Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menegah

dan bangunan temapat usaha dan omzet tahunan ≤ Rp 1 miliar; dalam UU UMKM2008 dengan kekayaan bersih Rp 50 juta-Rp 500 juta dan penjualan bersih tahunan Rp 300 juta-Rp2,5 miliar, Departemen Keuangan menyatakan bahwa UKM adalah perusahaan yang memiliki omset maksimum Rp 600 juta per tahun dan atau asset maksimum Rp 600 juta di luar tanah dan bangunan, Departemen kesehatan menyatakan bahwa UKM adalah perusahaan yang memiliki penandaan standar mutu berupa Sertifikat Penyuluhan SP, Merek Dalam Negeri MD, dan Merek Luar Negeri ML. 38 1. Kriteria Usaha Mikro, ada dua kriteria usaha ini yakni : Oleh karena itu, apabila dilihat dari kepentingan lembaga dan modalnya maka dapat disimpulkan bahwa Usaha Kecil Menengah UKM adalah perusahaan atau industri yang memiliki modal kurang dari 20 juta yang berdiri sendiri dan bersifat tradisional dan memiliki kekayaan bersih Rp.50 juta- Rp. 500 juta dan penjualan bersih tahunan Rp 300 juta-Rp2,5 miliar.

II.4.2. Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menegah

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008, pada pasal 6 dijelaskan kriteria-kriteria yang tpat mengenai UMKM: a. memiliki kekayaan bersih maksimal Rp. 50.000.000,00 lima puluh juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah. 38 Ibid, Hal:23-24 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2. Kriteria Usaha Kecil . Kriteria usaha ini meliputi: a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 lima puluh juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp.2.500.000.000,00 dua miliar lima ratus juta rupiah. 3. Kriteria Usaha Menengah. Ada dua kriteria Usaha Menengah, yaitu : a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 sepuluh miliar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,00 dua miliar lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,00 lima puluh miliar rupiah. Oleh karena itu, dapat disimpulkan berdasarakan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 pada pasal 6, kriteria Usaha Kecil Menengah UKM dapat diklasifikasikan berdasarkan tiga tingkatan yaitu Mikro, Kecil dan Menengah. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel II.2 Kriteria Usaha Kecil Menegah Kriteria Kekayaan Bersih Hasil Penjualan Tahunan Mikro Rp. 50.000.000,00 Rp. 300.000.000,00 Kecil Rp. 50.000.000,00 Rp. 300.000.000,00 - Rp. 2.500.000.000,00 Menegah Rp. 500.000.000,00 – Rp. 10.000.000.000,00 Rp. 2.500.000.000,00 – Rp. 50.000.000.000,00 Sumber : Diolah dari UU No.20 tahun 2008 tentang UMKM Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa apabila kriteria usaha semakin meningkat maka maka kekayaan bersih dan hasil penjualan tahunan pun semakin meningkat. Pada kriteria usaha yang paling rendah, kekayaan bersihnya sampai Rp. 50.000.000,00 dan hasil penjualan tahunannya Rp.300.000.000,00 sedangkan pada kriteria usaha yang paling tinggi, kekayaan bersihnya sampai Rp. 500.000.000,00 – Rp. 10.000.000.000,00 dan hasil penjualan tahunannya Rp.2.500.000.000,00 – Rp. 50.000.000.000,00.

II.4.3. Jenis-jenis Usaha Kecil dan Menengah