Bogor. Penentuan responden dilakukan secara sensus. Responden pada UKM kerajinan kayu terbatas hanya pada 2 pemilik usaha kerajinan, karena terkait
Perhutani KPH Bogor yang melaksanakan kemitraan pada UKM untuk dibidang kerajinan kayu sebanyak 2 UKM sebagai mitranya, yaitu : UKM Cheklie Art dan
UKM kerajinan kulit kayu Barokah.
3.4 Metode Analisis
3.4.1 Analisis Hubungan Kemitraan Perhutani dengan UKM Kerajinan Kayu Mitra
Untuk mengkaji hubungan kemitraan usaha pengrajin dengan Perum Perhutani, digunakan analisis deskriptif kualitatif didukung dengan data-data
kuantitatif, dapat dilihat pada Tabel 1 yang menunjukkan metodologi penelitian.
Tabel 1 Metodologi Pengumpulan Data No
Variabel Indikator
Metode Pengumpulan
Data Metode
Analisis Data
1 Pemilihan
calon mitra a.
Kriteria-kriteria yang diberikan Perhutani
untuk calon mitra Pengumpulan
dokumen Analisis
Deskriptif b.
Cara penetapan calon mitra
Teknik wawancara
c. Prosedur calon mitra
untuk berkontrak Pengumpulan
dokumen d.
Alasan dan tujuan dilakukan kemitraan
pihak Perhutani dan UKM
Teknik wawancara
2 Hak dan
Kewajiban pihak-pihak
yang bermitra a. Hak dan kewajiban
Perhutani Pengumpulan
dokumen Analisis
Deskriptif
b. Hak dan kewajiban UKM
Pengumpulan dokumen
3 Impelementasi
hak dan kewajiban
1 Implementasi hak dan
kewajiban menurut Perhutani
Analisis Deskriptif
a. Prosedur menjalankan
hak dan kewajiban Pengumpulan
dokumen
No Variabel
Indikator Metode
Pengumpulan Data
Metode Analisis
Data b.
Pelanggaran kontrak c.
Kendala yang Dihadapi
Teknik wawancara
2 Implementasi
hubungan kemitraan menurut UKM
a. Bantuan yang
diberikan Perhutani Teknik
wawancara b.
Manfaat yang diperoleh
Teknik wawancara
c. Kendala dalam
bermitra dengan Perhutani
d. Kinerja Kemitraan
Teknik wawancara
Teknik wawancara
e. Sumber informasi
adanya program kemitraan Perhutani
bagi UKM Teknik
wawancara
4 Biaya
transaksi 1. Pihak Perhutani
Analisis Biaya
a. Biaya rekrutment
Teknik wawancara
b. Biaya pembuatan
kontrak Teknik
wawancara c.
Biaya menegakan kontrak
Teknik wawancara
2. Pihak UKM a.
Biaya untuk bermitra Teknik wawancara
b. Biaya mengurus
kontrak Teknik
wawancara c.
Biaya pelaporan atas kerjasama
Teknik wawancara
5 Keuntungan
a. Jumlah produksi
unit Teknik
wawancara Analisis
Pendapatan b.
Harga Jual Rpunit Teknik
wawancara c.
Total biaya usahaRp Teknik wawancara
d. Pendapatan Rp
Teknik wawancara
3.4.2 Analisis Manfaat Kemitraan bagi Usaha Kerajinan
Analisis usaha kerajinan dilakukan untuk mengetahui manfaat dilaksanakannya kemitraan usaha kerajinan dengan perusahaan terhadap
pendapatan usaha tersebut. Variabel yang dievaluasi adalah manfaat ekonomi, yakni pendapatan. Pendapatan usaha kerajinan dianalisis dengan menggunakan
analisis pendapatan. Pendapatan usaha kerajinan diperoleh dari penerimaan produksi dikurangi dengan pengeluaran produksi. Penerimaan merupakan total
nilai produk yang dihasilkan dikalikan dengan harga jual. Pengeluaran merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan pemilik usaha untuk produksi yang dihasilkan,
Secara matematis pendapatan produksi dapat dirumuskan sebagai berikut Soekartawi 1986, diacu dalam Rachmawati 2008 :
= TR – TC
= P.Q – TC
Keterangan :
= Pendapatan produksi Rp TR
= Total penerimaan produksi kerajinan kayu yang diterima Rp TC
= Total Biaya Rp Q
= Jumlah produksi unit P
= Harga jual Rpunit Total Biaya merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel
yang diperlukan untuk berproduksi biaya produksi. Biaya tetap dan biaya variabel paling sering digunakan karena cukup fleksibel untuk keperluan
pengendalian biaya dan menghitung biaya, terutama biaya produksi Nugroho 2002. Biaya produksi dalam penelitian ini terdiri dari biaya variabel dan biaya
tetap. Contoh Biaya variabel mencakup biaya bahan baku kayu, listrik dan upah langsung. Sedangkan contoh biaya tetap mencakup biaya depresiasi mesin dan
peralatan, gaji dan pajak. Dalam penelitian ini, komponen biaya produksi tersebut disesuaikan dengan kondisi usaha kerajinan kayu.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN