Siklus Hidrologi TINJAUAN PUSTAKA

4 terwujutnya pembangunan yang berkelanjutan, berwawasan lingkungan dan berkeadilan.

2.2. Siklus Hidrologi

Asdak 2002, mendifinisikan hidrologi sebagai suatu kajian ilmu yang mempelajari tentang air pada fase gas, cair mupun padat yang berada di dalam tanah dan di udara, distribusi, siklus dan perilakunya. Siklus hidrologi atau sering disebut sebagai keseimbangan hidrologi merupakan keseimbangan antara total masukan input dengan total luaran output. Dalam sistem DAS siklus hidrologi digambarkan sebagai hubungan antara hujan sebagai input dengan debit sebagai output dan karateristik serta proses sebagai struktur sistemnya. Menurut Chow dan kawan-kawan 1988, siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dan didalamnya terjadi berbagai proses secara terus-menerus. Air menguap dari lautan, danau, sungai, dan permukaan tanah menuju atmosfer evaporation. Di atmosfer, uap air dipindahkan dan diangkat sampai terkondensasi dan jatuh sebagai hujan preciptation, dan dalam perjalanan menuju bumi sebagian hujan kembali dievaporasikan ke atmosfer. Air yang jatuh sebagian diintersepsikan oleh vegetasi, masuk kedalam tanah melalui permukaan infiltration, mengalir sebagai aliran bawah permukaan subsurface flow, dan mengalir sebagai aliran permukaan surface runoff. Sebagian besar air yang diintersepsi dan mengalir di permukaan kembali ke atmosfer melalui proses evaporasi. Air yang diinfiltrasi dapat masuk ke lapisan tanah yang lebih dalam dan mengisi air bawah tanah percolation, kemudian muncul sebagai mata air di sungai, akhirnya kembali ke laut atau menguap ke atmosfer. Soemarto 1995 juga menjelaskan siklus hidrologi sebagai pergerakan air permukaan yang mengalir ke sungai dan berikutnya akan mengalir ke laut yang akhirnya akan menguap kembali ke atmosfer. Kemudian dengan proses alam air yang dalam bentuk uap akan berubah dan jatuh dalam bentuk hujan dan sebagian dari air yang jatuh akan menyusup kedalam tanah infiltrasi, sebagian yang lain akan menguap kembali evaporasi dan sebagian yang lain akan mengalir diatas permukaan run off. Proses tersebut akan berlangsung dan berputar secara terus menerus. Gambar 1. Siklus Hidrologi http:www.sylvansource.comhydrologic.html 5 Siklus hidrologi yang berlangsung pada suatu DAS dipengaruhi oleh kondisi iklim, topografi dan geologinya. Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi diantaranya curah hujan, suhu udara, kecepatan angin, kelembaban dan radiasi matahari yang sangat ditentukan oleh posisi dari garis bujur dan lintang. Topografi juga berperan penting dalam hidrologi karena mempengaruhi kondsi iklim yang terjadi, sedangkan geologi mempengaruhi karateristik pergerakan air yang meresap kedalam tanah dan bergerak menuju hilir. Topografi atau kemiringan lereng sangat berhubungan dengan besarnya erosi. Semakin besar kemiringan lereng maka peresapan air hujan ke dalam tanah menjadi lebih kecil sehingga mengakibatkan limpasan permukaan dan erosi menjadi lebih besar. Arsyad 2006 mengkategorikan kecuraman suatu lereng menjadi: 1. 0 sampai 3 datar 2. 3 sampai 8 landai atau berombak 3. 8 sampai 15 agak miring atau bergelombang 4. 15 sampai 30 5. 30 sampai 45 agak curam atau bergunung 6. 45 sampai 65 curam 7. ≥ 65 sangat curam

2.3. Perubahan Penggunaan Lahan Di Kawasan DAS