Blok Modal Manusia FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI SUMBERDAYA MANUSIA TERHADAP

133 berdasarkan teori dan logika ekonomi. Secara keseluruhan hasil estimasi model cukup representatif sehingga dapat menggambarkan fenomena tentang dampak investasi SDM terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Jawa Tengah. Model terdiri dari 6 blok, yaitu blok human capital, blok input, blok output, blok penerimaan pemerintah, blok pengeluaran daerah dan blok kesejahteraan masyarakat.

6.2. Blok Modal Manusia

Blok Modal Manusia Human Capital terdiri dari 2 persamaan struktural yaitu kesehatan HEAL yang diukur dari angka harapan hidup life expectancy dan pendidikan EDU yang diukur dari rata-rata lama sekolah years of schooling.

6.2.1. Kesehatan

Hasil pendugaan parameter kesehatan menghasilkan nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0.56908 persen. Variabel endogen dalam persamaan kesehatan dipengaruhi secara signifikan oleh variabel-variabel penjelas secara bersama-sama yang ditunjukkan oleh statistik F pada taraf signifikan 0.01 dengan nilai 24.71. Hasil pendugaan persamaan kesehatan menunjukkan bahwa kesehatan dipengaruhi secara signifikan oleh pendidikan, kemiskinan, dummy kabupaten kota, trend dan kesehatan tahun lalu. Peningkatan pengeluaran pemerintah untuk kesehatan tahun lalu berpengaruh positif dalam meningkatkan human capital , meskipun tidak signifikan. Hal ini dapat terjadi karena dana yang dialokasikan untuk pengeluaran kesehatan jumlahnya relatif kecil, sehingga 134 pengaruhnya menjadi tidak nyata, demikian juga untuk pengeluaran kesehatan rumahtangga. Selengkapnya tentang hasil persamaan kesehatan adalah sebagai berikut: Tabel 26. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Kesehatan Variabel Parameter Prob |t| Elastisitas Elastisitas dugaan jk pendek jk panjang INTERSEP 25.28819 0.0001 LPKESP Lag pengeluaran kesehatan pem 0.012622 0.3100 0.0028 0.0070 PKESRT Pengeluaran kes rumahtangga 0.004035 0.6357 0.0020 0.0051 EDU Pendidikan 0.317779 0.1250 0.0318 0.0807 POV Kemiskinan -2.59E-6 0.1480 -0.0073 -0.0184 DKK Dummy kabupaten kota -0.99080 0.0615 TREND Trend waktu 0.145709 0.1007 LHEAL Lag kesehatan 0.605273 0.0001 Fhit = 24.71 ProbF = 0.0001 Dw = 1.707106 R 2 = 0.56908 Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin menyadari arti pentingnya menjaga kesehatan. Setiap peningkatan pendidikan sebesar 10 persen, akan meningkatkan kesehatan masyarakat sebesar 0.318 persen. Menurut Todaro dan Smith 2003, pendidikan yang baik dapat meningkatan pengembalian atas investasi kesehatan, karena: 1 banyak program kesehatan tergantung pada berbagai keterampilan yang di pelajari di sekolah termasuk melek huruf, 2 sekolah mengajarkan pokok-pokok kesehatan pribadi dan sanitasi, 3 perbaikan efisiensi produktif dari investasi dalam pendidikan dapat meningkatkan pengembalian atas investasi dalam kesehatan meningkatkan angka harapan hidup. Kemiskinan menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya kualitas kesehatan masyarakat, sesuai dengan teori lingkaran setan kemiskinan the vicious cycle of poverty dalam Kasliwal 1995. Kemiskinan menyebabkan masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dengan baik. Setiap 135 peningkatan jumlah penduduk miskin sebesar 10 persen, akan menurunkan kesehatan masyarakat sebesar 0.073 persen. Kesehatan yang buruk menyebabkan masyarakat tidak dapat bekerja secara optimal, hal ini mempengaruhi kemampuannya dalam bekerja dan penghasilannya. Kesehatan yang buruk juga menyebabkan anak-anak tidak dapat bersekolah dengan baik dan dapat mempengaruhi prestasinya, seperti yang dijelaskan oleh Hess dan Ross 1997. Peran pemerintah melalui kebijakan fiskal diharapkan dapat membantu masyarakat miskin keluar dari permasalahan ini. Agar tujuan pembangunan dapat tercapai, maka kemiskinan harus diberantas. Dummy kabupaten kota menunjukkan tanda negatif dan signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa angka harapan hidup kesehatan masyarakat di kabupaten lebih baik daripada di kotamadya. Hal ini karena tingkat kesehatan dipengaruhi oleh kemiskinan, sementara rata-rata kemiskinan di kotamadya lebih tinggi dibanding kabupaten. Variabel trend memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kesehatan. Variabel trend dalam penelitian ini mewakili pengaruh variabel lain yang tidak terdapat dalam persamaan. Kesehatan tahun ini juga dipengaruhi positif dan signifikan oleh kesehatan tahun lalu. Tercapainya kualitas kesehatan dan gizi yang baik, tidak hanya penting untuk generasi sekarang, tetapi juga bagi generasi berikutnya. Kondisi ini dapat tercapai jika fasilitas kesehatan memadai. Diperlukan peran pemerintah dan swasta untuk lebih lagi memberikan akses yang seluas-luasnya terutama bagi masyarakat yang kurang mampu, salah satunya dengan memberi kemudahan dalam pelayanan kesehatan. 136

