commit to user 9
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas maka penulis menarik rumusan masalah ” Bagaimanakah Dampak Modernisasi Pertanian terhadap
peluang kerja dan pendapatan perempuan di Dusun Lobang, Kelurahan Gedong, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar ? ”
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dampak dari modernisasi pertanian terhadap peluang kerja dan pendapatan bagi perempuan
di sektor pertanian.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan ini : 1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pengetahuan bagi
masyarakat, khususnya dibidang modernisasi pertanian.
2. Diharapkan menjadi bahan wawasan dalam memahami masalah
modernisasi pertanian yang ada di pedesaan.
E. Tinjauan Pustaka
Didalam mengkaji permasalahan-permasalahan yang ada peneliti menggunakan pendekatan sosiologis, oleh karena itu perlu kiranya untuk
mengetahui terlebih dahulu tentang definisi sosiologi. Pitirim sorokin dan
commit to user 10
soerjono soekanto 1987 :15 mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang :
1. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial misalnya antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga
dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerakan masyarakat dengan politik dan lain sebagainya
2. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala-gejala sosial dengan gejala-gejala non sosial misalnya, gejala geografis, biologis dan
sebagainya 3. Ciri-ciri umum dari semua jenis gejala sosial.
Sosiologi adalah suatu ilmu sosial yang mempelajari tentang hubungan yang terjadi dalam masyarakat interaksi sosial dan proses yang
terjadi akibat hubungan tersebut masyarakat, serta mempelajari fakta-fakta yang ada dimasyarakat yang mungkin dapat dipakai untuk menyelesaikan
masalah yang muncul dalam masyarakat tersebut. Sehingga dalam pengantar sosiologi ini kita akan mempelajari mulai dari masyarakat itu sendiri, proses
interaksi dalam masyarakat, proses sosialisasi, kebudayaan, stratifikasi, perubahan sosial, kekuasaan, wewenang dan kepemimpinan sampai pada
masalah-masalah sosial. Selo soemardjan dan soelaeman soemardi juga mengatakan bahwa
sosiologi atau ilmu masyararakat ialah ilmu yang mempelajari tentang struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial
Soekanto. 1987 : 20. Dari definisi-definisi tersebut jelas bahwa sebagaimana
commit to user 11
halnya dengan ilmu-ilmu sosial lainya. Obyek ilmu sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antara manusia dari proses yang
timbul dari hubungan manusia didalam masyarakat. Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah teori sosiologi
pembangunan. Di mana dalam sosiologi pembangunan ini mencoba melengkapi kajian ekonomi yang selama ini hanya didasarkan pada
produktivitas dan efisiensi dalam mengukur keberhasilan pembangunan. Pembangunan sebagai sebuah perubahan sosial yang terencana tidak bisa
hanya dijelaskan secara kuantitatif dengan pendekatan ekonomi semata, terdapat aspek tersembunyi jauh pada diri masyarakat seperti persepsi, gaya
hidup, motivasi dan budaya yang mempengaruhi pemahaman masyarakat dalam memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Sosiologi pembangunan juga
berusaha untuk menjelaskan berbagai dampak baik positif maupun negatif dari pembangunan terhadap sosial budaya masyarakat. Berbagai introduksi baik
yang berupa teknologi dan nilai-nilai baru dalam proses pembangunan tentu akan membawa dampak pada bangunan sosial yang sudah ada sejak lama.
Sosiologi pembangunan membawa dampak pada lahirnya dimensi- dimensi baru dalam konsep pembangunan. Menurut Webster 1984, terdapat
lima dimensi yang perlu untuk diungkap, antara lain : 1. Posisi negara miskin dalam hubungan sosial dan ekonominya dengan
negara-negara lain. 2. Ciri khas atau karakter dari suatu masyarakat yang mempengaruhi
pembangunan.
commit to user 12
3. Hubungan antara proses budaya dan ekonomi yang mempengaruhi pembangunan.
4. Aspek sejarah dalam proses pembangunan atau perubahan sosial yang terjadi.
5. Penerapan berbagai teori perubahan sosial yang mempengaruhi kebijakan pembangunan nasional pada negara-negara berkembang.
Dalam sosiologi pembangunan juga berkembang Teori Modernisasi berasal dari dua teori dasar yaitu teori pendekatan psikologis dan teori
pendekatan budaya. Teori pendekatan psikologis menekankan bahwa pembangunan ekonomi yang gagal pada negara berkembang disebabkan oleh
mentalitas masyarakatnya. Menurut teori ini, keberhasilan pambangunan mensyaratkan adanya perubahan sikap mental penduduk negara berkembang.
