181 877 Pengangguran GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH

121 Tabel 20. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin serta Garis Kemiskinan KabupatenKota di Jawa Tengah, Tahun 2008 No KabupatenKota Jumlah penduduk miskin 000 Penduduk miskin Garis kemiskinan rp.kapitabln 1 Kab. Cilacap 343.9 21.40 161 646 2 Kab. Banyumas 340.7 22.93 189 735 3 Kab. Purbalingga 221.9 27.12 164 046 4 Kab. Banjarnegara 200.6 23.34 158 702 5 Kab. Kebumen 334.9 27.87 188 042 6 Kab. Purworejo 130.0 18.22 156 632 7 Kab. Wonosobo 207.5 27.72 147 687 8 Kab. Magelang 190.8 16.49 146 910 9 Kab. Boyolali 158.4 17.08 161 660 10 Kab. Klaten 243.1 21.72 240 551 11 Kab. Sukoharjo 99.1 12.13 182 624 12 Kab. Wonogiri 201.1 20.71 155 000 13 Kab. Karanganyar 125.9 15.68 173 222 14 Kab. Sragen 177.1 20.83 166 014 15 Kab. Grobogan 262.0 19.84 165 302 16 Kab. Blora 155.1 18.79 144 710 17 Kab. Rembang 154.7 27.21 172 010 18 Kab. Pati 207.2 17.90 220 352 19 Kab. Kudus 97.8 12.58 217 005 20 Kab. Jepara 119.2 11.05 201 625 21 Kab. Demak 217.2 21.24 173 075 22 Kab. Semarang 102.5 11.37 164 333 23 Kab. Temanggung 114.7 16.39 146 268 24 Kab. Kendal 168.2 17.87 182 113 25 Kab. Batang 122.0 18.08 151 411 26 Kab. Pekalongan 164.3 19.52 205 028 27 Kab. Pemalang 325.2 23.92 185 526 28 Kab. Tegal 220.7 15.78 180 878 29 Kab. Brebes 459.3 25.98 192 162 30 Kota Magelang 14.9 11.16 228 385 31 Kota Surakarta 83.4 16.13 236 751 32 Kota Salatiga 14.9 8.47 211 260 33 Kota Semarang 89.6 6.00 221 357 34 Kota Pekalongan 28.0 10.29 223 167 35 Kota Tegal 26.6 11.28 244 380 Jawa Tengah 6 122.6

18.99 181 877

Sumber: BPS, Jawa Tengah 2009 Hampir 60 persen penduduk miskin di Jawa Tengah pada tahun 2009 berada di daerah perdesaan. Selengkapnya data tentang persentase penduduk miskin Jawa Tengah, tahun 2003-2007 adalah sebagai berikut: 122 Sumber : BPS, Jawa Tengah 2008 Gambar 13. Persentase Penduduk Miskin Jawa Tengah, Tahun 2003-2007 Tingginya penduduk miskin menjelaskan bahwa penduduk di Jawa Tengah masih mengalami kesulitan dalam memaksimalkan SDA yang melimpah untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Kemiskinan penduduk, menurut Bappeda di Jawa Tengah disebabkan oleh dua faktor. Pertama, faktor internal yang meliputi; rendahnya pendapatan, rendahnya posisi tawar penduduk miskin, dan budaya hidup yang tidak mendukung. Kedua, faktor eksternal meliputi; rendahnya akses terhadap sumberdaya dasar, terjadinya perbedaan kesempatan diantara anggota masyarakat, belum terwujudnya tata pemerintahan yang bersih dan baik, terjadinya konflik sosial dan politik, terjadinya bencana alam, serta kebijakan publik yang kurang peka dan kurang mendukung upaya penanggulangan penduduk miskin. Berdasarkan data tahun 2008 persentase penduduk miskin usia 15 tahun ke atas bila dihubungkan dengan status bekerja, sektor informal memberikan kontribusi dalam meningkatkan kemiskinan sebesar 74.82 persen, sektor formal sebesar 21.26 persen, sedangkan sisanya tidak bekerja.

5.5. Pengangguran

Pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi pertumbuhan angkatan kerja. Berdasarkan hasil Susenas, angkatan kerja Jawa Tengah tahun 2009 mencapai 123 17 087 649 orang, terjadi peningkatan dibanding tahun sebelumnya sebesar 16 690 966 orang. Tingkat pengangguran terbuka di Jawa Tengah sebesar 7.33 persen. Sektor tersier dimasuki sekitar 38.16 persen pekerja dan merupakan sektor terbanyak menyerap tenaga kerja. Sektor lainnya yaitu sektor primer, dan sekunder, masing- masing menyerap tenaga kerja sebesar 37.70 persen dan 24.14 persen. Berdasarkan lapangan usahanya, sektor pertanian masih menjadi tulang punggung sebagian besar tenaga kerja di Jawa Tengah. Pada tahun 2009 sektor pertanian menyerap 37 persen tenaga kerja. Sedangkan sektor perdagangan dan industri masing-masing menyerap tenaga kerja sebesar 21.9 persen dan 16.8 persen. Selengkapnya tentang penyerapan tenaga kerja untuk masing-masing sektor berdasarkan daerahnya pada tahun 2009 adalah sebagai berikut: Tabel 21. Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Daerah di Jawa Tengah, Agustus 2009 Lapangan pekerjaan utama Daerah Jumlah Perkotaan Perdesaan Pertanian 839 829 5 024 998 5 864 827 Pertambangan dan penggalian 24 605 97 967 122 572 Industri 1 378 639 1 278 034 2 656 673 Listrik, gas dan air 17 302 8 123 25 425 Konstruksi 378 960 649 469 1 028 429 Perdagangan 1 930 891 1 531 180 3 462 071 Angkutan dan komunikasi 399 799 283 876 683 675 Keuangan 112 030 42 709 154 739 Jasa dan lainnya 1 148 100 688 871 1 836 971 Jumlah 6 230 155 9 605 227 15 835 382 Sumber : BPS, Jawa Tengah 2009 Jumlah pengangguran mengalami peningkatan dari 1 227 308 orang pada tahun 2008, menjadi 1 252 267 orang pada tahun 2009. Selengkapnya data tentang penduduk bekerja dan menganggur dan bekerja di Jawa Tengah, tahun 2009 adalah: 124 Tabel 22. Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Termasuk Angkatan Kerja yang Bekerja dan Menganggur di Jawa Tengah, Tahun 2009 No KabupatenKota Angkatan kerja Jumlah Bekerja Pengangguran 1 Kab. Cilacap 689 485 89 175 778 660 2 Kab. Banyumas 680 460 59 582 740 042 3 Kab. Purbalingga 401 829 19 638 421 467 4 Kab. Banjarnegara 430 667 22 993 453 660 5 Kab. Kebumen 557 099 49 241 606 340 6 Kab. Purworejo 341 263 17 748 359 011 7 Kab. Wonosobo 380 776 14 292 395 068 8 Kab. Magelang 600 436 31 253 631 689 9 Kab. Boyolali 512 634 29 899 542 533 10 Kab. Klaten 577 901 39 271 617 172 11 Kab. Sukoharjo 414 058 37 359 451 417 12 Kab. Wonogiri 550 876 29 159 580 035 13 Kab. Karanganyar 417 838 37 608 455 446 14 Kab. Sragen 466 332 28 624 494 956 15 Kab. Grobogan 720 700 46 610 767 310 16 Kab. Blora 457 502 34 361 491 863 17 Kab. Rembang 302 260 18 058 320 318 18 Kab. Pati 590 171 49 094 639 265 19 Kab. Kudus 406 909 32 306 439 215 20 Kab. Jepara 533 446 24 562 558 008 21 Kab. Demak 494 917 30 022 524 939 22 Kab. Semarang 470 675 40 267 510 942 23 Kab. Temanggung 372 741 16 514 389 255 24 Kab. Kendal 489 173 29 255 518 428 25 Kab. Batang 322 932 24 733 347 665 26 Kab. Pekalongan 412 482 17 993 430 475 27 Kab. Pemalang 567 795 79 372 647 167 28 Kab. Tegal 590 539 60 152 650 691 29 Kab. Brebes 760 430 79 116 839 546 30 Kota Magelang 56 107 9 863 65 970 31 Kota Surakarta 246 768 28 778 275 546 32 Kota Salatiga 78 668 9 674 88 342 33 Kota Semarang 703 602 83 963 787 565 34 Kota Pekalongan 133 326 12 564 145 890 35 Kota Tegal 102 585 19 168 121 753 Jawa Tengah 15 835 382 1 252 267 17 087 649 Sumber: Profil Ketenagakerjaan Jawa Tengah Hasil Sakernas Agustus 2009 Dari data pengangguran tahun 2009, sebesar 639 349 orang berasal dari daerah perkotaan lebih tinggi dibanding daerah perdesaan sebesar 612 918 orang. Bila dilihat dari status pekerjaan 23,7 persen tenaga kerja di Jawa Tengah berstatus buruh karyawan pegawai, 23,1 persen berstatus pengusaha dibantu 125 buruh tidak tetap dan 18,6 persen berusaha sendiri. Sisanya adalah pengusaha dibantu buruh tetap, buruh tidak tetap dan pekerja keluarga. Tingkat partisipasi angkatan kerja TPAK Jawa Tengah tahun 2009 sebesar 69.27 persen, lebih rendah bila dibandingkan TPAK tahun 2005 sebesar 70.9 persen. Sedangkan tingkat pengangguran terbuka TPT Jawa Tengah dari tahun ke tahun semenjak 2005 cenderung mengalami penurunan dari 9.54 persen menjadi 7.33 pada tahun 2009. Selengkapnya tentang data penduduk berumur 15 tahun keatas menurut jenis kegiatan di Jawa Tengah, tahun 2005-2009 adalah sebagai berikut: Tabel 23. Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan di Jawa Tengah, Tahun 2005-2009 No. Uraian 2005 2006 2007 2008 2009 1 Angkatan Kerja a. Bekerja 15 568 090 15 567 335 16 304 058 15 463 658 15 835 382 b. Pengangguran 1 641 569 1 356 909 1 360 219 1 227 308 1 252 267 Total 17 209 659 16 924 244 17 664 277 16 690 966 17 087 649 2 Bukan angkatan kerja a. Sekolah 1 981 421 2 061 028 1 899 719 1 867 882 1 879 303 b. Mengurus rt 3 687 279 4 062 325 4 156 073 4 328 235 4 271 035 c. Lainnya 1 404 526 1 621 651 1 458 103 1 524 518 1 431 538 Total 7 073 226 7 745 004 7 513 895 7 720 635 7 581 876 3 Total penduduk 15+ 24 282 885 24 669 248 25 178 172 24 411 601 24 669 525 4 Tingkat partisipasi Angkatan kerja TPAK 70.90 68.60 70.16 68.37 69.27 5 Tingkat pengangguran terbuka TPT 9.54 8.02 7.70 7.35 7.33 Sumber: Sakernas, BPS Jawa Tengah 2006- 2010

5.6. Angka Harapan Hidup