186 dalam bentuk meluasnya secara drastis sektor jasa dalam menyerap tenaga kerja,
yang diakibatkan oleh ketidaksanggupan sektor industri dalam menyerap tanaga kerja secara masif, sehingga terjadilah penyerapan tenaga kerja secara prematur
oleh sektor jasa. Berikut ini adalah hasil simulasi tentang dampak peningkatan pengeluaran pendidikan sebesar 20 persen:
Tabel 51. Hasil Simulasi Dampak Peningkatan Pengeluaran Pendidikan Sebesar 20 Persen terhadap Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat
Variabel endogen Nilai
dasar Nilai
simulasi Perubahan
1. Perekonomian
PRODVA Produktivitas pert, juta rptk tahun 8.0219
8.2159 2.42
PRODVI Produktivitas industri, juta rptktahun 14.4462
14.8174 2.57
PRODVS Produktivitas jasa, juta rptk tahun 10.6801
10.903 2.09
PTKA Tenaga kerja pertanian, orang 170 549
170 974 0.25
PTKI Tenaga kerja industri, orang 113 944
114 995 0.92
PTKS Tenaga kerja jasa, orang 168 286
168 800 0.31
PTK Total penyerapan tenaga kerja, orang 452 779
454 769 0.44
PC Physical capital, milyar rp tahun 1 074.7
1 095.8 1.96
PDRBA PDRB pertanian, milyar rp tahun 849.8
856.5 0.79
PDRBI PDRB industri, milyar rp tahun 1 542.8
1 598.5 3.61
PDRBS PDRB jasa, milyar rp tahun 1 855.4
1 904.3 2.64
PDRB Total PDRB, milyar rp tahun 4 248.1
4 359.3 2.62
YCAP Pendapatan per kapita, milyar rp tahun 0.00616
0.00634 2.92
YD Disposable income, milyar rptahun 4 210.1
4 318.5 2.57
TAX Penerimaan pajak, milyar rptahun 37.9852
40.7991 7.41
NTAX Penerimaan non pajak, milyar rptahun 239.9
245.5 2.33
PENPEM Penerimaan pem, milyar rp tahun 277.9
286.3 3.02
TPP Total Pengeluaran pem, milyar rp tahun 257.5
272.6 5.86
TPR Total Pengeluaran rt, milyar rp tahun 853.1
860.3 0.84
INV Investasi, milyar rp tahun 78.3885
80.9512 3.27
2. Kesejahteraan masyarakat
HEAL Kesehatan, tahun 70.5444
70.6497 0.15
EDU Pendidikan, tahun 7.2999
7.3615 0.84
PCAP Pengeluaran per kapita, milyar rptahun 0.00109
0.0011 0.92
UNEMP Pengangguran, orang 32 662.5
30 672.5 -6.09
GINI Indeks Gini 0.2351
0.2342 -0.38
POV Kemiskinan, orang 102 503
95 466.9 -6.86
187 Peningkatan pendidikan menyebabkan produktivitas tenaga kerja
meningkat. Peningkatan produktivitas tenaga kerja dan input produksi lain menyebabkan output meningkat. Dalam hal peningkatan output, sektor yang
paling banyak mengalami peningkatan adalah sektor industri yaitu sebesar 3.61 persen, kemudian disusul sektor jasa 2.64 persen dan pertanian 0.79 persen, dan
peningkatan PDRB total sebesar 2.62 persen. Peningkatan PDRB total menyebabkan PDRB per kapita meningkat 2.92 persen atau naik menjadi sebesar
0.00634 milyar rupiah per tahun, dan
disposable income
meningkat 2.57 persen atau naik menjadi sebesar 4 318.5 milyar rupiah per tahun.
Peningkatan PDRB menyebabkan penerimaan pemerintah melalui pajak daerah naik 7.41 persen dan penerimaan non pajak naik 2.33 persen, sehingga
total penerimaan pemerintah naik menjadi sebesar 286.3 milyar rupiah per tahun atau naik 3.02 persen. Peningkatan penerimaan pemerintah mendorong
peningkatan pengeluaran pemerintah naik sebesar 5.86 persen dan investasi naik 3.27 persen. Peningkatan PDRB juga menyebabkan peningkatan disposable
income dan mendorong pengeluaran rumahtangga naik 0.84 persen. Secara
keseluruhan dampak peningkatan pengeluaran pendidikan sebesar 20 persen memberi dampak positif dalam meningkatkan kinerja perekonomian daerah.
Peningkatan kinerja perekonomian membawa dampak positif bagi peningkatan berbagai indikator kesejahteraan masyarakat, yang ditandai dengan
meningkatnya pengeluaran per kapita sebagai indikator pendapatan masyarakat naik sebesar 0.92 persen, pengangguran turun 6.09 persen,
ketimpangan pendapatan indeks Gini turun 0.38 persen, dan kemiskinan turun 6.86 persen. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan anggaran
188 pendidikan dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi juga dapat meningkatnya
kesejahteraan masyarakat, sehingga tujuan pembangunan growth and equity dapat tercapai secara simultan.
7.3. Simulasi Kedua: Dampak Peningkatan Pengeluaran Kesehatan