6.2.2. Pendidikan

Persamaan pendidikan mempunyai koefisien determinasi R 2 sebesar 89.292 persen. Hal ini menunjukkan bahwa variasi variabel penjelas dalam persamaan dapat menjelaskan sebesar 89.292 persen fluktuasi variabel pendidikan. Variabel endogen dalam persamaan pendidikan dipengaruhi secara signifikan oleh variabel-variabel penjelas secara bersama-sama yang ditunjukkan oleh statistik F pada taraf signifikan 0.01 dengan nilai 119.52. Hasil pendugaan persamaan pendidikan menunjukkan bahwa pendidikan dipengaruhi signifikan oleh pengeluaran pendidikan pemerintah tahun lalu, kesehatan, angka melek huruf, pendapatan per kapita, dummy kabupaten kota, trend dan pendidikan tahun lalu, dengan tanda yang sesuai dengan hipotesis. Hasil persamaan pendidikan selengkapnya adalah sebagai berikut: Tabel 27. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Pendidikan Variabel Parameter Prob |t| Elastisitas Elastisitas dugaan jk pendek jk panjang INTERSEP -5.38640 0.0521 LPPENP Lag pengeluaran pendidikan pem 0.002208 0.1795 0.014 0.023 PPENRT Pengel pendidikan rumahtangga 0.000715 0.6398 0.005 0.009 HEAL Kesehatan 0.083865 0.0171 0.837 1.384 AMH Angka melek huruf 0.036018 0.0005 0.457 0.756 YCAP Pendapatan per kapita 33.58792 0.1118 0.020 0.033 POV Kemiskinan -5.62E-7 0.3793 -0.016 -0.026 DKK Dummy kabupaten kota 1.215320 0.0001 TREND Trend waktu 0.088856 0.0102 LEDU Lag pendidikan 0.395073 0.0001 Fhit = 119.52 ProbF = 0.0001 Dw = 1.084306 R 2 = 0.89292 Pengeluaran pendidikan rumahtangga berpengaruh positif, namun tidak signifikan dalam mempengaruhi pendidikan. Seperti halnya pada persamaan kesehatan, hal ini dapat terjadi karena dana yang dialokasikan untuk pengeluaran 137 pendidikan rumahtangga jumlahnya masih relatif kecil, sehingga pengaruhnya masih kurang nyata. Peningkatan pengeluaran pendidikan pemerintah tahun lalu berpengaruh positif dalam meningkatkan pendidikan tahun ini. Pengeluaran pemerintah untuk pendidikan membutuhkan time lag. Hal ini dapat terjadi karena efek pengeluaran pemerintah biasanya tidak secara langsung berdampak pada aktivitas ekonomi, tetapi memerlukan waktu time lag. Peningkatan pengeluaran pendidikan pemerintah tahun lalu akan meningkatkan pendidikan masyarakat dengan magnitude yang relatif kecil. Setiap peningkatan pengeluaran pendidikan pemerintah tahun lalu sebesar 10 persen akan meningkatkan pendidikan tahun ini sebesar 0.14 persen. Pengeluaran pemerintah, seharusnya lebih berpihak pada masyarakat yang kurang mampu, agar tercipta pembangunan yang berkeadilan. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi proses pencapaian pendidikan yang baik, karena orang yang sakit tidak dapat bersekolah secara optimal. Diantara semua variabel yang mempengaruhi, peningkatan kesehatan paling responsif dalam mempengaruhi pendidikan. Setiap peningkatan kesehatan sebesar 10 persen, akan meningkatkan pendidikan sebesar 8.37 persen. Hasil ini senada dengan teori yang dikemukakan oleh Hess dan Ross 1997, bahwa kesehatan yang baik akan meningkatkan efektivitas anak