40
Gambar 25. Perbandingan debit simulasi dengan kedalaman air tahunn 2000 kiri dan 2001 kanan
4.3.2. Validasi
Berdasarkan hasil kalibrasi diatas, dilakukan proses validasi dengan mnggunakan parameter hasil proses kalibrasi [Tabel 4], Proses validasi untuk pos
air Nanjung digunakan data landuse dan data debit tahun 2003-2004.
Tabel 17. Data debit observasi dan simulasi setelah validasi
Tahun Obs Sim_Val Tahun
Obs Sim_Val 2003\1
49.04 80.36
2004\1 104.62
88.80
2003\2 130.94
97.31 2004\2
107.99 86.72
2003\3 92.39
70.84 2004\3
134.03 98.25
2003\4 57.29
69.65 2004\4
82.21 60.25
2003\5 37.98
38.67 2004\5
96.26 60.14
2003\6 11.11
3.26 2004\6
25.53 21.50
2003\7 6.53
0.97 2004\7
18.89 18.40
2003\8 6.65
1.93 2004\8
5.85 7.42
2003\9 12.75
11.76 2004\9
13.83 13.28
2003\10 57.63
37.84 2004\10
3.49 7.51
2003\11 64.38
75.87 2004\11
27.07 23.98
2003\12 92.95
101.30 2004\12
90.93 56.68
Gambar 26. Perbandingan debit observasi dan simulasi pada proses validasi
41 Hasil analisis excel didapat nilai R
2
= 0,849 dan NSI = 0,801, sehingga dari hasil validasi tersebut dapat dikatakan bahwa data debit simulasi sudah bisa
menduga debit observasi. Perbandingan debit simulasi dan observasi hasil validasi lebih baik
dibandingkan dengan hasil kalibrasi, hal ini disebabkan pada proses validasi untuk menduga debit simulasi tahun 2003-2004 dilakukan dengan menggunakan data
penggunaan lahan tahun 2003, data curah hujan dan suhu tahun 2000-2004 sehingga hasil yang didapat sesuai dengan kondisi debit observasi pembanding.
Kondisi berbeda terjadi pada proses simulasi kalibrasi, dimana data penggunaan lahan yang digunakan adalah tahun 2000 untuk menduga debit simulasi tahun
2001-2002 atau bisa dikatakan terdapat selang 1 tahun dari data penggunaan lahan terhadap debit simulasi yang dihasilkan. Hal ini dapat terlihat dari hasil debit
simulasi pada proses validasi tahun 2004 tidak bisa menjelaskan nilai debit pada kondisi ekstrim yang tinggi.
Proses validasi dilakukan juga untuk simulasi harian untuk data debit 2003-2004 dengan menggunakan parameter hasil proses kalibrasi. Hasil proses
validasi untuk simulasi harian didapat nilai R
2
= 0,595 dan NSI = 0,562. Proses validasi dilakukan simulasi harian, karena debit simulasi harian digunakan saat
menghitung perubahan peluang banjir digunakan data harian pada skenario yang dirancang baik untuk melihat pengaruh perubahan iklim maupun pengaruh
perubahan penggunaan lahan.
Gambar 27. Perbandingan debit observasi dan simulasi harian pada proses validasi
4.4. Simulasi Mwswat Untuk Kondisi Skenario