commit to user 93
proses ini. Selain itu proses pemanennan pun juga mengalami perubahan, dulu para petani menggunakan ani-ani untuk menuai padi dari batangnya
akan tetapi kini para petani lebih memilih menggunakan alat sabit untuk mengerjakanya. Selain itu untuk proses perontokan dulu para petani
menggunakan erek kayuh untuk merontokan padi mereka, akan tetapi sekarang para petani lebih memilih mengunakan mesin threser untuk
mengerjakanya. Sedangkan untuk proses pengolahan hasil pun juga mengalami perubahan, yang dulu para petani mengolah hasil pertanian
mereka dengan menggunakan lesung akan tetapi kini para petani lebih memilih menggunakan mesin huller untuk mengerjakanya.
Dari perubahan-perubahan teknologi yang digunakan para petani tersebut secara tidak langsung berdampak pada hilangnya alat-alat pertanian
tradisional yang dulunya sering digunakan oleh para petani. Alat-alat tersebut mulai ditinggalkan oleh para petani karena kini para petani lebih dimudahkan
dengan adanya teknologi-teknologi pertanian yang kini mulai merebak, sehingga kearifan-kearifan lokal yang dulu masih digunakan oleh para petani
kini mulai ditinggalkan.
B. Dampak Modernisasi Pertanian terhadap Perempuan di Desa Lobang.
Dari adanya perubahan-parubahan teknologi dalam bidang pertanian tersebut sebenarnya kaum perempuan buruh tanilah yang sangat dirugikan
dalam hal peluang kerja dan pendapatan para perempuan buruh tani. Pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya dikerjakan olah para perempuan buruh
commit to user 94
tani tersebut kini lambat laun mulai digantikan oleh alat-alat atau teknologi pertanian yang kini mulai merebak dikalangan petani. Seperti yang dikatakan
Dibyo Prabowo 1995 : 40 yang menyatakan bahwa penggilingan padi menggantikan 125 juta Hari Orang Kerja HOK yang kebanyakan adalah
wanita, karena operator mesin huller adalah kaum laki-laki. Dari keterangan yang disampaikan oleh Dibyo Prabowo tersebut kita dapat melihat bahwa kini
peluang kerja para perempuan jelas mulai tergantikan oleh adanya tenologi pertanian ini yang kebanyakan alat-alat tersebut dioperatori oleh kaum laki-
laki. Akan tetapi tidak hanya mesin penggilingan padi saja yang merenggut lahan pekerjaan para perempuan, dengan adanya alat-alat seperti traktor,
sosrok, sabit dan threser juga semakin menyempitkan peluang kerja para perempuan dalam bidang pertanian ini karena sebagian besar alat-alat tersebut
dioperatori oleh kaum laki-laki. Pergantian teknologi-teknologi pertanian dan pembagian kerja antara
perempuan dan laki-laki yang terjadi sebelum dan sesudah adanya modernisasi pertanian ini dapat kita lihat pada matrik berikut ini :
Matrik 3 Pembagian kerja
Sebelum modernisasi
No Proses Pertanian
Laki-laki Perempuan
1 Pengolahan tanah
Dalam proses
pengolahan tanah ini dulu para laki-laki
bertugas membajak
sawah dengan kerbau dan
merapikan pematang sawah.
Dalam proses
pengolahan tanah ini para perempuan tidak
mengambil andil
dalam pengerjaanya.
2 Pemilihan Benih dan
Dalam pembenihan ini Dalam proses ini para
commit to user 95
Penanaman dulunya
laki-laki bertugas
untuk mencari jenis padi
yang bagus
lalu merendam
benih tersebut
hingga berkecambah
dan membuatkan
lahan untuk menanam benih
tersebut. Sedangkan
untuk penanaman
biasa dikerjakan oleh para perempuan.
perempuan bertugas
untuk menanam
benih-benih yang
sudah tumbuh dan siap untuk ditanam.
3 Penyiangan
Dulu dalam proses penyiangan ini para
kaum laki-laki tidak memiliki andil dalam
proses pengerjaanya, karena pada proses ini
biasa dikerjakan oleh para perempuan.
Dalam proses
penyiangan ini para perempuan memiliki
andil penuh dalam pengerjaanya, karena
proses
penyiangan biasa dikerjakan oleh
kaum perempuan. 4
Pemupukan Dalam
proses pemupukan dulu para
laki-laki bertugas
sebagai pencari dan pengangkut
pupuk kompos kedekat lahan
pertanian yang akan dipupuk.
Sedangkan para
perempuan bertugas
untuk menyebarkan
pupuk-pupuk kompos tersebut kesawah.
5 Panen dan Pasca
Panen pada
proses pemanenan biasanya
laki-laki bertugas
sebagai perontok padi dari batangnya dengan
memukul-mukulkanya keselembar kayu yang
bergerigi. Dan laki- laki
juga bertugas
untuk mengangkut
hasil pemanenan. Untuk
pemanenan biasanya
para perempuan
bertugas sebagai pemetik padi
dengan ani-ani.