dalam bersekolah. Menurut Todaro dan Smith 2003, modal kesehatan yang baik dapat meningkatan pengembalian atas pendidikan, karena: 1 kesehatan adalah faktor penting bagi kehadiran di sekolah, 2 anak-anak yang sehat lebih berprestasi di sekolah dan dapat belajar secara lebih efisien, 3 angka kematian anak usia sekolah akan meningkatkan biaya pendidikan per tenaga kerja, sementara harapan 138 hidup yang lebih lama akan meningkatkan pengembalian atas investasi pendidikan, dan 4 individu yang sehat akan mampu menggunakan pendidikan secara produktif dalam kehidupannya. Jadi kesehatan merupakan prasyarat bagi peningkatan produktifitas, sementara keberhasilan pendidikan bertumpu pada kesehatan yang baik. Pengetahuan orang tua angka melek huruf juga berpengaruh dalam meningkatkan pendidikan anak. Setiap peningkatan angka melek huruf sebesar 10 persen, akan meningkatkan pendidikan sebesar 4.57 persen. Kurangnya pengetahuan orang tua akan pentingnya pendidikan, menyebabkan banyak anak yang putus sekolah, dan hal ini sangat merugikan bagi proses pembangunan bangsa ke depan. Hasil ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Suryahadi et al. 2005, bahwa orang tua yang berpendidikan akan lebih menyadari tentang pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya, bila dibandingkan dengan orang tua yang tidak berpendidikan. Meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat merupakan salah satu cara dalam meningkatkan pendidikan. Setiap peningkatan pendapatan per kapita sebesar 10 persen, akan meningkatkan pendidikan sebesar 0.20 persen. Penghasilan yang memadai akan mendorong masyarakat untuk dapat bersekolah lebih tinggi. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Harbison dan Myers 1964 yang menyimpulkan tentang adanya korelasi antara tingkat pendidikan dengan PDB per kapita. Pendidikan merupakan tujuan pembangunan yang mendasar. Pendidikan adalah hak bagi setiap warga negara Indonesia, sehingga mengabaikan pendidikan khususnya bagi anak-anak dari keluarga miskin merupakan salah satu pelanggaran terhadap hak-hak mereka. 139 Dummy kabupaten kota menunjukkan tanda positif dan signifikan, hal ini mengindikasikan bahwa pendidikan masyarakat di daerah kotamadya lebih baik dibanding kabupaten. Hal ini dapat terjadi karena tingkat pendapatan masyarakat kotamadya lebih tinggi dibanding masyarakat kabupaten, sehingga berpengaruh terhadap tingkat pendidikannya. Sementara tingkat pendidikan dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh pendapatan per kapita. Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di perdesaan, menyebabkan mereka terkesan bekerja hanya sekedar memperoleh pendapatan revenue, bukan keuntungan profit. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk membuka pertumbuhan ekonomi rakyat melalui: 1 mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya ekonomi lokal yang ada resource based approach , 2 meningkatkan mutu sumberdaya manusia human capital, dan 3 tersedianya sumber pendanaan credit accessibility Amang, 1995.

6.3. Blok Input