Sedangkan teori
pendekatan kebudayaan
lebih melihat
kegagalan pembangunan pada negara berkembang disebabkan oleh ketidaksiapan tata
nilai yang ada dalam masyarakatnya. Secara garis besar teori modernisasi merupakan perpaduan antara sosiologi, psikologi dan ekonomi. Teori dasar
yang menjadi landasan teori modernisasi adalah ide Durkheim dan Weber. Dalam penelitian ini selain mengunakan pendekatan dengan teori
sosiologi pembangunan, juga mengunakan pendekatan dengan teori fakta sosial. Teori Fakta sosial ini bersifat eksternal, umum general, dan memaksa
coercion. Fakta sosial mempengaruhi tindakan-tindakan manusia. Tindakan individu merupakan hasil proses pendefinisian realitas sosial, serta bagaimana
orang mendefinisikan situasi. Asumsi yang mendasarinya adalah bahwa
commit to user 13
manusia adalah makhluk yang kreatif dalam membangun dunia sosialnya sendiri.
Jadi dalam penelitian ini mengunakan dua teori untuk melakukan pendekatan masalah, yaitu teori sosiologi pembangunan dan teori fakta sosial.
Sedangkan konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini :
1. Modernisasi
Aspek yang terpenting dalam modernisasi suatu masyarakat adalah pergantian teknik produksi dari cara-cara tradisional ke cara-cara modern.
Bahwa pengertian modernisasi suatu masyarakat adalah suatau proses transformasi, suatu perubahan masyarakat dalam segala aspek-aspeknya.
Modernisasi masyarakat secara umum dapat dirumuskan sebagai penerapan pengetahuan ilmiah yang ada kepada semua aktivitas, semua
bidang kehidupan atau kepada semua aspek masyarakat kota pada awalnya adalah desa, yakni desa yang telah mengalami perkembangan. Namun
tidak setiap desa dapat berkembang menjadi sebuah kota. Ada sejumplah faktor atau persyaratan tertentu yang mendorong sebuah desa bisa
berubah menjadi kota. Diantaranya sekian faktor yang terpenting adalah bahwa desa tersebut menjadi pusat pemerintahan, pusat perdagangan,
pusat industri atau pusat pertambangan. Tekait dengan modernisasi, maka akan kita lihat beberapa definisi
dari modernisasi tersebut diantaranya :
commit to user 14
Evertt Rogers, ” modernisasi merupakan suatu proses yang mana individu berubah dari cara hidup tradisional menuju gaya hidup lebih
kompleks dan maju secara teknologi serta cepat berubah ” Abraham, 1991 : 5 .
Black mendefinisikan modernisasi sebagai proses yang mana secara historis lembaga-lembaga yang berkembang secara perlahan
disesuaikan dengan perubahan fungsi secara cepat yang menimbulkan peningkatan yang belum pernah dicapai sebelumnya dalam hal
pengetahuan manusia
yang memungkinkanya
untuk menguasai
lingkunganya, yang menimbulkan revolusi ilmiah Abraham, 1995 : 5 . Modernisasi dalam bidang ekonomi dapat diartikan sebagai
berikut : a. Mengakarnya teknologi dalam ilmu pengetahuan
b. Bergerak dari pertanian subsistensi ke pertanian komersial c. Pengantian tenaga binatang dan manusia oleh energi benda
mati dan produksi mesin d. Berkembangnya bentuk pemukiman urban dan konsentrasi
tenaga kerja ditempat tertentu. Teori Etika Protestan dan Spirit Kapitalisme Weber mengarah pada
seperangkat rumusan sosiologi yang menekankan peranan nilai dalam pembangunan sosio-ekonomi yang didasarkan pada asumsi bahwa
masyarakat tradisional dan modern mempercontohkan seluruh sistem nilai yang berbeda dan transformasi pola sosio-ekonomi negara-negara
commit to user 15
terbelakang pada dasarnya merupakan suatu perubahan atau pergantian dbidang kompleks nilai budaya.
Modernisasi adalah suatu bentuk perubahan sosial. Biasanya merupakan perubahan sosial yang terarah yang didasarkan pada
perencanaan yang biasa dinamakan sosial planning Soekanto, 1990 : 384.
Secara metodelogis, teori-teori modernisasi tentang perubahan sosial dalam masyarakat yang sedang berkembang dewasa ini rupanya
memasukan pola-pola tindakan asli yang konsisten ke dalam pranata ekonomi dan teknologi modernisasi yang ingin diterapkan itu. Pola-pola
tindakan menurut teori modernisasi akan memaksakan pengaruhya ke seluruh struktur sosial :
1. Penerapan secara universal norma mengejar keuntungan terhadap sumber-sumber ekonomi tanah, tenaga kerja dan kapitalis berarti
bahwa penggunaan semua sumber-sumber ekonomi tersebut harus dialihkan dari cara-cara yang kurang produktif menjadi lebih produktif.
