2.Keberhasilan sasaran 3.Kepuasan terhadap program
4.Tingkat input dan output 5.Pencapaian tujuan menyeluruh
II.1.4 Masalah dalam Pengukuran Efektivitas
Efektivitas selalu diukur berdasarkan prestasi, produktivitas, dan laba. Ada beberapa rancangan yang memandang konsep ini dalam kerangka
kerja satu dimensi, yang memusatkan perhatian hanya kepada satu kriteria evaluasi contoh: produktivitas.
Mengingat keanekaragaman pendapat mengenai sifat dan komposisi dari efektivitas, maka wajar jika ditemukan sekian banyak pertentangan
pendapat sehubungan menetukan indikator efektivitas, sehingga sedikit sulit bagaimana cara mengevaluasi tentang efektivitas.
Pengukuran efektivitas dengan menggunakan sasaran yang sebenarnya dan memberikan hasil daripada pengukuran efektivitas berdasarkan sasarn
resmi dengan memperhatikan masalh yang ditimbulkan beberapa hal berikut :
1.Adanya macam-macam output Bermacam-macam
output yang dihasilkan menyebabkan
pengukuran efektivitas dengan pendekatan sasaran menjadi sulit dilakukan, dan akan semakin sulit jika ada sasaran yang saling
bertentangan dengan sasaran lainnya.
indikator atau efektivitasnya yang tinggi pada suatu sasaran yang seringkali disertai dengan efektivitas yang rendah pada sasaran yang
lainnya. Oleh karena itu, maka pengukuran efektivitas harus dilakukan dengan memperhatikan bermacam-macam secara simultan.
Hal lain yang sering dipermasalahkan adalah frekuensi penggunaan kriteria dalam pengukuran efektivitas seperti yang dikemukakan oleh
R.M Steers 1985:546 yaitu bahwa ukuran dan penggunaan hal-hal tersebut dalam pengukuran efektivitas adalah :
a.Adaptabilitas dan fleksibilitas b.Produktivitas
c.Keberhasilan d.Keterbukaan dalam berkomunikasi
e.Keberhasilan pencapaian program f.Pengembangan program
2.Subjektivitas dalam adanya penelitian Mengukur efektivitas dengan menggunakan pendekatan sasaran
seringkali mengalami hambatan, karena sulitnya mengidentifikasi sasaran yang sebenarnya dan juga karena kesulitan dalam pengukuran
keberhasilan dalam mencapai sasaran. G.W England mengatakan bahwa perlu masuk ke dalam suatu
lembaga untuk mempelajari sasaran yang sebenarnya karena informasi yang diperoleh hanya dari dalam suatu lembaga untuk melihat program
subjektivitas. Hal ini didukung oleh pendapat Ricard M. Steers 1985:558 yaitu
bahwa lingkungan dan keseluruhan elemen-elemen kontekstual berpengaruh terhadap informasi lembaga dan menentukan tercapai
tidaknya sasaran yang hendak dicapai.
II.2 Pendapatan Asli Daerah PAD II.2.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah PAD