Variabel Jangka Waktu Pengembalian Kredit Kesimpulan

64 terhadap kelancaran pengembalian KUR Mikro karena nilai P variabel jumlah angsuran lebih besar dari taraf nyata 0,10. Nilai odds ratio variabel jumlah angsuran bernilai 1,000 menunjukkan bahwa nasabah KUR Mikro yang jumlah angsuran kreditnya lebih besar satu rupiah memiliki tingkat pengembalian secara lancar 1,000 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan nasabah lainnya. Hasil analisis regresi logistik ini berbeda dengan hipotesis sebelumnya dimana jumlah angsuran dianggap mempengaruhi kelancaran pengembalian KUR Mikro secara negatif. Hal tersebut didukung oleh analisis deskriptif dimana nasabah menunggak sebagian besar berkewajiban membayar angsuran kurang dari dua juta rupiah per enam bulan, bahkan tidak ada nasabah menunggak pada kisaran jumlah angsuran yang lebih dari empat juta rupiah. Pada nasabah lancar, sebagian besar berada pada kisaran jumlah angsuran sebesar dua sampai empat juta rupiah per enam bulan dan bahkan nasabah pada kisaran angsuran lebih dari empat juta rupiah jumlahnya cukup besar. Berdasarkan fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa pihak bank menyepakati jumlah angsuran yang harus dibayarkan oleh nasabah berdasarkan kemampuan nasabah tersebut dalam mengembalikan pinjamannya yang dapat dilihat dari nilai RPC nasabah maupun dari besarnya jumlah omset yang diterima oleh nasabah. Jumlah angsuran per bulan yang lebih kecil dapat disebabkan oleh plafon kredit yang disetujui oleh pihak bank kepada nasabah lebih kecil dan jangka waktu pengembalian yang diberikan kepada nasabah lebih lama.

6.9. Variabel Jangka Waktu Pengembalian Kredit

Koefisien variabel jangka waktu pengembalian adalah positif, artinya semakin lama jangka waktu pengembalian kredit seorang debitur maka tingkat kelancaran pengembalian KUR Mikro akan meningkat. Namun, variabel jangka waktu pengembalian kredit tidak berpengaruh nyata terhadap kelancaran pengembalian KUR Mikro karena nilai P variabel tersebut lebih besar dari taraf nyata 0,10. Pernyataan ini dibuktikan dengan analisis deskriptif sebelumnya dimana proporsi terbesar jumlah debitur lancar maupun menunggak masing- masing berada pada kisaran jangka waktu 24 hingga 36 bulan. Oleh karena itu, variabel jangka waktu pengembalian tidak mempengaruhi kelancaran pengembalian KUR Mikro. Nilai odds ratio sebesar 1,075 menunjukkan bahwa 65 nasabah KUR Mikro yang jangka waktu pengembalian kreditnya satu bulan lebih lama memiliki tingkat pengembalian secara lancar 1,000 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan nasabah lainnya. Hasil ini sesuai dengan hipotesis penelitian sebelumnya dimana jangka waktu pengembalian kredit berpengaruh positif terhadap pengembalian KUR Mikro secara lancar. Hal ini juga didukung oleh analisis deskriptifyang menunjukkan bahwa rata-rata nasabah baik lancar maupun menunggak diberikan waktu pengembalian kredit antara 24 hingga 36 bulan atau dua hingga tiga tahun. Hasil yang sama pada kedua kategori pengembalian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang nyata antara jangka waktu pengembalian kredit dengan tingkat pengembalian kredit. 66 VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

1. Pengujian menggunakan regresi logistik menghasilkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran pengembalian KUR Mikro di BRI Unit Lalabata Rilau. Analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap kelancaran pengembalian KUR Mikro adalah variabel jarak tempat tinggal nasabah dengan BRI Unit Lalabata Rilau dan jumlah omset usaha. Oleh karena itu, kedua faktor tersebut harus lebih diperhatikan dalam pemilihan calon debitur KUR Mikro. 2. Dari kedua variabel yang berpengaruh nyata, variabel jarak tempat tinggal nasabah dengan BRI lebih berpengaruh nyata terhadap pengembalian KUR Mikro dibandingkan dengan variabel omset usaha. Hal ini dapat dilihat dari nilai odds ratio variabel jarak yaitu sebesar 1,467, sedangkan nilai odds ratio variabel omset sebesar 1,000. Kedua variabel tersebut memiliki nilai koefisien positif, yang artinya semakin jauh jarak tempat tinggal nasabah dengan BRI dan semakin besar jumlah omset usaha yang dimiliki nasabah maka tingkat kelancaran pengembalian KUR Mikro akan meningkat.

7.2. Saran