2. Mobilitas geografis tenaga kerja, bersamaan dengan penghususan fungsi-fungsi ekonomi modern seperti pembagian kerja yang ekstrim
dan pemisahan tempat kerja dari kehidupan rumah tangga secara tegas pada giliranya akan memecahkan hubungan kekerabatan tradisional
dalam arti melemahkan ikatan kekeluargaan besar dan menekankan pada pembentukan keluarga kecil.
commit to user 16
3. Penerapan struktur ekonomi dan teknologi modern disamping meningkatkan mobilitas tenaga kerja secara geografis mobilitas
horisontal. 4. Mobilitas kedua faktor produksi lainya yakni kapital dan tanah,
tergantung pada pelembagaan norma baru, dalam hal ini untuk memperjual belikan hak milik individual tersebut tanpa terelakan akan
menganggu sistem pemilikan dan pengolahan tanah feodal. Penerapan secara universal prinsip mengejar keuntungan dalam organisasi
produksi modern, tentang apa yang diproduksi, kapan, bagaimana, dimana, dan oleh siapa, harus dilakukan sepenuhnya atas dasar harapan
apakah akan menghasilkan keuntungan ekonomi yang optimal Hoogevelt, 1985 : 85-91 .
Berdasarkan teori medernisasi tersebut, dapat dilihat sistem pemikiran dan perilaku masyarakat petani di desa Lobang saat ini telah
menunjukan sikap berfikir yang rasional dan komersil. Diantaranya dapat kita ketahui dari tindakan-tindakan para petani sekarang sangat
memperhitungkan input dan output dalam kegiatan pertanian mereka agar dapat terhindar dari kerugian. Maka mereka lebih mengutamakan
penjualan daripada untuk memenuhi sendiri atau tidak lagi petani subsisten. Untuk itu para petani mengupayakan hal-hal yang dapat
meningkatkan hasil produksi mereka, antara lain dengan memanfaatkan teknologi tepat guna, yaitu dengan memperhitungkan apa yang
diproduksinya, kapan, bagaimana, dan oleh siapa, yang juga terkait dengan
commit to user 17
penggunaan peralatan modern yang sesuai dengan situasi dan kondisi lahan yang mereka kerjakan. Dengan hal tersebut petani akan jauh lebih
mendapatkan keuntugan daripada kerugian.
2. Modernisasi Pertanian
Untuk mencapai tujuan pembangunan pertanian di kelurahan gedong khususnya desa lobang, ada beberapa program pertanian dari
pemerintah yang sedang berjalan. Diantaranya sebagai berikut : 1. Program BLBU Bantuan Langsung Benih Unggul
2. Program BLP Bantuan Langsung Pupuk 3. Program SLPTT Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman
Terpadu 4. Program
PUAP Pengembangan
Usaha Agrobisnis
Pedesaan Selain itu pengembangan pada sektor teknologi pertanian juga
sangat diperlukan, karena dengan adanya perkembangan tersebut akan sangat berpengaruh sekali dalam pengolahan lahan pertanian. Karena itu
teknologi dalam bidang pertanian sudah menyebar di seluruh petani pedesaan, hal itu disebabkan karena :
1. Karena teknologi dibutuhkan oleh masyarakat pedesaan untuk meningkatakan produksi pangan yang sekaligus diarahkan untuk bisa
meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan petani. 2. Teknologi dibutuhkan oleh masyarakat karena diharapkan dapat
mendominasi perekonomian desa.
commit to user 18
Teknologi dalam bidang pertanian sering digunakan istilah perubahan teknik dan inovasi. Istilah perubahan teknis jelas menunjukkan
unsur perubahan suatu cara baik dalam produksi maupun dalam distribusi barang dan jasa yang menjurus ke arah perbaikan dan peningkatan
produktivitas. Tingkat perubahan yang tinggi, membawa konsekuensi pemenuhan
kebutuhan pangan bertambah, sementara disisi lain luas lahan semakin terbatas. Hubungan tersebut menjadi motivasi bagi pemerintah untuk
memperkenalkan teknologi baru di bidang pertanian yang intensif bagi masyarakat desa, yang berupa teknologi dibidang pertanian maupun sarana
yang lain diharapkan mampu meningkatkan kehidupan mereka. Yang dimaksud dengan teknologi adalah suatau sistem penggunaan
berbagai sarana yang tersedia untuk mancapai tujuan-tujuan praktis yang ditentukan.
Yang dimaksud dengan teknologi menurut Soejono Soekanto 1990 : 155 adalah ”sebagai pola praktek penggunaan sumber daya untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu.” Teknologi adalah suatu perubahan yang terjadi dalam fungsi
produksi yang nampak dalam teknik produksi, sehingga perubahan teknologi dapat diartikan perubahan dalam fungsi produksi yang mana
dapat menambah hasil dengan input tertentu. Jadi sistem pertanian dalam hal ini menunjuk pada teknologi
pertanian merupakan suatu teknik atau cara produksi yang bersifat pada
commit to user 19
modal bidang pertanian, meliputi pengolahan tanah, pemilihan varietas, pemupukan, bercocok tanam, pemeliharaan, panen, dan pasca panen.
Berikut ini adalah hal-hal yang telah terkena oleh dampak modernisasi tersebut, khususnya dalam bidang teknologi dalam pertanian :
a. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah harus sempurna dalam rangka upaya peningkatan produksi tanaman padi sawah melalui cara dan dikerjakan dengan cara
sebaik - baiknya dan agar supaya dapat meningkatkan mutu tanaman padi sawah.
Dalam hal pengolahan tanah ini kita dapat melihat perubahan teknologi yang digunakan para petani untuk mengolah lahan pertanian
mereka. Perubahan alat pengolahan tanah yang mereka gunakan, yang dulunya masih mengunakan pembajak sawah dengan kerbau, akan
tetapi seiring dengan modernisasi dibidang pertanian para petani lebih memilih mengunakan mesin pembajak sawah traktor sebagai alat
untuk mengolah lahan pertanian mereka.
b. Penanaman
Pada awalnya saat akan melakukan proses kegiatan bertani, para petani hanya mengunakan padi dari hasil panen mereka sebelunya
untuk dijadikan sebagai bibit padi yang akan ditanam selanjutnya. Akan tetapi sekarang ini untuk mendapatkan hasil panen yang lebih
baik, sekarang para petani lebih cenderung memilih untuk membeli bibit padi yang berkualitas unggul. Dan pada saat penanaman padi
commit to user 20
masyarakat masih mengunakan tenaga para perempuan untuk melakukanya.
c. Pemupukan
Pemupukan adalah hal yang paling penting dalam proses pertanian, karena kesuburan tanaman dan penangulangan hama atau penyakit
dapat diatasi dengan cara pemupukan tersebut. Dalam hal pemupukan ini juga nampak sekali adanya perubahan tenologi yang digunakan
oleh para petani, yang pada awalnya para petani hanya menggunakan pupuk kandang atau kompos untuk pemupukan, akan tetapi sekarang
ini petani lebih cenderung memilih pupuk kimia untuk pemupukan.
d. Penyiangan
Penyiangan adalah kegiatan pembersihan atau pencabutan rumput dalam area pertanian supaya pertumbuhan padi tidak tergangu karena
adanya rumput yang tumbuh disekitar tanaman padi. Dalam pengerjaanya dulu para petani hanya mengunakan tenaga perempuan
untuk menjabuti rumput tersebut, akan tetapi sekarang ini para petani lebih cenderung memilih mengunakan alat sorok rumput untuk
menyiangi tanaman mereka, karena dengan alat tersebut lebih menghemat tenaga dan biaya pengerjaanya.
e. Panen Atau Pasca Panen
1. Panen Untuk mendapatkan mutu gabah atau beras yang baik, maka
penentuan saat panen harus optimal. Diantara ialah pada saat
commit to user 21
perontokan padi, pada fase perontokan padi ini dulunya mereka mengunakan erek kayuh untuk merontokan padi dari
batangnya, akan tetapi para petani sudah tidak mau lagi direpotkan dengan mengayuh alat tersebut. Karena sekarang ini
para petani lebih cenderung memilih mesin perontok. Para petani
memilih mengunakan
alat ini
karena dapat
mempersingkat waktu penen mereka dan lebih sedikit menggunakan tenaga kerja.
2. Pasca Panen Modernisasi pertanian pada saat pasca panen dapat kita lihat
pada proses pengolahan padi menjadi beras. Perubahan- perubahan teknologi yang digunakan para petani pada saat
menggiling padi hasil panen mereka. Para petani dusun lobang dulunya menggunakan lesung untuk mengupas biji padi dari
kulitnya dengan cara menumbuk padi tersebut didalam sebuah lesung, akan tetapi pada saat sekarang ini para petani sudah
tidak mau lagi direpotkan dengan hal tersebut, para petani lebih cenderung memilih menggilingkan padi mereka ketempat
penggilingan padi. Terlebih sekarang ini ada usaha penggilingan padi keliling, para petani lebih memilih alat
tersebut karena para petani dapat menggilingkan padi mereka tanpa harus membawanya ketempat penggilingan padi, karena
mesin penggiling tersebut yang justru mendatangi mereka.
