Sarana Perkoperasian Sarana Pertanian dan Irigasi

commit to user 52

9. Sarana Perdagangan

Sarana perdagangan yang ada di desa Lobang dapat kita lihat pada tabel yang ada di bawah ini : Tabel 13 Sarana Perdagangan No Sarana Perdagangan Jumlah 1 Toko 8 buah 2 Warung 50 buah 3 Kaki Lima 6 buah 4 SwalayanSuper Market 1 buah Jumlah 65 buah Sumber : Monografi desa Lobang, 2009. Dari data diatas terlihat bahwa sarana perdagangan di desa Lobang sudah cukup memadai, sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan baik. Para petani biasanya juga membeli keperluan yang berkaitan dengan kegiatan pertanian di took- toko yang telah menyediakanya, karena disamping menjual Sembilan bahan pokok biasanya mereka juga menjual bibit unggul, pupuk dan pestisida untuk tanaman.

10. Sarana Perkoperasian

Sarana perkoperasian yang ada di desa ini dapat kita lihat pada tabel berikut ini : commit to user 53 Tabel 14 Sarana Perkoperasian No Sarana Perkoperasian Jumlah 1 Koperasi simpan pinjam 1 buah 2 Lumbung desa 1 buah 3 Badan-badan kredit 2 buah 4 Lain-lain 2 buah Jumlah 6 buah Sumber : Monografi desa Lobang, 2009. Dari data diatas kita dapat melihat bahwa badan perkoperasian di desa Lobang sudah baik, karena dengan adanya sarana perkoperasian ini dapat membantu para petani yang tidak memiliki modal untuk meminjam pada koperasi ini dengan bunga yang rendah, sehingga para petani dapat terbantu.

11. Sarana Pertanian dan Irigasi

Untuk sarana dalam bidang pertanian yang ada di desa ini dapat kita lihat dalam tabel berikut ini : Tabel 15 Sarana Pertanian No Sarana Pertanian Jumlah 1 Traktor 13 buah 2 Flasher perontok padi 21 buah 3 Pengilingan padi 9 buah Jumlah 34 buah Sumber : Monografi desa Lobang, 2009. commit to user 54 Dari data di atas dapat kita lihat penggunaan alat-alat pertanian yang sekarang cenderung dipakai para petani adalah alat- alat yang modern. Sejak tahun 1980-an penduduk desa ini telah memakai Huller untuk menggiling padi agar bisa menjadi beras. Sejak saat itulah penggunaan alat penumbuk padi atau lesung mulai berkurang. Dan kesempatan kerja bagi buruh perempuan penumbuk padi juga mulai berkurang. Pada saat bersamaan para petani desa ini juga sudah mulai menggunakan traktor diwilayah desa Lobang, traktor yang terdapat di desa ini ada sebanyak 13 buah dan dengan adanya traktor ini mampu menggeser bajak dan cangkul. Pengolahan tanah dengan traktor dapat lebih menghemat biaya dan waktu pengerjaan sawah, sehingga sampai saat ini para petani yang memiliki lahan luas sangat bersyukur dengan memanfaatkanya semaksimal mungkin. Sedangkan untuk masalah pengairan di desa ini ada pada tabel dibawah ini : Tabel 16 Sarana Irigasi No Sarana Irigasi Jumlah 1 Waduk Cek Dam 2 buah 2 Saluran Irigasi 100 meter 3 Pompa air 6 buah 4 Pembagi air 4 buah 5 Kincir air 1 buah Sumber : Monografi desa Lobang, 2009 commit to user 55 Dalam bidang pengairan atau irigasi, penduduk desa ini biasanya memanfaatkan air waduk untuk mengairi sawah mereka. Ada satu kelompok petugas yang mengatur pembagian air di desa ini yang diberi nama DARMA TIRTA, merekalah yang mengatur pembagian air untuk lahan pertanian warga. Biasanya cara pemberian imbalan bagi para Darma Tirta ini adalah memeberikan sebagian hasil panen lahan mereka untuk membayarnya. Di desa Lobang juga terdapat sebuah kelompok tani yang bernama SUBUR MAKMUR, yang beranggotakan tiga kelompok yaitu tedapat di dukuh Lobang, Ngasem dan Kluwih. Melalui kelompok tani inilah biasanya penyuluhan atau pengenalan obat- obatan pertanian, benih unggul dan juga pupuk yang diperlukan para petani. Meskipun ada yang membeli keperluan pertanian di toko- toko terdekat, namun ada juga petani yang membeli keperluan pertanian melalui kelompok tersebut. commit to user 56

BAB III HASIL PENELITIAN

A. Profil Informan.

Informan dalam penelitian ini adalah 5 orang dan semuanya bekerja sebagai buruh tani di desa Lobang, yang membedakan pada semua informan ini adalah status dan pekerjaan yang disandang oleh suami mereka. 1 orang perempuan yang bersuamikan pekerja pabrik, 1 orang perempuan yang bersuamikan seorang PNS, 1 orang perempuan yang bersuamikan kuli bangunan, 1 orang perempuan yang bersuamikan seorang petani dan 1 orang lagi seorang janda atau sudah tidak mempunyai suami. Informan yang pertama adalah Ibu Warsi 50 tahun, beliau bersuamikan bapak Warso seorang kuli bangunan dan kini beliau mempunyai dua orang anak yang keduanya sedang mengenyam pendidikan dibangku sekolah menenggah pertama dan sekolah dasar, ibu Warsi tinggal disebuah rumah kecil bersama suami dan anak-anaknya. Keseharian ibu Warsi tidak lepas dari bidang pertanian selain beliau menggarap sebidang sawah miliknya sendiri beliau juga bekerja sebagai seorang buruh tani, ibu Warsi sudah 23 tahun bekerja sebagai buruh tani, selain bekerja disektor pertanian ibu Warsi tidak bisa bekerja dibidang lain karena keterbatasan kemampuan yang beliau miliki karena ibu Warsi hanya mengenyam pendidikan dibangku sekolah dasar saja. Informan yang kedua adalah Ibu Margiyati 56 tahun, beliau bersuamikan bapak Keman yang bekerja sebagai karyawan disebuah pabrik.