2.2.2 Latar Belakang Kemitraan
Menurut Tambunan 1996, diacu dalam Putro 2008, penyebab timbulnya kemitraan di Indonesia ada dua macam, sebagai berikut :
1. Kemitraan yang didorong oleh pemerintah. Dalam hal ini kemitraan timbul
menjadi isu penting karena telah disadari bahwa pembangunan ekonomi selama ini selain meningkatkan pendapatan nasional perkapita juga telah
memperbesar kesenjangan ekonomi dan sosial ditengah masyarakat, antara usaha besar dengan usaha kecil.
2. Kemitraan yang muncul dan berkembang secara alamiah. Kemitraan antara
unit usaha terjadi secara alamiah disebabkan keinginan untuk meningkatkan efisiensi dan tingkat fleksibilitas untuk meningkatkan keuntungan.
Adapun latar belakang timbulnya kemitraan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil, sebagai berikut :
1. Latar belakang pengusaha besar bermitra dengan pengusaha kecil antar lain ;
a. Adanya imbauan pemerintah tentang kemitraan pengusaha besar dengan
pengusaha kecil atau petani yang direalisasikan melalui Undang-Undang Perindustrian Nomor 5 Tahun 1981 dan SK Menteri Keuangan No. 316.
b. Adanya Imbauan bisnis ekonomi dimana pengusaha besar yang bermitra
lebih diuntungkan daripada mengerjakan sendiri. c.
Tanggung jawab sosial, kepedulian dari pengusaha besar untuk memajukan dan mengembangkan masyarakat sekitar.
2. Latar belakang pengusaha kecil bermitra dengan pengusaha besar, yaitu ;
a. Adanya jaminan pasar yang pasti
b. Mengharapkan adanya bantuan dalam hal pembinaan, permodalan dan
pemasaran. c.
Kewajiban untuk bermitra dengan pengusaha besar d.
Kerjasama dengan pengusaha besar akan lebih menguntungkan, baik dari segi harga, jumlah dan kepastian, maupun dari segi promosi Soetardjo
1994, diacu dalam Fadloli 2005.
2.2.3 Maksud dan Tujuan Kemitraan
Kesadaran saling menguntungkan tidak berarti harus memiliki kemampuan dan kekuatan yang sama, tetapi yang terpenting adalah posisi tawar-menawar
yang setara bedasarkan peran masing-masing. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam kemitraan sebagai berikut :
1. Meningkatkan pendapatan usaha kecil dan masyarakat
2. Meningkatkan perolehan nilai tambah bagi pelaku kemitraan.
3. Meningkatkan pemerataan dan pemberdayaan masyarakat dan usaha kecil.
4. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi pedesaan
5. Memperluas lapangan pekerjaan Hafsah, 2000
Menurut Supeno 1996, diacu dalam Simanjuntak 2005 tujuan kemitraan bedasarkan pendekatan kultural adalah agar mitra usaha dapat
menerima dan mengadaptasi nilai-nilai baru dalam berusaha, antara lain : perluasan wawasan, kreatifitas, berani mengambil resiko, etos kerja, kemampuan
manajerial, bekerja atas dasar perencanaan, dan berwawasan kedepan. Dalam rangka kemitraan, tugas penting yang diemban pengusaha besar
adalah untuk melakukan pembinaan dan pengembangan pengusaha kecil dalam bidang produksi dan pengolahan, pemasaran, sumberdaya manusia dan teknologi.
Sedangkan tugas utama pengusaha kecil antara lain adalah memanfaatkan kesempatan pembinaan dan pengembangan tersebut semaksimal mungkin untuk
memperkuat dirinya sehingga dapat tumbuh menjadi pengusaha kuat dan mandiri Rahmana 2008.
2.2.4 Pendekatan Dalam Hubungan Kemitraan