pengelolaanya yang tepat sehingga dapat dicapai produktivitas yang optimal atau sedikit menimbulkan kerusakan lahan. Evaluasi kemampuan lahan pada
hakekatnya merupakan proses untuk mengarahkan potensi sumberdaya lahan untuk berbagai penggunaan Hardjowigeno dan Widiatmaka, 2007.
Evaluasi kemampuan lahan di hulu DAS Jeneberang perlu dilakukan agar penggunaan lahan disesuaikan dengan kemampuan lahannya. Dengan demikian
degradasi lahan dapat diminimalkan dan pemanfaatan lahan dapat lestari dan berkelanjutan.
5.2. Metode Penelitian 5.2.1. Sumber dan Teknik Pengambilan Data
Pengamatan dan pengambilan data sifat-sifat tanah dan lahan untuk keperluan evaluasi kemampuan lahan dilakukan pada setiap satuan lahan
berdasarkan agroekologi. Sifat-sifat tanah dan lahan yang digunakan dalam evaluasi kemampuan lahan meliputi sifat-sifat fisik dan morfologi tanah dan lahan
yang dapat langsung diamati di lapang dan hasil analisis tanah di laboratorium. Kelas kemampuan lahan di dasarkan pada potensinya untuk pertanian umum
tanpa menimbulkan kerusakan dalam jangka panjang Hardjowigeno dan Widiatmaka, 2007. Sifat-sifat fisik dan morfologi yang diamati untuk tingkat
kelas adalah kemiringan lereng, kepekaan erosi, kedalam solum, struktur tanah, keadaan tergenang, drainase, adanya batuan di permukaan, dan salinitas atau
kandungan natrium. Untuk pembagian sub kelas, maka yang diamati adalah bahaya erosi e, genangan air w, penghambat terhadap perakaran tanaman s,
dan iklim c Arsyad, 2006.
5.2.2. Analisis Data
Sistem klasifikasi kemampuan lahan yang digunakan yaitu sistem dari United States Departement of Agriculture USDA, yang dikemukakan dalam
Agricultural Handbook No. 210 Klingebiel and Montgomery, 1961 dalam Harjowigeno dan Widiatmaka, 2007. Pengklasifikasian kemampuan lahan
dilakukan sampai kategori subkelas. Pengelompokan dalam kelas didasarkan atas intensitas faktor penghambat. Lahan dikelompokkan dalam delapan kelas yaitu
p se
h u
p p
p p
p p
p p
p p
p p
p p
p p
p p
p p
p p
p p
p p
p p
p p
p p
p p
p p
p p
p p
p p
p p
p p
p d
d d
d d
d d
d d
d d
d d
d d
d d
d d
d d
d d
d d
d d
d d
d d
d b
b b
b b
b b
b b
b b
b b
b b
b b
b
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
b b
b b
b b
b b
b b
b b
b b
b b
b b
b b
e ev
e e
e e
e e
y y
y y
y y
y y
y y
y y
y y
y y
y y
y y
y y
y y
y y
y K
ta W
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
k k
b b
b b
b b
b b
b b
b b
b b
b b
b b
b b
b b
b b
b b
b b
b b
b b
b b
b b
b d
d d
d d
d d
d d
d d
d d
d d
d d
d d
d d
d d
d d
d d
d d
d d
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5
U U
U U
U A
A A
A A
A A
A A
A A
A A
A A
A A
A A
A A
A A
A A
A A
H H
H H
H H
H H
H H
H H
H H
H H
H H
H H
H H
H H
H H
H H
H H
H H
H H
H H
H H
H H
d d
d d
d d
d d
d d
d d
d d
d d
d d
d d
i i
i i
in i
i i
i i
i i
i i
i i
i i
i i
i i
i i
i i
i i
ii i
i i
i i
i i
i i
kelas I sampai VIII. Ancaman kerusakan atau hambatan meningkat berturut-turut dari kelas I sampai VIII. Lahan pada kelas I sampai IV dengan pengelolaan yang
baik mampu menghasilkan dan sesuai untuk berbagai penggunaan. Lahan pada kelas V, VI, dan VII sesuai untuk padang rumput, tanaman pohon atau vegetasi
alami. Lahan kelas VIII sebaiknya dibiarkan dalam keadaan alami Hardjowigeno dan Widiatmaka, 2007.
Pengelompokan ke dalam subkelas didasarkan atas jenis faktor penghambat atau ancaman. Terdapat empat jenis penghambat utama atau ancaman
yaitu ancaman erosi e, ancaman kelebihan air w, pembatas perkembangan akar s, dan pembatas iklim c Arsyad, 2006. Hambatan atau ancaman yang
disebabkan oleh bahaya erosi, kelebihan air, pembatas perkembangan akar kedangkalan tanah, batuan dipermukaan, kapasitas menahan air yang rendah,
salinitas atau kandungan garam, yang dapat dirubah atau sebagian dapat diatasi dan merupakan pembatas yang didahulukan dari pada iklim dalam menentukan
subkelas, dan subkelas diberikan tanda e, w atau s. Tanah-tanah yang tidak ada pembatas kecuali iklim ditandai dengan subkelas c. Matriks kriteria klasifikasi
kemampuan lahan disajikan pada Tabel Lampiran 5.
5.3. Hasil dan Pembahasan 5.3.1. Zona Agroekologi Berbasis Elevasi di Hulu DAS Jeneberang