Program Kemitraan Usaha Kecil Menengah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hubungan Kemitraan Antara Perum Perhutani KPH Bogor dengan UKM Kerajinan Kayu

5.1.1 Program Kemitraan Usaha Kecil Menengah

Perum Perhutani sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara BUMN yang mengemban tugas sosial untuk turut serta dalam meningkatkan kondisi ekonomi, sosial masyarakat dan lingkungan selain tugas utama untuk memperoleh laba perusahaan. Bedasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 1983, pemerintah mengamanatkan BUMN untuk turut serta membantu pengembangan usaha kecil. Pengembangan dan pemberdayaan usaha kecil yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kecil menjadi usaha yang mandiri, perluasan kesempatan kerja dan berusaha, serta pemerataan pendapatan. Pengembangan usaha kecil tersebut diantaranya dilakukan melalui bentuk kemitraan, baik dalam bentuk antar perorangan maupun badan usaha koperasi. Sebagai tindak lanjut dari PP Nomor 3 tahun 1983 tersebut dan seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi masyarakat, terbit Keputusan Menteri BUMN tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan PKBL. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL adalah salah satu wujud tanggung jawab sosial Perum Perhutani yang merupakan program kemitraan dengan tujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan kondisi ekonomi, sosial masyarakat dan lingkungan sekitarnya dengan sasaran utama berupa peningkatan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari penyisihan laba BUMN maksimal 2. Bentuk implementasi program PKBL berupa bantuan pinjaman modal usaha atau modal kerja dan bantuan hibah program bina lingkungan kepada Mitra Binaan yang utamanya yang diberikan kepada desa atau masyarakat desa yang telah melakukan kerjasama PHBM dengan Perum Perhutani, masyarakat desa sekitar hutan, usaha perorangan pengrajin dan petani, koperasi, dan lain-lain masyarakat yang sudah mempunyai usaha dan berada di dalam kawasan hutan atau masuk wilayah BKPH dan masyarakat yang berada di luar kawasan hutan seperti masyarakat perkotaan yang sudah memiliki usaha. Program Kemitraan yang dilaksanakan oleh Perum Perhutani KPH Bogor, yaitu : pemberian pinjaman modal usaha kepada Mitra Binaan baik perorangan, koperasi karyawan, koperasi non karyawan, Kelompok Tani Hutan KTH dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan LMDH yang diprioritaskan kepada mitra yang mempunyai jenis usaha yang berkaitan dengan kehutanan dan telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 satu tahun serta mempunyai prospek usaha untuk dikembangkan. Jangka waktu pinjaman 3 tahun dengan bunga maksimal 12 per tahun dengan sistim perhitungan bunga efektif. Hubungan kemitraan antara Perum Perhutani KPH Bogor dengan Usaha Kecil Menengah UKM di bidang kerajinan kayu telah dilaksanakan sejak program PUKK berlangsung. Mitra Binaan KPH Bogor tersebut sangat terbatas untuk usaha kecil kerajinan yang menggunakan bahan baku kayu. UKM di bidang kerajinan kayu yang telah menjadi mitra binaan KPH Bogor sampai dengan saat ini sebanyak 2 usaha, yaitu : UKM Cheklie Art dan UKM kulit kayu Barokah. UKM Cheklie Art yang menggunakan kayu sebagai bahan bakunya ini merupakan usaha yang telah berbadan hukum CV, sedangkan UKM Barokah merupakan usaha perorangan. UKM Barokah menggunakan bahan baku kulit kayu akasia yang diproduksi Perum Perhutani KPH Bogor pada wilayah tempat memproduksi kerajinan di BKPH Parung Panjang. Alasan dan tujuan dilakukannya kemitraan oleh KPH Bogor bedasarkan Keputusan Direksi Perum Perhutani Nomor 384KptsDir2006 tentang Pedoman Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan adalah untuk memberdayakan dan meningkatkan usaha kecil masyarakat dan usaha kecil milik pihak yang berkepentingan stakeholder agar lebih tangguh dan mandiri. Sedangkan bagi pengusaha kecil kerajinan, yang mendasari untuk melakukan kemitraan adalah agar usahanya dapat terus berkembang dengan bantuan dana pinjaman serta ingin diikutsertakan pada pameran-pameran yang ada melalui Perum Perhutani sehingga diharapkan akan meningkatkan pendapatan atas usaha yang telah dijalani. Latar Belakang pengusaha besar Perum Perhutani untuk bermitra dengan pengusaha kecil karena adanya imbauan pemerintah tentang kemitraan pengusaha besar dengan pengusaha kecil atau pengrajin yang direalisasikan melalui Undang-Undang Perindustrian Nomor 5 tahun 1981 dan SK Menteri Keuangan Nomor 316 Tahun 1994. Selain adanya imbauan bisnis ekonomi, adanya tanggung jawab sosial berupa kepedulian dari pengusaha besar untuk memajukan dan mengembangkan masyarakat sekitar. Adapun latar belakang pengusaha kecil bermitra dengan pengusaha besar, yaitu : selain berkewajiban untuk bermitra dengan pengusaha besar, adanya jaminan pasar yang pasti karena adanya bantuan dalam hal pembinaan, permodalan dan pemasaran, sehingga kerjasama dengan pengusaha besar akan lebih menguntungkan. 5.1.2 Pemilihan Calon Mitra Binaan KPH Bogor 5.1.2.1 Kriteria Calon Mitra Binaan