121 Tabel 20. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin serta Garis Kemiskinan
KabupatenKota di Jawa Tengah, Tahun 2008
No KabupatenKota
Jumlah penduduk miskin 000
Penduduk miskin Garis kemiskinan
rp.kapitabln 1
Kab. Cilacap 343.9
21.40 161 646
2 Kab. Banyumas
340.7 22.93
189 735 3
Kab. Purbalingga 221.9
27.12 164 046
4 Kab. Banjarnegara
200.6 23.34
158 702 5
Kab. Kebumen 334.9
27.87 188 042
6 Kab. Purworejo
130.0 18.22
156 632 7
Kab. Wonosobo 207.5
27.72 147 687
8 Kab. Magelang
190.8 16.49
146 910 9
Kab. Boyolali 158.4
17.08 161 660
10 Kab. Klaten
243.1 21.72
240 551 11
Kab. Sukoharjo 99.1
12.13 182 624
12 Kab. Wonogiri
201.1 20.71
155 000 13
Kab. Karanganyar 125.9
15.68 173 222
14 Kab. Sragen
177.1 20.83
166 014 15
Kab. Grobogan 262.0
19.84 165 302
16 Kab. Blora
155.1 18.79
144 710 17
Kab. Rembang 154.7
27.21 172 010
18 Kab. Pati
207.2 17.90
220 352 19
Kab. Kudus 97.8
12.58 217 005
20 Kab. Jepara
119.2 11.05
201 625 21
Kab. Demak 217.2
21.24 173 075
22 Kab. Semarang
102.5 11.37
164 333 23
Kab. Temanggung 114.7
16.39 146 268
24 Kab. Kendal
168.2 17.87
182 113 25
Kab. Batang 122.0
18.08 151 411
26 Kab. Pekalongan
164.3 19.52
205 028 27
Kab. Pemalang 325.2
23.92 185 526
28 Kab. Tegal
220.7 15.78
180 878 29
Kab. Brebes 459.3
25.98 192 162
30 Kota Magelang
14.9 11.16
228 385 31
Kota Surakarta 83.4
16.13 236 751
32 Kota Salatiga
14.9 8.47
211 260 33
Kota Semarang 89.6
6.00 221 357
34 Kota Pekalongan
28.0 10.29
223 167 35
Kota Tegal 26.6
11.28 244 380
Jawa Tengah 6 122.6
18.99 181 877
Sumber: BPS, Jawa Tengah 2009 Hampir 60 persen penduduk miskin di Jawa Tengah pada tahun 2009
berada di daerah perdesaan. Selengkapnya data tentang persentase penduduk miskin Jawa Tengah, tahun 2003-2007 adalah sebagai berikut:
122 Sumber : BPS, Jawa Tengah 2008
Gambar 13. Persentase Penduduk Miskin Jawa Tengah, Tahun 2003-2007
Tingginya penduduk miskin menjelaskan bahwa penduduk di Jawa Tengah masih mengalami kesulitan dalam memaksimalkan SDA yang melimpah
untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Kemiskinan penduduk, menurut Bappeda di Jawa Tengah disebabkan oleh dua faktor. Pertama, faktor internal yang meliputi;
rendahnya pendapatan, rendahnya posisi tawar penduduk miskin, dan budaya hidup yang tidak mendukung. Kedua, faktor eksternal meliputi; rendahnya akses
terhadap sumberdaya dasar, terjadinya perbedaan kesempatan diantara anggota masyarakat, belum terwujudnya tata pemerintahan yang bersih dan baik,
terjadinya konflik sosial dan politik, terjadinya bencana alam, serta kebijakan publik yang kurang peka dan kurang mendukung upaya penanggulangan
penduduk miskin. Berdasarkan data tahun 2008 persentase penduduk miskin usia 15 tahun ke atas bila dihubungkan dengan status bekerja, sektor informal
memberikan kontribusi dalam meningkatkan kemiskinan sebesar 74.82 persen, sektor formal sebesar 21.26 persen, sedangkan sisanya tidak bekerja.
