10. Perdagangan dengan skala kecil dan informasi.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa jenis Usaha Kecil Menengah UKM yang dimaksud adalah industri makanan dan minuman olahan, serta
industri kerajinan yang memiliki kekayaan khasanah budaya daerah.
II.4.4 Pengembangan Usaha Kecil Menengah UKM
Kebijakan pemerintah dalam pengembangan Usaha Kecil Menengah UKM dalam jangka panjang bertujuan untuk meningkatkan potensi dan
partisipasi aktif UKM dalam proses pembangunan nasional, khususnya dalam kegiatan ekonomi dalam rangka mewujudkan pemerataan pembangunan melalui
perluasan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan. Sasaran dan pembinaan usaha kecil adalah meningkatnya jumlah pengusaha menengah dan terwujudnya
usaha yang makin tangguh dan mandiri, sehingga pelaku ekonomi tersebut dapat berperan dalam perekonomian nasional, meningkatnya daya saing pengusaha
nasional di pasar dunia, serta seimbangnya persebaran investasi antar sector dan antargolongan.
Pandangan umum bahwa UKM memiliki sifat dan jiwa entrepreneurship kewiraswastaankewirausahaan adalah kurang tepat. Ada sekelompok UKM
yang memiliki sifat entrepreneurshiptetapi ada pula yang tidak menunjukkan sifat tersebut. Dengan menggunakan kriteria entrepreneurship, maka kita dapat
membagi UKM dalam empat bagian yakni sebagai berikut:
39
39
Sartika, Tiktik Rachman.2002. Ekonomi Skala KecilMenengah Koperasi, Jakarta: Ghalia Indonesia Hal 25
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
1. Livelihood Activities yaitu UKM yang masuk kategori ini pada
umumnya bertujuan mencari kesempatan kerja untuk mencari nafkah. Para pelaku di kelompok ini tidak memiliki jiwa kewirausahaan.
Kelompok ini disebut sebagai sektor informal dan jumlah UKM kategori ini sangat besar.
2. MicroEnterprise yaitu UKM lebih bersifat pengrajin dan tidak bersifat
kewirausahaan. Jumlah UKM ini di Indonesia juga cukup besar. 3.
Small Dynamic Enterprises yaitu UKM ini cukup memiliki jiwa kewirausahaan. Banyak pengusaha skala menengah dan besar yang
tadinya berasal dari ketegori ini.. Jumlah kelompok UKM ini jauh lebih kecil dari jumlah UKM yang masuk kategori satu dan dua.
Kelompok UKM ini sudah mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor.
4. Fast Moving Enterprises: ini adalah UKM asli yang mempunyai jiwa
kewirausahaan. Kelompok ini akan menghasilkan pengusaha skala menengah dan besar.
Menurut Sartika, dkk,
40
1. Kemitraan Usaha yaitu hubungan kerjasama usaha diantara berbagai
pihak yang sinergis, bersifat sukarela, dan berdasarkan prinsip saling membutuhkan, saling mendukung, dan saling menguntungkan dengan
disertai pembinaan dan pengembangan UKM oleh usaha besar. strategi pengembangan UKM adalah dapat dilakukan
dengan tiga cara yaitu:
2. Permodalan UKM yaitu memberikan dan menyediakan modal bagi
pelaku UKM melalui bantuan keuangan, bantuan teknis, program penjaminan, bank dan lembaga keuangan mikro untuk usaha mikro
kecil-menengah UMKM.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan pengembangan Usaha Kecil Menengah UKM yang dimaksud adalah kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah
khususnya yang menangani pengembangan Usaha Kecil Menengah UKM untuk meningkatkan potensi dan partisipasi aktif UKM dalam proses pembangunan
nasional yang termuat dalam tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Koperasi seperti permodalan, perijinan, pajak dan retribusi, perlindungan
40
ibid
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
hukum, jaringan usaha dan akses pasar, pameran dan lain-lain yang berkaitan dengan pengembangan Usaha Kecil Menengah UKM.