commit to user 22
Modernisasi masyarakat pertanian tradisional seolah-olah sesuatu yang dapat diresapkan dengan kemajuan teknologi. Akan tetapi kemajuan
pertanian yang amat cepat tersebut diharapkan terjadi sebagai konsekuensi atas ”diperkenalkanya” suatu ”paket teknik” modern kedalam suatu tipe
pertanian subsisten berproduksi pas-pasan. Tetapi bagaimana pentingnya modernisasi tenologi itu, tidak dengan sendirinya menjamin terjadinya
pembangunan, seperti yang disangka secara naif oleh banyak teknokrat dan birokrat. Tidak mungkinya membangkitkan pembangunan yang murni
melalui transfer teknologi yang telah dikukuhkan oleh rencana pembangunan pertanian yang sia-sia, yang secara sepihak mengalihkan
investasi kedalam teknologi dan mengabaikan pertimbangan-pertimbangan yang hubunganya dengan organisasi sosial Attir, Holzner dan Suda, 1989
: 144 . Selain itu seiring dengan adanya modernisasi pertanian banyak
muncul organisasi-organisasi yang bermunculan dalam bidang pertanian ini, diantaranya adalah :
1. Darma Tirta
Merupakan organisasi yang mengatur tentang perairan lahan pertanian. Fungsi primer dari organisasi ini adalah pengelolaan air,
terutama pembagian air yang adil diantara warganya dan pemeliharaan saluran-saluran perairan. Serikat pemakai air telah menetapkan
seperangkat peran-peran tertentu yang mempunyai kaitan langsung dengan tugas-tugas khusus yang berhubungan dengan membentuk dan
commit to user 23
mengoperasikan sistm irigasi diantranya kontruksi, pemeliharaan, pembagian, pengelolaan air dan penyelesaian perselisihan. Tingkat
kesatuan kelompok sangat penting bagi kegigihan perserikatan dan infrastruktur fisik yang menjadi tanggung jawabnya, kalau tidak saluran
menjadi rusak, terjadi pengendapan dan seterusnya. Tentu saja terdapat konflik-konflik diantara warga terutama saat air berkurang, karena
mekanismenya untuk kelangsungan hidup organisasi itu.
2. Kelompok Tani
Merupakan organisasi pemerintah yang bergerak dalam bidang penyuluhan pertanian kepada masyarakat petani. Dalam organisasi ini
khusus menangani dalam bidang sarana produksi pertanian masyarakat, diantaranya seperti : benih padi, pupuk, pertisida, alat dan mesin
pertanian. Selain itu organisasi Kelompok Tani ini juga menangani tentang permodalan dalam pertanian, jadi untuk para petani yang tidak
memiliki modal untuk lahan pertanian mereka, mereka bisa meminjam modal melalui organisasi ini. Sehingga para petani bisa selalu
menanami lahan mereka walau sedang mengalami kesulitan ekonomi.
3. Dampak modernisasi pertanian terhadap perempuan.
Modernisasi merupakan pola perubahan dari cara-cara yang tradisional menuju gaya hidup yang lebih kompleks dan maju secara teknologi serta
cepat berubah. Sedangkan dalam konsep modernisasi pertanian ini merupakan transformasi teknologi dibidang pertanian pada masyarakat
tradisional atau pra modern, yang menunjukan unsur perubahan suatu cara
commit to user 24
bertani dari pertanian yang sederhana menjadi cara bertani yang lebih modern. Hal ini dapat kita lihat dari perubahan-perubahan alat-alat
pertanian yang kini mulai berubah dari alat-alat yang tradisional yang masih digerakan oleh tenaga manusia dan digantikan oleh alat-alat yang
lebih modern yang dimana alat-alat tersebut semuanya digerakan oleh mesin.
Dari semua proses pertanian kini semua mulai mengalami perubahan, dari awal proses pertanian yaitu penggantian kerbau dengan traktor
sebagai alat pengolahan tanah, penggantian tenaga kerja para perempuan saat menyiangi padi digantikan oleh sosrok rumput, pengganti erek dengan
mesin thresher yang digunakan untuk perontokan padi, yang terakhir pergantian lesung dengan mesin pengilingan padi huller meningkat
jumlahnya, salah satu penelitian memperkirakan bahwa penggilingan padi menggantikan 125 juta Hari Orang Kerja HOK yang kebanyakan adalah
wanita, karena operator mesin huller adalah kaum laki-laki Dibyo Prabowo, 1995 : 40. Dengan hal tersebut secara otomatis perekrutan
tenaga kerja dalam proses pertanian semakin sedikit, dan proses pertanian dapat dikerjakan oleh anggota keluarga saja. Dan lebih jauh buruh tani
khususnya perempuan yang tidak memiliki lahan pertanian akan terpojokan oleh hal ini, karena mereka tidak lagi mendapatkan peluang
kerja dan penghasilan lagi dari proses pertanian.
commit to user 25
F. Definisi Konseptual
1. Modernisasi Pertanian
Merupakan transformasi teknologi dibidang pertanian pada masyarakat tradisional atau pra modern, yang menunjukan unsur
perubahan suatu cara, mulai dari cara pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan tanaman, pemungutan hasil sampai pengolahan hasil
pertanian. Yang pada dasarnya bertujuan pada perbaikan dan peningkatan produktivitas hasil pertanian mereka.
