pengembangan UKM tidak hanya bisa dilaksanakan secara parsial melainkan harus terintegrasi dengan pembangunan ekonomi nasional dan dilaksanakan
secara berkesinambungan. Agar pengembangan UKM berkesinambunagn dan terintegrasi maka perlu penataan kebijakan ekonomi, utamanya melakukan
evaluasi terhadap peraturan yang menghambat perkembangan UKM. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa untuk mengembangkan UKM,
pelaku UKM tidak keberatan dengan adanya pajak dan retribusi. Hanya saja, beban pajak dan retribusi juga diimbangi dengan adanya peningkatan pelayanan
dan pembinaan. Retribusi diartikan sebagai pungutan yang diimbangi dengan kompensasi langsung berupa peningkatan pelayanan.
II.3.4. Perlindungan Hukum
Di dalam Undang-undang Republik Indonesia tentang PATENdan MEREK Tahun 2001, khusus untuk merek diatur oleh Undang-undang Merek
Nomor 15 Tahun 2001 yang dimaksud “merek” adalah tanda yang berupa gambar,nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasidari
unsur-unsur tersebut memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa”.
Perlindungan hukum bagi pemilik merek tidak hanya dapatdipandang dari aspek hukum saja, tetapi perlu dipandang dari aspekekonomi dan sosial yang
terdapat dalam masyarakat. Dalam Undang-undang Merek Nomor 15 Tahun 2001 pasal 90 berbunyi; “Barang siapadengan sengaja dan tanpa hak menggunakan
merek yang sama ataukeseluruhannya dengan Merek terdaftar milik pihak lain
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
untuk barangdanatau jasa sejenis yang diproduksi dan atau diperdagangkan, dipidanadengan pidana penjara paling lama 5 lima tahun dan atau denda paling
banyak Rp. 1.000.000.000,00 satu milyar rupiah”. Berbicara tentang perlindungan hukum bagi UKM, maka ada dua aspek
yang akan muncul, yang pertama yaitu adanya jaminan bagi UKM terhadap pemakaian labelmerek dalam kaitannya dengan Hak Kekayaan Intelektual
HaKI. Aspek lainnya yaitu mengenai jaminan keamanan yang akan mendukung keberlangsungan sebuah kegiatan usaha tanpa adanya intervensi dan tindakan
representative baik oleh sipil maupun aparat kepolisian. HaKI adalah sebuah langkah positif untuk menghargai kreativitas orang
lain. Perlakukan HaKI harus diimbangi dengan regulasi peraturan kebijakan pemerintah untuk kemandirian UKM dalam kaitannya dengan labelmerek baik
secara perseorangn maupun kolektif. Perlindungan hukum juga menyentuh pada jaminan keamanan bagi pelaku UKM untuk melakukan kegiatan usahanya.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pemerintah dapat memberikan jaminan keamanan yang bisa menciptakan iklim usaha yang sehat dengan tanpa
gangguan dan tekanan dari berbagai pihak.
II.3.5. Jaringan Usaha dan Akses Pasar