Sedangkan untuk
proses pasca panen para
perempuan bertugas
untuk menggiling
padi dengan menggunakan
lesung. Sumber : Hasil Penelitian di Desa Lobang
commit to user 96
Sedangakan untuk pembagian kerja setelah adanya modernisasi antara laki-laki dan perempuan dapat kita lihat pada matrik berikut ini :
Matrik 4 Pembagian Kerja
Setelah Modernisasi
No Proses Pertanian
Laki-laki Perempuan
1 Pengolahan Tanah
Pada proses ini biasa dilakukan
oleh para
laki-laki dengan
membajak sawah
dengan menggunakan
mesin traktor,
dan merapikan pematangya
dengan menggunakan
cangkul. Dalam proses ini para
perempuan tidak
memiliki andil dalam pengerjaanya.
2 Pemilihan Benih dan
Penanaman Dalam
proses pembenihan ini, saat ini
para laki-laki hanya bertugas
untuk membuat lahan untuk
penebaran benih saja Sedangkan
benih didapatkan oleh para
petani dengan
membelinya ditoko-
toko pertanian. Untuk
proses penanaman
sampai sekarang ini masih
dikerjakan oleh para perempuan.
3 Penyiangan
Pada proses penyiangan ini, sekarang ini biasa
dikerjakan oleh kaum laki-laki dengan alat
sosok rumput. Semenjak adanya alat
sosok rumput tersebut kini
proses penyiangan
ini dikerjakan oleh kaum
laki-laki. 4
Pemupukan Pada proses pemupukan
ini saat ini juga sudah dikerjakan oleh para
laki-laki. Hal tersebut disebabkan
karena sekarang
ini sudah
banyak pupuk kimia yang mudah didapatkan
oleh para petani, dan Pada proses ini pun
para perempuan juga sudah tidak memiliki
andil
dalam pengerjaanya.
commit to user 97
tidak perlu susah untuk mendapatkanya seperti
dulu masih
menggunakan pupuk
kompos. 5
Panan dan Pasca Panen
Pada proses pemanenan juga
sekarang biasa
dikerjakan oleh kaum laki-laki dengan sistem
borongan dan
pengerjaanya pun
sekarang menggunakan mesin threser.
Sedangkan untuk pasca panen juga dikerjakan
oleh kaum laki-laki, karena alat penggiling
padi sekarang ini sudah menggunakan
mesin huller
yang biasa
dioperatori oleh kaum laki-laki.
Pada proses ini pun para perempuan juga
sudah tidak memiliki andil dalam proses
pengerjaanya.
Sumber : Hasil Penelitian di Desa Lobang. Dengan menyepitnya peluang kerja para perempuan tersebut tentunya
berpengaruh terhadap pendapatan yang dihasilkan oleh para perempuan yang pasti akan menggalami penurunan, hal tersebut disebabkan karena tidak
adanya lagi peluang kerja para perempuan setelah digantikan oleh alat-alat pertanian yang serba modern tersebut. Dengan penurunan pendapatan yang
dihasilkan oleh para perempuan tersebut tentunya akan berpenggaruh pada perekonomian keluaga para perempuan tersebut, hal tersebut disebabkan
karena dulunya perekonomian keluarga masih terbantu dengan hasil yang didapatkan oleh para perempuan dari gaji yang mereka dapatkan saat
mengerjakan lahan pertanian. Akan tetapi kini para perempuan tidak dapat
lagi membantu perekonomian keluarga mereka. Dengan menurunya
commit to user 98
pendapatan para perempuan tersebut juga berpengaruh terhadap dominasi pengambilan keputusan dalam keluarga yang meliputi pengambilan
keputusan dalam bidang, pendidikan anak, sandang, pangan dan penataan rumah. Dari kesemua pengambilan keputusan tersebut dominasi pengambilan
keputusan dalam keluarga lebih cenderung didominasi oleh kaum laki-laki suami, hal tersebut disebabkan karena penopang perekonomian keluarga
semenjak menurunya pendapatan para perempuan dalam bidang pertanian
lebih banyak dipenuhi oleh kaum laki-laki.
Dengan demikian dampak modernisasi pertanian terhadap para perempuan buruh tani adalah dengan adanya perkembangan teknologi dalam
bidang pertanian tenaga kerja para perempuan pun sudah mulai digantikan oleh kaum laki-laki, hal tersebut dikarenakan karena operator mesin-mesin
pertanian saat ini lebih cenderung dikuasai oleh para kaum laki-laki. Sehingga dengan demikian kini peluang pekerjaan bagi para perempuan buruh tani
semakin menyempit dan pendapatan mereka dalam bidang pertanian juga semakin sedikit. Akan tetapi tidak hanya berdampak pada peluang kerja dan
pendapatan para perempuan yang dirugikan, dari menurunya pendapatan para perempuan tersebut juga berdampak pada perekonomian keluarga mereka
seperti, pendidikan anak, sandang, pangan dan penataan rumah dalam rumah tangga para perempuan buruh tani tersebut.
commit to user
99
BAB V PENUTUP