2. Dampak Modernisasi Pertanian
Merupakan akibat yang ditimbulkan oleh adanya transformasi teknologi dibidang pertanian yang menunjukan unsur perubahan, akibat
yang ditimbulkan dapat bersifat positif dan negatif.
3. Peluang Kerja Perempuan
Merupakan hal yang berkenaan dengan adanya modernisasi tersebut. Karena hal tersebut merupakan hasil dari dampak negatif dengan
adanya modernisasi pertanian, yaitu tentang menurunya tingkat peluang kerja untuk kaum perempuan dalam bidang pertanian yang disebabkan
oleh munculnya teknologi-teknologi dalam bidang pertanian tersebut.
4. Pendapatan Perempuan
Merupakan pembahasan tentang pendapatan para perempuan yang bekerja pada sektor pertanian setelah adanya modernisasi pertanian atau
perkembangan teknologi dalam sektor pertanian.
commit to user 26
G. Metodologi Penelitian
a. Jenis penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan bentuk penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Lexy J. Moleong 2000:3 yang mengutip
pendapat Bag dan Taylor adalah sebagai berikut : “Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan parilaku yang dapat diamati “
Sesuai dengan pendapat diatas dalam penelitian yang dihasilkan data deskriptif, bahwa metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu
obyek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun satu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Tujuan penelitian deskiptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat
serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Adapun ciri-ciri pokok dari metode deskriptif adalah :
1. Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan saat sekarang.
2. Menggambarkan fakta-fakta yang sifat-sifat serta hubungan antara fenomena
yang diselidiki
sebagaimana adanya,
diiringi implementasi rasional. Berdasarkan pengertian diatas, penulis
berusaha untuk mendeskripsikan Dampak dari Modernisasi Pertanian Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat di Dusun Lobang,
commit to user 27
Kelurahan Gedong, Kecamatan Karanganyar. Penulis bukan saja memberi gambaran prediksi serta mendapatkan makna dari suatu
masalah yang dipecahkan. untuk itu maka pengumpulan data yang digunakan teknik wawancara dengan pedoman wawancara.
b. Lokasi penelitian
Penelitian mengambil lokasi yakni Desa Lobang, Gedong Kecamatan Karanganyar, Kabupaten karanganyar. Penetapan lokasi
tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa : a. Di Dusun Lobang terdapat petani padi yang berlahan sawah
irigasi.
b. Dusun Lobang sudah merupakan kategori desa pertanian yang
ditandai dengan
sebagian besar
wilayahnya
merupakan lahan persawahan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka Desa Lobang dianggap tepat dan memenuhi syarat sebagai obyek penelitian ini.
c. Sumber Data
Adapun sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini :
1. Data Primer Data adalah data empirik yang diperoleh secara langsung
dari informan dan masyarakat atau informan kunci dengan menggunakan wawancara untuk mendapatkan data-data tentang
aspek modernisasi pertanian yang mempengaruhi
commit to user 28
sosial ekonomi masyarakat petani menjadi fokus penelitian. Peneliti akan terjun secara langsung melakukan pengamatan
lapangan pada lokasi kegiatan pertanian masyarakat dan melakukan kunjungan dari rumah ke rumah dari setiap informan
terpilih dengan teknik observasi partisipan dan wawancara mendalam.
2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui
penelusuran studi-studi dokumen yang terdapat di tempat penelitian dan yang ada hubunganya dengan masalah-masalah yang
diteliti. Data sekunder yang dikumpulkan antara lain meliputi, monografi kelurahan yang berisikan gambaran umum mengenai
desa penelitian, keadaan geografi dan kependudukan, serta dokumentasi berupa gambar dan rekaman.
Sedangkan yang menjadi sumber data adalah informasi kunci, informasi penunjang, data desa, serta dokumentasi
penelitian. Informasi kunci orang yang terlibat langsung dalam kegiatan sehari-hari masyarakat petani. Pemilihan informan kunci
ada strategi khusus, antara lain dapat melalui empat macam cara, sebagai berkut: a secara insidental, artinya peneliti menemui
orang yang sama sekali belum diketahui pada salah satu wilayah penelitian. b menggunakan modal orang-orang yang sudah
dikenal sebelumnya. Peneliti berusaha menghubungi beberapa
commit to user 29
orang, mungkin melalui orang terdekat. c sistem quota, artinya informan kunci telah dirumuskan kriterianya, misalkan ketua
organisasi, ketua RT, pemilik tanah dan sebagainya. d secara snowball, artinya informan kunci dimulai dari jumplah kecil satu
orang, kemudian atas rekomendasi orang tersebut, informan kunci menjadi semakin besar sampai jumlah tertentu. Informan akan
berkembang terus sampai memperoleh data jenuh. Yang menjadi informan kunci yang diajak wawancara
secara mendalam dalam penelitian ini adalah petani yang berlahan sawah irigasi, pemilik pabrik alat-alat produksi, ketua kelompok
tani, pekerja atau buruh tani, pengurus pengairan. Informan penunjang adalah kepala desa yang dianggap mengetahui kondisi
umum di wilayah tersebut. Pak Lurah, Perangkat Desa, tokoh masyarakat, PPL pertanian, ketua RT.
