88 tetapi membutuhkan waktu, untuk itu dibutuhkan pendekatan dinamis.
Pendekatan dinamis hanya dapat dilihat dengan menggunakan data time series, sehingga penelitian ini sangat tepat bila menggunakan pooled data.
Data bersumber dari berbagai instansi terkait, yaitu Badan Pusat Statistik BPS Jawa Tengah, BPS pusat Jakarta, dinas terkait, pemerintah daerah,
Bappeda Jawa Tengah, Badan Pemeriksa Keuangan BPK dan berbagai literatur atau publikasi yang berkaitan dengan studi ini.
4.3. Kerangka Pemikiran
Permasalahan yang dihadapi Jawa Tengah adalah rendahnya kinerja perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat terjadi karena
rendahnya pendapatan masyarakat sebagai akibat rendahnya produktivitas tenaga kerja. Rendahnya produktivitas tenaga kerja dapat dianalogikan dengan rendahnya
kualitas SDM. Pendapatan yang rendah menyebabkan buruknya kesehatan dan pendidikan, sehingga masyarakat tidak dapat bekerja secara optimal dan
berpengaruh terhadap tingkat pendapatannya the vicious cycle of poverty. Oleh karena itu diperlukan peran pemerintah dalam mengatasi permasalahan ini.
Pendidikan merupakan salah satu hal yang fundamental bagi sebuah negara. Pendidikan menjadi faktor penentu kualitas SDM yang dapat memberi
kontribusi bagi pembangunan. Berdasarkan amandemen UUD 1945 dan ditetapkannya UU nomor 20 Tahun 2003 memberi konsekuensi bahwa
pembangunan pendidikan akhir-akhir ini mendapat prioritas tertinggi dalam pembangunan nasional, yang ditunjukkan oleh penyediaan anggaran pendidikan
dengan porsi terbesar dibandingkan dengan bidang-bidang pembangunan lainnya.
89 Investasi SDM akan efektif bila didukung oleh infrastruktur yang memadai.
Peningkatan pengeluaran pendidikan, kesehatan disertai infrastruktur yang baik diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM, yang dampaknya dapat
meningkatkan kinerja perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Selengkapnya tentang kerangka pemikiran penelitian adalah sebagai berikut:
Gambar 9. Kerangka Pemikiran Penelitian Kinerja perekonomian dalam penelitian ini mencakup segala aspek yang
berhubungan dengan output daerah, yaitu produktivitas tenaga kerja, penyerapan tenaga kerja, physical capital, PDRB, PDRB per kapita, disposable income,
penerimaan pemerintah, pengeluaran pemerintah, pengeluaran rumahtangga, dan investasi. Sedangkan kesejahteraan masyarakat adalah kondisi agregat dari
kepuasan individu-individu dalam masyarakat, yang dapat dilihat dari indikator sosial pendidikan dan kesehatan serta indikator ekonomi pengeluaran per
Pengeluaran pemerintah untuk investasi SDM Pendidikan, Kesehatan dan Infrastruktur
Kesejahteraan masyarakat
Kesehatan Pendidikan
Pengeluaran per kapita
Penduduk Pengangguran
Distribusi pendapatan Kemiskinan
Perekonomian
Produktivitas tenaga kerja Penyerapan tenaga kerja
Physical capital PDRB
PDRB per kapita Disposable income
Penerimaan pemerintah Pengeluaran pemerintah
Pengeluaran rumahtangga Investasi
Rendahnya produktivitas dan pendapatan masyarakat membutuhkan peran pemerintah
90 kapita, pengangguran, distribusi pendapatan, dan kemiskinan. Berdasarkan
kerangka pemikiran diatas maka dibuatlah model dampak investasi SDM terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, berikut ini:
Gambar 10. Model Dampak Investasi Sumberdaya Manusia terhadap Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat.