II.4 Defenisi Konsep
Konsep merupakan istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok atau individu yang
menjadi pusat perhatian ilmu sosial.
41
1. Peranan adalah peranan dinas dalam menjalankan hak dan kewajibannya
sesuai dengan kedudukan serta berdasarkan tugas pokok dan fungsinya. Oleh karena itu, peranan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peranan Dinas
Sosial, Tenaga Kerja dan Koperasi dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan hak dan kewajibannya dalam mengembangkan Usaha Kecil Menengah
UKM Tujuan adalah untuk memudahkan
pemahaman dan menghindari terjadinya interpretasi ganda dari variable yang diteliti.
Defenisi konsep bertujuan untuk menghindarkan interpretasi ganda atas variable yang diteliti. Oleh karena itu, untuk mendapatkan batasan-batasan yang
jelas dari masing-masing konsep yang akan diteliti, maka defenisi konsep dalam penelitian ini adalah:
2. Usaha Kecil Menengah adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil
berkisar 5-19 orang dengan modal kurang dari 20 juta yang berdiri sendiri dan
41
Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES. Hal 33
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
bersifat tradisional dan memiliki kekayaan bersih Rp.50 juta- Rp. 500 juta dan penjualan bersih tahunan Rp 300 juta-Rp2,5 miliar.
3. Pengembangan Usaha Kecil Menengah UKM adalah kebijakan – kebijakan
yang dibuat oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Koperasi untuk mewujudkan Usaha Kecil Menengah UKM yang tangguh dan mandirimisalnya pemberian
modal, perizinan, dan lain-lain sesuai dengan tugas dan fungsi pokok Dinas
Sosial, Tenaga Kerja dan Koperasi
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
III.1 Bentuk Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Adapun alasan digunakannya metode penelitian kualitatif
adalah karena peneliti ingin mengetahui dan mendapat informasi secara langsung kepada sumber data yaitu para pelaku Usaha Kecil Menengah UKM secara
alamiah melalui wawancara mendalam dan ingin mengetahui secara mendalam apakah peran Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Koperasi di Kabupaten Serdang
Bedagai telah dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Koperasi. Hal ini akan terjawab dengan lebih jelas apabila
dilakukan dengan mewawancarai pihak-pihak yang bersangkutan secara mendalam indepth interview.
Menurut Sugiyono,penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan pada kondisi alamiah, langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrument
kunci, lebih bersifat deskriptif dimana data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada gambar, lebih menenkankan pada
proses dari pada produk atau outcome, melakukan analisis data secara induktif, lebih menekankan makna.
42
42
Sugiyono, 2008, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Penerbit CV. Alfabeta. Hal.9-10
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mencari kebenaran hasil akhir dari menjawab dorongan ingin tahu,
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori,
untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.
43
Subjek penelitian dipilih berdasarkan bahwa penelitian ini berupa penelitian deskriptif kualitatif sehingga dalam penentuan subjek penelititan dalam
Oleh karena itu dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mencari realitas dan menginterpreasi sesuatu fenomena mengenai peran Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Koperasi dalam pengembangan Usaha Kecil Menengah UKM.
III.2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Koperasi di Kabupaten Serdang Bedagai, Jalan Negara Sei Rampah. Alasan memilih daerah
ini karena merupakan daerah hasil pemekaran dan berhasil mengembangkan Usaha Kecil Menengah serta mampu memproduksi jajanan dan kerajinan tangan
yang sebagian besar terbuat dari bahan baku sederhana dan hasil karya tangan masyarakat sendiri dan ingin melihat apakah UKM yang telah ada di daerah
tersebut telah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat tersebut dan memberikan kontribusi kepada pemerintah.