d. Sampling
Pada penelitian kualitatif, besarnya sampel tidak ditentukan berdasarkan ketentuan mutlak, tetapi sampel ditentukan berdasarkan
kebutuhan lapangan. Jumplah sampel tidak harus mewakili populasi, tetapi penentuan sampel bersifat selektif dimana peneliti menggunakan
pertimbangan berdasarkan konsep teoritis yang digunakan, keingginan pribadi dan sebagainya.
Penelitian ini menggunakan sampel yang bersifat “purposive sampling” yaitu pengambilan sampel yang sesuai dengan maksud dan
commit to user 30
tujuan peneliti. Responden yang diambil dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap dan mengetahui
permasalahan secara mendalam. Namun walaupun demikian responden yang dipilih dapat menunjukan responden yang lebih tahu, maka pilihan
responden dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data H.B. Sutopo. 2002 : 22.
Jadi teknik pengambilan sampling dalam penelitian ini adalah peneliti memulai dari mengidentifikasi tokoh kunci key person dari
warga petani desa lobang, kemudian dari tokoh kunci tersebut peneliti meminta informasi pihak lain untuk dijadikan sampel berikutnya. Hal ini
dilakukan terus-menerus sampai variasi data yang diperoleh maksimum atau dikenal dengan maximum variation sampling.
Berdasarkan hal
tersebut diatas
maka sampel
dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
a. Perempuan petani yang bersuamikan pekerja pabrik. b. Perempuan petani yang bersuamikan seorang PNS.
c. Perempuan petani yang bersuamikan kuli bangunan. d. Perempuan petani yang bersuamikan seorang petani.
e. Perempuan petani yang sudah tidak memiliki suami janda
e. Teknik pengumpulan data
Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif dan juga jenis sumber data yang dimanfaatkan ,maka teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah : 1.
Wawancara mendalam
commit to user 31
Wawancara merupakan salah satu sumber informasi yang sangat penting di dalam penelitian studi kasus. Wawancara adalah bentuk
komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan berdasarkan
tujuan tertentu
Deddy mulyana,2002. Selanjutnya menurut Yin 1987, didalam wawancara
mendalam tipe open-ended peneliti dapat bertanya kepada responden kunci tentang fakta-fakta suatu peristiwa disamping mengenai opini
mereka mengenai peristiwa yang ada. Wawancara mendalam wawancara tidak terstruktur mirip
dengan percakapan informal sehingga bersifat luwes, susunan pertanyaan dan susunan kata-kata dalam setiap pertanyaan dapat
diubah saat wawancara, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi saat wawancara, termasuk karakteristik sosial budaya Deddy
Mulyana,2002. Dengan demikian maka wawancara dilakukan dalam suasana santai. Untuk menciptakan suasana santai dan akrab
diperlukan hal-hal yang berhubungan dengan topik penelitian, agar suasana santai tetap terpelihara.
Wawancara mempunyai tujuan tertentu yang disadari oleh kedua belah pihak. Walaupun pada mulanya informan belum mempunyai
gambaran yang jelas tentang informasi yang diharapkan. Tujuan wawancara perlu dijelaskan lebih dahulu, sehingga wawancara yang
semula bersifat lambat laun beralih menjadi formal tanpa merubah
commit to user 32
suasana keakraban. Dengan demikian akan diketahui lebih banyak tentang hal-hal sebagai berikut : a Pengalaman dan perbuatan
responden. b Pendapat, pandangan, tanggapan, tafsiran atau pikiran tentang sesuatu. c perasaan, respon emosional. d Pengetahuan
tentang sesuatu. e penginderaan yang diuraikan secara deskripsi dan f Latar belakang pendidikan, pekerjaan, daerah asal, tempat tinggal,
keluarga Nasution, 1998. 2. Observasi Partisipasi
Observasi dilakuakan
selama melangsungkan
kunjungan- kunjungan lapangan termasuk kesempatan-kesempatan selama
pengumpulan bukti yang lain seperti wawancara. Observasi bermanfaat
untuk memberikan
informasi tambahan
tentang pemahaman suatu konteks dan fenomena yang akan diteliti Yin,1987.
