30
4.1.5. Penggunaan Lahan
Penggunaan  lahan  di  DAS  Citarum  hulu  diinterpretasikan  dari  olahan Citra  Satelit  Landsat,  dimana  penggunaan  lahan  yang  menggambarkan  kondisi
histrori      digunakan  olahan  citra  satelit  untuk  tahun  2000  dan  2010.  Sedangkan untuk  kondisi  penggunaan  lahan  tahun  2025,  penggunaan  lahan  diambil  hasil
model yang disimulasikan berdasarkan perubahan penggunaan lahan tahun 2000- 2010.  Penyebaran  jenis  penggunaan  lahan  di  Das  Citarum  Hulu  disajikan  pada
gambar 21, 22 dan 23. Berdasarkan kondisi penggunaan lahannya, DAS Citarum dibagi  menjadi  10  kategori  penggunaan  lahan  yaitu  lahan  pertanian,  tambak,
padang rumput, lahan perkebunan, sawah, hutan primer, pedesaan, hutan skunder, perkotaan dan air.
Gambar 16. Penggunaan lahan tahun 2000
Gambar 17. Penggunaan Lahan 2010
31
Gambar 18. Penggunaan Lahan 2025 Tabel 10. Penggunaan lahan 2000, 2010 dan 2025
Jenis  Penggunaan Lahan
2000 2010
2025
Luasan ha Luasan ha
Luasan ha
Lahan Pertanian 1208,40
0,70 1058,07
0,62 8420,32
4,90
Agroforestry 12029,76
7,00 12742,32
7,41 14205,47
8,27
Semak Belukar 0,00
80,08 0,05
1,97 0,00
Lahan Perkebunan 29919,66  17,41
38389,76  22,34 43832,95  25,50
Padi Sawah 35482,17  20,64
27121,32  15,78 4584,73
2,67
primary forest 35975,17  20,93
27473,11  15,98 19515,21  11,35
Pedesaan 12296,63
7,15 24617,01  14,32
45687,82  26,58
secondary forest 23858,93  13,88
17986,17  10,46 11581,09
6,74
Teh 2700,59
1,57 2684,46
1,56 2733,30
1,59
Perkotaan 18335,45  10,67
19654,45  11,44 21254,93  12,37
Tubuh Air 65,99
0,04 65,99
0,04 54,95
0,03
Penggunaan  lahan  di  DAS  Citarum  Hulu  seluas  172045,92  ha,  dimana hampir  sebagian  besar  merupakan  lahan  sawah  20,64  dan  hutan  primer
20,93  pada  tahun  2000,  akan  tetapi  luasan  hutan  primer  semakin  menurun pada  tahun  2010  15,98  dan  2025  11,35.  Penggunaan  lahan  yang
mengalami  peningkatan  terjadi  pada  jenis  penggunaan  lahan  perkotaan  dan perkotaan,  dimana  luasan  perkotaan  meningkat  dari  10,67  pada  tahun  2000
menjadi  11,44  dan  12,37  pada  tahun  2010  dan  2025.  Sedangkan  jenis penggunaan  lahan  pedesaan  meningkat  dari  7,15  tahun  2000  menjadi  14,32
dan 26,58 pada tahun 2010 dan 2025.
32
PL 2000 Lahan
Pertanian Agro-
forestry Semak
Belukar Lahan
Perkebunan Padi
Sawah primary
forest Pe-
desaan secondary
forest Tea
Per- kotaan
Tubuh Air
Lahan Pertanian 77.34
- 6.63
- 14.00
- 2.03
- -
- -
Agroforestry -
90.15 -
- 4.90
- 4.95
- -
- -
Lahan Perkebunan -
- -
95.28 1.03
- 3.69
- -
- -
Padi Sawah 0.35
4.02 -
6.59 67.63
- 17.69
- -
3.72 -
primary forest -
- -
15.35 2.27
76.38 6.00
- -
- -
Pedesaan -
- -
- -
- 100.00
- -
- -
secondary forest -
1.96 -
8.47 5.19
- 8.99
75.39 -
- -
Tea -
- -
- -
- 0.54
- 99.46
- -
Perkotaan -
- -
- -
- -
- -
100.00 -
Tubuh Air -
- -
- -
- -
- -
- 100.00
Penggunaan Lahan 2010
Gambar 19. Grafik Perubahan 10 jenis penggunaan lahan
4.1.5.1. Perubahan penggunaan lahan 2000 menjadi 2010
Pola  perubahan  penggunaan  lahan  diidentifikasi  dengan  cara  tumpang tindih  overlay  peta penggunaan lahan 2000 dengan 2010 mengunakan program
GIS.  Perubahan  penggunaan  lahan  yang  terjadi  didominasi  oleh  penurunan  luas lahan  sawah  yang  berubah  menjadi  lahan  pertanian  6,59,  pedesaan  17,69
dan perkotaan 3,72. Penurunan luas lahan juga terjadi pada penggunaan lahan hutan skunder dan hutan primer, dimana sebagian besar lahannya berubah menjadi
lahan  pertanian  dan  pedesaan.  Perubahan  penggunaan  lahan  selengkapnya disajikan pada tabel 11.
