28
IV.
METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Lalabata Rilau. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sengaja dengan
pertimbangan bahwa BRI Unit Lalabata Rilau merupakan salah satu dari dua BRI Unit di wilayah kantor cabang BRI Watansoppeng yang menyalurkan KUR di
bidang pertanian baik on farm maupun off farm. Pencapaian realisasi KUR di BRI Unit Lalabata lebih besar dari unit lain yang menyalurkan KUR ke bidang
pertanian on farm dan off farm, namun tingkat NPL nya cukup rendah. Penelitian ini berlangsung pada bulan Desember 2010 hingga Desember 2011.
4.2. Data dan Instrumentasi
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil diskusi peneliti dengan pihak
manajemen BRI terkait dengan tata cara pembayaran kredit dan nasabah yang bermasalah dalam pengembalian kredit. Data sekunder yang digunakan berasal
dari data internal BRI Unit Lalabata Rilau Management Information Report 03 dan dokumen permohonan kredit nasabah KUR, berkas nasabah KUR Mikro
yang kemudian disesuaikan dengan fakta melalui wawancara dengan beberapa nasabah KUR Mikro serta data yang dikeluarkan oleh Kementerian Koperasi dan
UMKM. Selain itu, data juga diperoleh dari artikel, jurnal penelitian, buku, skripsi, dan sumber lainnya yang terkait dengan penelitian. Alat yang digunakan
pada saat wawancara dengan nasabah KUR Mikro merupakan kuisioner yang memuat pertanyaan berkaitan dengan variabel yang akan diteliti.
4.3. Metode Penentuan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah nasabah KUR sektor agribisnis yang masih dalam status nasabah KUR aktif hingga Mei 2011. Jumlah sampel yang
diambil berjumlah 60 orang. Penentuan subsampel secara purposive sengajadimana nasabah KUR Mikro bidang agribisnis yang tergolong dalam
nasabah menunggak diambil semuanya karena jumlahnya hanya sedikit dibandingkan dengan nasabah yang tergolong pengembalian lancar. Kemudian
29
penentuan subsampel nasabah lancar KUR Mikro menggunakan proportionate stratified random sampling
dimananasabah KUR Mikro di BRI di bidang agribisnis yang tergolong dalam pengembalian lancar dibagi menjadi tiga strata,
yaitu nasabah yang tergolong dalam sektor pertanianon farm budidaya, dan pertanian off farm sektor perdagangan produk pertanian dan industri pengolahan
produk pertanian. Nasabah yang pengembaliannya lancar adalah nasabah yang mengembalikan pinjaman pada tanggal jatuh tempo peminjaman atau membayar
lewat dari tanggal jatuh tempo tetapi masih dalam bulan wajib bayar. Sedangkan nasabah yang pengembaliannya tidak lancar adalah nasabah yang mengembalikan
pinjaman melewati bulan wajib bayar. Nasabah yang pengembaliannya tidak lancar dapat dibedakan menjadi empat berdasarkan kolektibilitas pinjamannya,
yaitu kategori dalam pengawasan khusus, kredit kurang lancar, kredit diragukan, dan kredit macet. Penentuan subsampel tiap strata untuk sampel nasabah yang
tergolong pengembalian lancar menggunakan rumus :
Keterangan : N = Jumlah populasi seluruhnya
Ni = Jumlah populasi dalam tiap strata n = Jumlah sampel keseluruhan
ni = Jumlah sampel menurut strata Jumlah nasabah KUR Mikro bidang agribisnis yang lancar sebanyak 243
orang, sedangkan yang tidak lancar sebanyak 12 orang. Sampel awal yang diambil adalah nasabah yang pengembaliannya tidak lancar sebanyak 12 orang, kemudian
sampel berikutnya berdasarkan rumus stratified random sampling adalah nasabah yang pengembaliannya lancar bidang pertanian on farm sebanyak 2 orang,
perdagangan produk hasil pertanian sebanyak 45 orang, dan industri pengolahan produk pertanian sebanyak 1 orang.
30
4.4. Metode Pengumpulan Data