17
III.
KERANGKA PEMIKIRAN
3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1.
Pengendalian Kredit Bank
Pada penyaluran kredit bank, perlu diperhatikan beberapa aspek yang terkait dengan nasabah penerima kredit untuk menghindari terjadinya kredit
macet. Oleh karena itu, pihak bank perlu melakukan pengendalian kredit, yaitu usaha-usaha untuk menjaga kredit yang diberikan tetap lancar, produktif, dan
tidak macet Hasibuan, 2008. Lancar, produktif, dan tidak macet berarti bahwa kredit beserta bunga yang telah diberikan kepada debitur dapat dikembalikan
sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Penyaluran kredit harus didasarkan pada prinsip kehati-hatian serta pengendalian yang baik
dan benar agar tidak terjadi kerugian pada pihak bank yang bersangkutan.
3.1.2. Pertimbangan Kredit
Pengendalian kredit dapat dilakukan sebelum merealisasikan kredit kepada debitur. Pihak bank biasanya melakukan penyeleksian terhadap calon debiturnya
untuk mencegah terjadinya kredit macet. Analisis yang biasa digunakan untuk mempertimbangkan pengajuan kredit yaitu prinsip 5C dan 7P. Menurut Hasibuan
2008, prinsip 5C meliputi : 1.
Character watak, yaitu mengumpulkan informasi mengenai perilaku, kejujuran, pergaulan, dan ketaatan calon debitur dalam memenuhi
pembayaran transaksi. Karakter yang baik ditunjukkan dengan adanya keinginan untuk membayar willingness to pay kewajibannya, sedangkan
karakter yang buruk ditunjukkan dengan ketidaktaatan debitur dalam memenuhi kewajibannya mengembalikan kredit.
2. Capacity kemampuan, yaitu kemampuan calon debitur dalam memimpin
perusahaan dengan baik dan benar. Jika calon debitur mampu memimpin perusahaan, ia akan dapat membayar pinjaman sesuai dengan perjanjian dan
perusahaannya tetap berdiri serta menghasilkan profit. Semakin besar kemampuan calon debitur dalam mengendalikan perusahaan, maka
kemampuannya dianggap baik serta layak untuk mendapatkan kredit.
18
3. Capital modal, merupakan analisis tentang struktur dan besarnya modal
yang terlihat dari neraca lajur perusahaan calon debitur. Hasil analisis neraca lajur akan memberikan gambaran dan petunjuk sehat atau tidak sehatnya
perusahaan. Demikian juga mengenai tingkat likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, dan struktur modal perusahaan yang bersangkutan.
4. Condition of Economykondisi perekonomian, yaitu pertimbangan terhadap
kondisi perekonomian pada umumnya dan bidang usaha pemohon kredit pada khususnya. Semakin baik prospek usaha serta baiknya kondisi ekonomi suatu
wilayah, maka semakin besar kemungkinan permohonan kreditnya disetujui. 5.
Collateral agunan, yaitu barang-barang yang akan digunakan oleh nasabah untuk membayar kredit jika terjadi kredit macet. Setiap kredit yang disalurkan
suatu bank kepada nasabahnya harus memiliki agunan yang cukup. Selain prinsip 5C, prinsip lainnya yang digunakan bank sebagai
pertimbangan untuk menyalurkan kredit kepada nasabah adalah prinsip 7P. Menurut Hasibuan 2008, prinsip 7P meliputi :
1. Personality kepribadian adalah sifat dan perilaku calon nasabah debitur
yang mengajukan permohonan kredit kepada bank. Jika calon nasabah berkepribadian baik, maka kredit akan diberikan, sebaliknya jika
kepribadiannya buruk, maka kredit tidak akan diberikan. Kepribadian calon nasabah dapat diketahui dengan cara mengumpulkan informasi mengenai
pekerjaan, pendidikan, dan pergaulannya. 2.
Party, yaitu menggolongkan nasabah ke dalam golongan tertentu berdasarkan modal, karakter, atau loyalitasnya. Setiap golongan nasabah akan
mendapatkan fasilitas berbeda dari bank. 3.
Purpose tujuan merupakan tujuan dan penggunaan kredit yang diajukan oleh calon debitur kepada bank yang bersangkutan. Jika kredit digunakan
untuk kegiatan konsumtif, maka kredit tidak dapat diberikan, sebaliknya jika kredit digunakan sebagai modal kerja, maka kredit dapat diberikan.
4. Prospect adalah prospek perusahaan di masa yang akan datang. Jika
perusahaan dinilai memiliki prospek yang baik, maka kredit dapat diberikan dan sebaliknya.
19
5. Payment pembayaran yaitu mengetahui bagaimana pembayaran kembali
kredit yang diberikan dengan cara memperhitungkan kelancaran penjualan serta pendapatan calon debitur, sehingga bank dapat memperkirakan
kemampuan calon debitur dalam mengembalikan kredit sesuai perjanjian. 6.
Profitability adalah menganalisis bagaimana kemampuan calon debitur dalam memperoleh laba. Profitability diukur per periode dengan cara melihat
apakah pendapatan nasabah meningkat atau konstan dengan adanya pemberian kredit.
7. Protection merupakan perlindungan yang berupa jaminan barang, jaminan
orang, atau jaminan asuransi. Hal ini bertujuan agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan.
Hasibuan 2008 juga memaparkan prinsip 3R sebagai prinsip yang digunakan bank untuk memilih calon debitur, prinsip 3R mencakup :
1. Returns adalah penilaian atas hasil yang akan diperoleh debitur setelah
memperoleh kredit. Apabila hasil yang diperoleh cukup untuk membayar pinjaman bank, bunga pinjaman serta dapat membantu meningkatkan usaha
calon debitur yang bersangkutan, maka kredit akan diberikan. 2.
Repayment adalah kemampuan calon debitur dalam mengembalikan kredit sesuai dengan jumlah, jadwal, dan jangka waktu yang telah ditetapkan dalam
perjanjian. 3.
Risk Bearing Ability adalah kemampuan calon debitur dalam menghadapi risiko yang mungkin dihadapi dalam perusahaan sehingga mempengaruhi
pengembalian kredit.
3.1.3. Kredit Bermasalah