Tabel 11. Perubahan penggunaan lahan tahun 2000 menjadi 2010 []
4.1.5.2. Perubahan penggunaan lahan 2000 menjadi 2025 dan 2010 menjadi
2025 Identifikasi perubahan penggunaan lahan juga dilakukan pada penggunaan
lahan tahun 2000 menjadi tahun 2025 dan tahun 2010 menjadi tahun 2025. Seperti halnya  yang  terjadi  pada  tahun  2010,  perubahan  penggunaan  lahan  yang  terjadi
didominasi oleh perubahan penggunaan lahan pertanian, sawah dan hutan. Luasan
33
PL 2000 Lahan
Pertanian Agro-
forestry Semak
Belukar Lahan
Perkebunan Padi
Sawah primary
forest Pe-
desaan secondary
forest Tea
Per- kotaan
Tubuh Air
Lahan Pertanian 36.32
- 0.16
- 9.90
- 53.62
- -
- -
Agroforestry 0.73
79.26 -
- 8.35
- 11.66
- -
- -
Lahan Perkebunan -
- -
94.00 -
- 6.00
- -
- -
Padi Sawah 16.38
9.42 -
6.60 2.81
- 56.50
- -
8.30 -
primary forest 0.58
- -
26.04 4.12
55.02 14.23
- -
- -
Pedesaan -
- -
- -
- 100.00
- -
- -
secondary forest 7.99
4.18 -
17.95 3.04
- 18.68
48.15 -
- -
Tea -
- -
- -
- -
- 100.00
- -
Perkotaan -
- -
- -
- -
- -
100.00 -
Tubuh Air -
- -
- -
- -
- -
- 100.00
Penggunaan Lahan 2025
PL 2010 Lahan
Pertanian Agro-
forestry Semak
Belukar Lahan
Perkebunan Padi
Sawah primary
forest Pe-
desaan secondary
forest Tea
Per- kotaan
Tubuh Air
Lahan Pertanian 37.39
- 0.19
- 12.77
- 49.65
- -
- -
Agroforestry 0.76
84.28 -
- 5.82
- 9.14
- -
- -
Semak Belukar 92.50
- 7.50
- -
- -
- -
- -
Lahan Perkebunan -
- -
95.60 0.16
- 4.24
- -
- -
Padi Sawah 21.89
10.48 -
1.05 7.65
- 53.00
- -
5.92 -
primary forest 0.59
0.19 -
16.54 4.30
70.95 7.43
- -
- -
Pedesaan -
- -
- -
- 100.00
- -
- -
secondary forest 9.13
2.50 -
13.37 2.27
- 9.13
63.61 -
- -
Tea -
- -
- -
- -
- 100.00
- -
Perkotaan -
- -
- -
- -
- -
100.00 -
Tubuh Air -
- -
- -
- -
- -
- 100.00
Penggunaan Lahan 2025
penggunaan  lahan  pertanian,  pedesaan  dan  perkotaan  meningkat  secara  drastic dalam  jangka  waktu  25  tahun,  dimana  sekitar  6,60  sawah,  26,04  hutan
primer dan 17,95 hutan skunder berubah menjadi lahan perkebunan.
Jika  dilihat  pada  matrik  perubahan  penggunaan  lahan  pada  tebel  12  dan 13, terdapat perubahan penggunaan lahan hutan primer menjadi lahan perkebunan
sebesar 26,04 2000 ke 2025 dan 16,54 2010 ke 2025. Pengurangan hutan yang  terus-menerus  tanpa  disertai  perbaikan  akan  mempengaruhi  kondisi
hidrologi DAS Seyhan, 1999. Berkurangnya tutupan menyebabkan peresapan air ke  dalam  tanah  menjadi  rendah  sehingga  air  bawah  tanah  berkurang  dan  terjadi
kelebihan  air  dipermukaan.  Hasil  penelitian  Fohrer  et.,al  2002,  perubahan penggunaan  lahan  menjadi  padang  rumput  dan  lahan  pertanian  menyebabkan
terjadinya peningkatan komponen runoff secara signifikan.
Tabel 12. Perubahan penggunaan lahan tahun 2000 menjadi 2025 []
Tabel 13. Perubahan penggunaan lahan tahun 2010 menjadi 2015
34
4.1.6. Data Iklim model Regm3 SRES A1B