5.5. Pengangguran
Pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi pertumbuhan angkatan kerja. Berdasarkan hasil Susenas, angkatan kerja Jawa Tengah tahun 2009 mencapai
123 17 087 649 orang, terjadi peningkatan dibanding tahun sebelumnya sebesar
16 690 966 orang. Tingkat pengangguran terbuka di Jawa Tengah sebesar 7.33 persen. Sektor tersier dimasuki sekitar 38.16 persen pekerja dan merupakan sektor
terbanyak menyerap tenaga kerja. Sektor lainnya yaitu sektor primer, dan sekunder, masing- masing menyerap tenaga kerja sebesar 37.70 persen dan 24.14
persen. Berdasarkan lapangan usahanya, sektor pertanian masih menjadi tulang
punggung sebagian besar tenaga kerja di Jawa Tengah. Pada tahun 2009 sektor pertanian menyerap 37 persen tenaga kerja. Sedangkan sektor perdagangan dan
industri masing-masing menyerap tenaga kerja sebesar 21.9 persen dan 16.8 persen. Selengkapnya tentang penyerapan tenaga kerja untuk masing-masing
sektor berdasarkan daerahnya pada tahun 2009 adalah sebagai berikut: Tabel 21. Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Lapangan
Pekerjaan Utama dan Daerah di Jawa Tengah, Agustus 2009
Lapangan pekerjaan utama Daerah
Jumlah Perkotaan
Perdesaan Pertanian
839 829 5 024 998
5 864 827 Pertambangan dan penggalian
24 605 97 967
122 572 Industri
1 378 639 1 278 034
2 656 673 Listrik, gas dan air
17 302 8 123
25 425 Konstruksi
378 960 649 469
1 028 429 Perdagangan
1 930 891 1 531 180
3 462 071 Angkutan dan komunikasi
399 799 283 876
683 675 Keuangan
112 030 42 709
154 739 Jasa dan lainnya
1 148 100 688 871
1 836 971
Jumlah 6 230 155
9 605 227 15 835 382
Sumber : BPS, Jawa Tengah 2009 Jumlah pengangguran mengalami peningkatan dari 1 227 308 orang pada
tahun 2008, menjadi 1 252 267 orang pada tahun 2009. Selengkapnya data tentang penduduk bekerja dan menganggur dan bekerja di Jawa Tengah, tahun 2009
adalah:
124 Tabel 22. Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Termasuk Angkatan Kerja
yang Bekerja dan Menganggur di Jawa Tengah, Tahun 2009
No KabupatenKota
Angkatan kerja Jumlah
Bekerja Pengangguran
1 Kab. Cilacap
689 485 89 175
778 660 2
Kab. Banyumas 680 460
59 582 740 042
3 Kab. Purbalingga
401 829 19 638
421 467 4
Kab. Banjarnegara 430 667
22 993 453 660
5 Kab. Kebumen
557 099 49 241
606 340 6
Kab. Purworejo 341 263
17 748 359 011
7 Kab. Wonosobo
380 776 14 292
395 068 8
Kab. Magelang 600 436
31 253 631 689
9 Kab. Boyolali
512 634 29 899
542 533 10
Kab. Klaten 577 901
39 271 617 172
11 Kab. Sukoharjo
414 058 37 359
451 417 12
Kab. Wonogiri 550 876
29 159 580 035
13 Kab. Karanganyar
417 838 37 608
455 446 14
Kab. Sragen 466 332
28 624 494 956
15 Kab. Grobogan
720 700 46 610
767 310 16
Kab. Blora 457 502
34 361 491 863
17 Kab. Rembang
302 260 18 058
320 318 18
Kab. Pati 590 171
49 094 639 265
19 Kab. Kudus
406 909 32 306
439 215 20
Kab. Jepara 533 446
24 562 558 008
21 Kab. Demak
494 917 30 022
524 939 22
Kab. Semarang 470 675
40 267 510 942
23 Kab. Temanggung
372 741 16 514
389 255 24
Kab. Kendal 489 173
29 255 518 428
25 Kab. Batang
322 932 24 733
347 665 26
Kab. Pekalongan 412 482
17 993 430 475
27 Kab. Pemalang
567 795 79 372
647 167 28
Kab. Tegal 590 539
60 152 650 691
29 Kab. Brebes
760 430 79 116
839 546 30
Kota Magelang 56 107
9 863 65 970
31 Kota Surakarta
246 768 28 778
275 546 32
Kota Salatiga 78 668
9 674 88 342
33 Kota Semarang
703 602 83 963
787 565 34
Kota Pekalongan 133 326
12 564 145 890
35 Kota Tegal
102 585 19 168
121 753
Jawa Tengah 15 835 382
1 252 267 17 087 649
Sumber: Profil Ketenagakerjaan Jawa Tengah Hasil Sakernas Agustus 2009 Dari data pengangguran tahun 2009, sebesar 639 349 orang berasal dari
daerah perkotaan lebih tinggi dibanding daerah perdesaan sebesar 612 918 orang. Bila dilihat dari status pekerjaan 23,7 persen tenaga kerja di Jawa Tengah
berstatus buruh karyawan pegawai, 23,1 persen berstatus pengusaha dibantu
125 buruh tidak tetap dan 18,6 persen berusaha sendiri. Sisanya adalah pengusaha
dibantu buruh tetap, buruh tidak tetap dan pekerja keluarga. Tingkat partisipasi angkatan kerja TPAK Jawa Tengah tahun 2009
sebesar 69.27 persen, lebih rendah bila dibandingkan TPAK tahun 2005 sebesar 70.9 persen. Sedangkan tingkat pengangguran terbuka TPT Jawa Tengah dari
tahun ke tahun semenjak 2005 cenderung mengalami penurunan dari 9.54 persen menjadi 7.33 pada tahun 2009. Selengkapnya tentang data penduduk berumur 15
tahun keatas menurut jenis kegiatan di Jawa Tengah, tahun 2005-2009 adalah sebagai berikut:
Tabel 23. Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan di Jawa Tengah, Tahun 2005-2009
No. Uraian
2005 2006
2007 2008
2009
1 Angkatan Kerja a. Bekerja
15 568 090 15 567 335 16 304 058
15 463 658 15 835 382
b. Pengangguran
1 641 569 1 356 909
1 360 219 1 227 308
1 252 267
Total
17 209 659 16 924 244 17 664 277
16 690 966 17 087 649
2 Bukan angkatan kerja a. Sekolah
1 981 421 2 061 028
1 899 719 1 867 882
1 879 303
b. Mengurus rt
3 687 279 4 062 325
4 156 073 4 328 235
4 271 035
c. Lainnya
1 404 526 1 621 651
1 458 103 1 524 518
1 431 538
Total
7 073 226 7 745 004
7 513 895 7 720 635
7 581 876
3 Total penduduk 15+
24 282 885 24 669 248 25 178 172
24 411 601 24 669 525
4 Tingkat partisipasi Angkatan kerja TPAK
70.90 68.60
70.16 68.37
69.27
5 Tingkat pengangguran terbuka TPT
9.54 8.02
7.70 7.35
7.33
Sumber: Sakernas, BPS Jawa Tengah 2006- 2010
5.6. Angka Harapan Hidup