Blok Human Capital
HEAL
EDU
Blok Input
PRODVA PRODVI
PRODVS PC
Blok Output
Blok Kesejahteraan
Masyarakat
PCAP UNEMP
POV
Blok Pengeluaran
Investasi Pengeluaran
Pemerintah
Pengeluaran Rumahtangga
PKESP PPENP
PINF PPL
YCAP PDRBA
PDRBI PDRBS
Blok Penerimaan
PKESRT PPENRT
PRTL GINI
PTKA PTKI
PTKS YD
Penerimaan Pemerintah
TAX NTAX
91 Model terbagi dalam 6 blok yaitu blok human capital, blok input, blok
output, blok penerimaan pemerintah, blok pengeluaran daerah, dan blok kesejahteraan masyarakat. Blok human capital terdiri dari dua persamaan
struktural yaitu persamaan kesehatan dan pendidikan. Blok input terdiri tujuh persamaan struktural yaitu produktivitas tenaga kerja pertanian, produktivitas
tenaga kerja indusri, produktivitas tenaga kerja jasa, physical capital, penyerapan tenaga kerja pertanian, penyerapan tenaga kerja industri, penyerapan tenaga kerja
jasa dan satu persamaan identitas yaitu penyerapan tenaga kerja total. Blok output terdiri dari tiga persamaan struktural yaitu PDRB pertanian, PDRB industri,
PDRB jasa serta dua persamaan identitas yaitu PDRB per kapita dan disposable income.
Blok penerimaan pemerintah terdiri dari dua persamaan struktural yaitu penerimaan pajak dan non pajak serta satu persamaan identitas yaitu penerimaan
pemerintah total. Blok pengeluaran daerah terdiri dari delapan persamaan struktural yaitu pengeluaran kesehatan pemerintah, pengeluaran pendidikan
pemerintah, pengeluaran infrastuktur pemerintah, pengeluaran pemerintah sektor lainnya,
pengeluaran kesehatan
rumahtangga, pengeluaran
pendidikan rumahtangga, pengeluaran rumahtangga lainnya, investasi, serta dua persamaan
identitas yaitu pengeluaran pemerintah total dan pengeluaran rumahtangga total. Blok kesejahteraan masyarakat terdiri dari dua persamaan struktural yaitu
ketimpangan pendapatan indeks Gini, kemiskinan, serta dua persamaan identitas yaitu pengeluaran per kapita dan pengangguran.
Dari Gambar 10 dapat dijelaskan bahwa peningkatan investasi SDM diharapkan dapat meningkatkan human capital, meningkatkan produktivitas
tenaga kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi akan
92 mendorong dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan mengurangi
pengangguran. Menurunnya
jumlah pengangguran
dapat memperkecil
ketimpangan pendapatan dan mengurangi kemiskinan. Turunnya jumlah penduduk miskin akan berpengaruh dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Kesehatan yang baik membuat sekolah menjadi lebih optimal dan akan meningkatkan pendidikan masyarakat. Pendidikan yang baik akan berpengaruh
dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga tujuan
pembangunan growth and equity dapat tercapai secara simultan. 4.4.
Hipotesis Penelitian
Peningkatan produktivitas
sebagai akibat
peningkatan investasi
sumberdaya manusia akan meningkatkan kinerja perekonomian dan kesejahteraan masy
arakat, sehingga tujuan pembangunan “growth and equity” dapat tercapai secara simultan, serta dapat memutus lingkaran setan kemiskinan.
4.5.Proses Permodelan
Dalam ekonomi, ketergantungan variabel tidak bebas dependent variable terhadap variabel bebas independent variable jarang terjadi seketika rarely
instantaneous . Seringkali reaksi timbulnya jawaban response terhadap suatu
aksi memerlukan waktu beda kala atau lag. Demikian juga dampak kebijakan pengeluaran pemerintah biasanya membutuhkan waktu, sehingga model yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan model otoregresif autoregresive model
. Dalam beberapa persamaan juga terdapat satu atau lebih variabel tak bebas beda-kala lag dependent variables. Model ini mencakup regresi variabel
93 tak bebas terhadap variabel bebas dependent setelah selang waktu satu tahun t-
1. Dalam penelitian ini menggunakan model stokastik dinamik. Model
stokastik mencirikan bahwa parameter-parameter yang digunakan dalam model diduga secara induktif. Sedangkan model dinamik adalah model yang diantara
variabel eksogen dan atau variabel predetermined-nya terdapat variabel beda kala lag variabel endogen.
Selain menggunakan variabel kuantitatif, penelitian ini juga menggunakan variabel kualitatif. Variabel ini mengindikasikan ada tidaknya suatu atribut atau
suatu ’quality’ yang disebut sebagai variabel dummy. Dalam penelitian ini mempunyai satu variabel dummy, yaitu dummy kabupaten dan kota, nilai 0 untuk
kabupaten dan nilai 1 untuk kotamadya.
4.6. Spesifikasi Model