III.3 Informan penelitian
43
Bungin, Burhan,2007, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana Prenda Media Group. hal.7
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
bentuk informan. Menurut Hendarso dalam Usman
44
menjelaskan bahwa penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil
penelitian sehingga subjek penelitian telah tercermin dalam fokus penelitian ditentukan secara sengaja. Dalam menentukan informan penelitian ini, peneliti
menggunakan dua teknik yaitu dengan menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Menurut Sugiono
45
1. Informan Kunci yang terdiri dari:
yang dimaksud dengan purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan
tertentu sedangkan snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Dalam
menentukan informan dapat dibagi menjadi dua yaitu informan kunci dan informan utama.
Berdasarkan uraian di atas, maka informan penelitian yang digunakan dalam penelitian initerdiri dari :
a. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Koperasi, mempunyai tugas
melaksanakan Kewenangan Otonomi Daerah dalam rangka pelaksanaan tugas Desentralisasi dan Tugas Pembantuan, meliputi perumusan
kebijaksanaan teknis dan pelaksanaan program kerja di bidang pembangunan dan pengembangan kesejahteraan sosial, serta melakukan
evaluasi dan pengendalian pelaksanaannya.
44
Usaman, Husaini.2009. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara. Hal 56
45
Sugiono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Jakarta : Alfabeta, Hal :53- 54
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
b. Kepala Bidang Koperasi dan UKM, yang memiliki fungsi merencana
program dan kegiatan proritas bidang UKM 2.
Informan utama, yaitu masyarakat yang mengambil bagian atau terlibat dalam Usaha Kecil Menengah UKM di Kabupaten Serdang Bedagai yang
merasakan atau tidak merasakan pelayanan yang diberikan pemerintah. Jumlah informan utama tidak ditentukan, sampai peneliti menentukan jawaban
hingga titik jenuh dimana tidak ada jawaban lain yang dapat memberikan informasi lain dalam pengembangan penelitian.
III.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan data berupa teknik pengumpulan data primer dan teknik
pengumpulan data sekunder. 1.
Teknik Pengumpulan Data Primer Teknik pengumpulan data primer adalah teknik pengumpulan data yang
langsung diperoleh dari lapangan atau lokasi penelitian. Teknik pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan cara :
a. Wawancara mendalam, yaitu proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang
relatif lama.
46
46
Bungin, Burhan.2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenda Media Group. Hal. 108
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
b. Observasi tidak terstruktur, yaitu observasi atau pengamatan yang
dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Dengan demikian, pada observasi ini peneliti harus mampu secara pribadi mengembangkan daya
pengamatannya dalam mengamati suatu objek.
47
2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui bahan kepustakaan untuk mendukung kelengkapan dari data
primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan cara: a.
Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen-dokumen yang ada dilokasi
penelitian atau sumber-sumber lain yang terkait dengan objek penelitian. b.
Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku- buku,literatur,internet,dan sumber-sumber lain yang berkompetensi dan
memiliki keterkaitan dengan masalah penelitian.
III.5 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah terdiri dari orang dan benda. Orang sebagai informan dalam arti sebagai subjek yang mengemukakan
data-data yang dibutuhkan oleh peneliti, sedangkan benda merupakan sumber data dalam bentuk dokumen seperti artikel dan berita yang mendukung tercapainya
tujuan penelitian.
47
Ibid, hal. 116-117
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Pemilihan data primer berdasarkan pada kapasitas subjek penelitian yang dinilai
dapat memberikan informasi yang dibutuhkan secara menyeluruh. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh berupa dokumen seperti artikel-artikel yang
dibutuhkan peneliti untuk membantu dalam memperjelas dalam menganalisis data.
III.6 Teknik Analisa Data
Dalam penelitian kualitatif, analisa data dilakukan sejak awal penelitian dan selama proses penelitian dilaksanakan. Penelitian ini menggunakan model
analisis interaktif, yaitu data yang dikumpulkan akan dianalisa melalui tiga tahap yaitu reduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Dalam model ini
dilakukan suatu proses siklus antar tahap-tahap, sehingga data yang terkumpul akan berhubungan dengan satu sama lain dan benar-benar data yang mendukung
penyusunan laporan penelitian
48
1. Reduksi Data