Pengamatan berperan serta tidaklah bersifat linear atau mekanis namun menuntut peneliti untuk menerapkan berbagai keaslian, melakukan
penilaian, peka terhadap lingkungan yang diteliti dan mampu mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi serta punya imajinasi kuat
untuk merumuskan hasil penelitian Deddy mulyana,2002. 3. Mencatat Dokumen
Tipe informasi ini menggunakan berbagai bentuk dan menjadi obyek rencana-rencana pengumpulan data yang eksplisit, misalnya
artikel-artikel yang sering muncul di media masa, penggunaan dokumen ini yang paling penting adalah untuk mendukung dan
commit to user 33
menambah bukti dari sumber-sumber lain Yin,1987. Namun demikian meskipun dokumen ini sumber primer penelitian akan tetapi
data yang bersumber dari dokumen ini harus dilengkapi dengan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait Deddy Mulyana,2002.
4. Observasi Penulis mengadakan pengamatan secara langsung tentang segala
peristiwa yang terjadi di daerah penelitian. Dalam hal ini penulis menempuh observasi non partisipasi yaitu penulis hanya sebatas
sebagai pengamat saja tanpa ikut melakukan kegiatan seperti yang dilakukan informan.
f. Analisis data
Dalam penelitian ini proses analisis datanya menggunakan model analisis interaktif interactive model analysis. Ada tiga komponen pokok
yang terdapat dalam model analisis interaktif, yaitu: 1. Data Reduction reduksi data
Merupakan sajian
dari analisis,
yang mempertegas,
memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat
dilakukan. 2. Data Display sajian data
Merupakan suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan dengan melihat suatu penyajian data,
peneliti akan mengerti apa yang terjadi dan memungkinkan untuk
commit to user 34
mengerjakan sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain yang berdasarkan pengertian tersebut.
3. Conclution Drawing kesimpulan Merupakan kesimpulan yang ditarik dari semua hal yang ada dalam
reduksi data dan sajian data. Pada dasarnya makna data harus diuji validitasnya supaya kesimpulan yang diambil lebih kokoh dan sahih.
Proses analisis penelitian ini dilakukan dengan cara mereduksi data yang terkumpul. Setelah data direduksi, kemudian melakukan
penyajian data yang dirakit dalam suatu organisasi data. Selanjutnya data tersaji itu dianalisis untuk memperoleh jawaban atau kesimpulan
penelitian. Untuk memperjelas uraian di atas perlu disimak skema analisis interaktif menurut pendapat H.B.Sutopo, yaitu sebagai
berikut : Skema. Model Analisis Interaktif
Sumber: H. B. Sutopo , 2002 : 96
g. Validitas data
Dalam menjamin validitas data yang diperoleh dalam penelitian ini,maka untuk menjamin validitas data akan dilakukan dengan cara yang
Pengumpulan Data
Data Reduction Data Display
Conclusion Drawingverifikasi
commit to user 35
disebut “trianggulasi sumber”. Pengumpulan datanya dilakukan dengan cara menggunakan berbagai sumber yang berbeda dan tersedia. Oleh
karena itu data yang satu akan dikontrol oleh data yang sama dari sumber yang berbeda. Dengan mengunakan teknik trianggulasi data, maka hasil
penelitian ini, peneliti mengunakan berbagai sumber data yang berlainan dengan tujuan untuk pengumpulan data yang sama. Adapun caranya
adalah : 1.
Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
2. Membandingkan hasil wawancara dengan isi
suatu dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini. 3.
Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti
penduduk biasa, orang-orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, pemerintah. Moleong, 1995 : 197
commit to user
36
BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A. Gambaran Singkat Mengenai Kabupaten Karanganyar
Kabupaten Karanganyar merupakan wilayah propinsi Jawa Tengah yang terletak Topografi, daerah Kabupaten Karanganyar bergelombang,
berbukit dan dan datar yang terletak pada ketinggian rata-rata 511 meter diatas permukaan air laut.
Kabupaten Karanganyar memiliki iklim tropis dengan musim hujan dan kemarau antara bulan Nopember-April dan Mei-Oktober. Temperatur
pada musim penghujan 22-25
˚C dan pada musim kemarau sekitar 26-30˚C
dengan curah hujan tidak merata pada setiap bulanya sepanjang tahun. Jumplah penduduk Karanganyar pada tahun 2007 tercatat sebanyak
851.366 jiwa dengan perincian jumlah penduduk laki-laki 421.717 jiwa dan perempuan 429.649 jiwa. Sedangkan luas wilayah Kabupaten Karanganyar
adalah 77.378.6374 Ha, terbagi dalam 17 Kecamatan, 162 Desa, 15 Kelurahan, 1.091 Dusun, 2.313 Dukuh.
BPS Kabupaten Karanganyar 2008 Dalam upaya pengembangan daerah. Kabupaten Karanganyar
memiliki slogan KARANGANYAR TENTRAM dan INTAN PARI. KARANGANYAR TENTRAM merupakan Akronim dari tenang, teduh, rapi
serta aman dan makmur, sedangkan INTAN PARI merupakan singkatan dari