Sumber-Sumber Pendapatan Asli Daerah PAD

membiayai terselenggaranya pemerintahan daerahnya. Ketergantungan kepada pemerintah pusat harus diusahakan seminimal mungkin, sehingga Pendapatan Asli Daerah PAD harus menjadi sumber keuangan terbesar yang didukung dengan kebijakan perimbangan keuangan pusat dan daerah sebagai syarat mendasar dalam sistem pemerintahan daerah.

II.2.2 Sumber-Sumber Pendapatan Asli Daerah PAD

Pendapatan Asli Daerah PAD adalah semua penerimaan semua keuangan suatu daerah, dimana penerimaan keuangan itu bersumber dari potensi-potensi yang ada di daerah tersebut. Pendapatan Asli Daerah PAD diperoleh daerah dari penerimaan pajak daerah, retribusi daerah, laba perusahaan daerah, dan penerimaan keuangan lain-lain yang sah seperti yang diatur pada peraturan daerah Nurcholis, 2007:182. Adapun sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah PAD menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 terdiri dari : 1.Hasil pajak daerah yaitu pungutan daerah menurut peraturan daerah yang ditetapkan oleh daerah untuk pembiayaan rumah tangganya sebagai badan hukum publik. Pajak daerah sebagai pungutan yang dilakukan emerintah daerah yang hasilnya digunakan untuk pengeluaran umum yang balas jasanya tidak langsung diberikan sedangkan pelaksanaanya dipaksakan. 2.Hasil retribusi daerah yaitu pungutan yang telah secara sah menjadi pungutan daerah sebagai pembayaran pemakaian atau karena memperoleh jasa atau jasa pekerjaan, usaha atau milik pemerintah pelaksanaanya bersifat ekonomis, ada imbalan langsung walau harus memperoleh persyaratan-persyaratan formil dan materiil, dan dalam hal-hal tertentu retribusi daerah adalah pengembalian biaya yang telah dikeluarkan pemerintah daerah untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan anggota masyarakat. 3.Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Hasil perusahaan daaerah merupakan pendapatan daerah dari keuntungan bersih perusahaan daerah yang berupa dana pembangunan daerah dan bagian untuk anggaran belanja daerah yang disetor ke kas daerah, baik peusahaan daerah yang dipisahkan, sesuai dengan motif pendirian dan pengelolaan, maka sifat perusahaan daerah adalah suatu kesatuan produksi yang bersifat menambah pendapatan daerah, memberi jasa, menyelenggarakan kemanfaatan umum, dan mengembangkan perekonomian daerah. 4.Lain-lain pendapatan daerah yang sah ialah pendapatan-pendapatan yang tidak termasuk dalam jenis-jenis pajak daerah, retribusi daerah, pendapatan dinas-dinas. Lain-lain usaha daerah yang sah memiliki sifat yang terbuka bagi pemerintah daerah untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan baik berupa materi dalam kegiatan tersebut bertujuan untuk menunjang, melapangkan, atau memaptakan suatu kebijakan daerah di suatu bidang tertentu. Pendapatan Asli Daerah PAD Untuk menghitung laju pertumbuhanpeningkatan pendapatan daerah, khususnya Pendapatan Asli Daerah PAD, dapat menggunakan rumus berikut Widodo, 1990:36 : Keterangan: ∆ RPAD= Laju pertumbuhanpeningkatan PAD PADt= Realisasi penerimaan PAD tahun ke t PADt-1= Realisasi penerimaan PAD tahun sebelumnya

II.3.1 Pengertian Pajak Daerah