commit to user 66
sehingga dapat menghemat biaya dari pada mereka menyewa orang untuk menyiangi sawah mereka. Jadi dengan adanya alat sosrok tersebut
perempuan buruh tani lah yang sangat merasa dirugikan, karena bisanya proses penyiangan ini dikerjakan oleh para perempuan buruh tani sebagai
mata pencaharian mereka. Jika lahan mata pencaharian mereka sudah digeser dengan alat-alat tersebut maka penghasilan para perempuan buruh
tani pun juga akan menurun.
4. Pemupukan.
Pemupukan adalah hal yang paling penting dalam proses pertanian, karena kesuburan tanaman dan penanggulangan hama atau penyakit dapat
diatasi dengan cara pemupukan tersebut, pada fase pemupukan ini biasanya dilakukan 2 kali pemupukan pada sekali penanaman. Pemupukan
yang pertama biasanya dilakukan pada tanaman masih berumur 7 hari dan pupuk yang digunakan para petani biasanya UREA, SPpupuk dasar dan
jika perlu ditambahkan dengan SATUR-Dobat pembasmi rumput. Dan untuk pemupukan kedua biasanya dilakukan saat padi berumur sekitar 20
hari, pada pemupukan kedua ini pupuk yang digunakan berbeda dengan pupuk yang digunakan pada pemupukan pertama, pada pemupukan kedua
biasanya mengunakan pupuk ZA, PHONSKA dan biasanya juga ditambahkan dengan FORADAN yang berguna untuk menangulangi hama
yang biasa menyerang tanaman. Untuk cara pemupukan biasanya semua pupuk-pupuk dan obat-obatan tersebut dicampur menjadi satu kemudian
pupuk tersebut ditaburkan secara merata keseluruh lahan.
commit to user 67
Dalam hal pemupukan ini juga nampak sekali adanya perubahan tenologi yang digunakan oleh para petani, yang pada awalnya para petani
hanya menggunakan pupuk kandang atau kompos untuk pemupukan, akan tetapi sekarang ini petani lebih cenderung memilih pupuk kimia untuk
pemupukan. Hal ini lebih dipilih oleh para petani karena dengan pupuk kimia bisa lebih menyuburkan tanaman mereka dari pada pupuk kompos,
hal ini seperti yang disampaikan oleh Ibu warsi 50 tahun seperti penuturanya berikut ini :
“Untuk masalah pemupukan saat ini sudah banyak pupuk buatan seperti UREA, ZA, SP dan yang lainya yang bisa mempercepat
proses pertumbuhan padi sehingga bisa cepat panen mas. Akan tetapi juga ada dampaknya juga dari hal tersebut, dengan
banyaknya pupuk-pupuk kimia yang mudah didapat dan harganya pun terjangkau, pupuk-pupuk kompos sekarang ini sudah tidak ada
yang mau mengunakanya.” wawancara 15 Agustus 2010.
Hal tersebut juga dikatakan oleh Ibu Sakimah Nur Wahidah 41 tahun : “Untuk pemupukan sekarang sudah banyak pupuk-pupuk kimia
dan pestisida yang banyak dijual ditoko-toko pertanian sehingga kita dapat dengan mudah mendapatkanya. Tetapi semenjak adanya
pupuk kimia ini pupuk kompos sudah ditingalkan dan tidak dipakai lagi oleh para petani.” wawancara 15 Agustus 2010.
Hal diatas juga dibenarkan oleh Ibu Giyem 45 tahun : “Untuk pemupukan, semenjak adanya kelompok-kelompok tani
yang menjual pupuk-pupuk kimia dengan harga yang bersubsidi sangat membantu sekali untuk para petani. Akan tetapi hal
tersebut juga mempunyai dampak buruk, semenjak adanya pupuk kimia tersebut pupuk kompos yang dulu dipakai para petani saat
ini sudah dilupakan oleh para petani.” wawancara 15 Agustus 2010.
Dari hasil wawancara diatas kita dapat melihat bahwa sekarang ini
para petani lebih memilih mengunakan pupuk-pupuk kimia dan pestisida
commit to user 68
untuk memupuk dan menangulangi hama pada lahan pertanian mereka, hal tersebut dikarenakan sebab jika memakai pupuk kimia dan pestisida bisa
lebih mempersubur tanaman mereka dan juga dapat ampuh untuk menanggulangi hama-hama yang sering merusak padi mereka, selain hal
tersebut para petani sekarang ini juga dipermudah untuk mendapatkan pupuk dan pestisida tersebut dengan berdirinya kelompok-kelompok tani
yang tersebar disetiap wilayah pertanian mereka. Dengan adanya kelompok tani tersebut selain memudahkan para petani untuk
mendapatkan pupuk para petani juga diuntungkan dengan adanya harga subsidi dari pemerintah. Akan tetapi sayangnya para petani kini sudah
tidak mau lagi memakai pupuk kompos untuk memupuk sawah mereka.
5. Panen dan Pasca Panen