa mendapatkan pekerjaan yang baik” wawancara 15 Agustus 2010. Ibu Sakimah, “Saya rasa tidak ada pengaruhnya karena yang membiayai pendidikan anak-anak saya adalah suami saya. Ya yang pasti akan saya usahakan sebaik mungkin mas untuk pendidikan anak-anak saya”wawancara 15 Agustus 2010. Dari hasil wawancara diatas dapat kita lihat walaupun pendapatan para perempuan buruh tani tersebut mengalami penurunan akan tetapi mereka masih mengusahakan sebaik-baiknya untuk pendidikan anak-anak mereka. Karena pendidikan anaklah yang mereka harapkan untuk memperbaiki perekonomian mereka secara tidak langsung, karena jika commit to user 87 anak-anak mereka bisa mengenyam pendidikan yang tinggi kelak mereka akan mendapatkan pekerjaan yang baik pula.

2. Sandang.