Soil Water Assesment Tool SWAT

11 Gambar 4. Kejadian Banjir selama periode 1815-2011

2.6. Soil Water Assesment Tool SWAT

Analisis hidrologi dapat dilakukan dengan menggunakan software SWAT yang pertama kali dikembangkan oleh Dr. Jeff Arnold pada awal tahun 1990-an untuk Agricultural Research Service ARS dari USDA. Menurut Neitsch et al 2005, SWAT merupakan hasil gabungan dari beberapa 6 model yaitu Simulator for Water Resources in Rular Basin SWWRRB; Chemical, Runoff, and Erosion from Agricultultural Management Sistem CREAMS; Groundwater Loading effects on Agricultural Management Sistem GREAMS; dan Erosian Productivity Impact Calculator EPIC. Software SWAT pertama kali digunakan di Amerika Serikat yang kemudian meluas ke Eropa, Afrika dan Asia. Software SWAT dikembangkan untuk mengetahui pengaruh dari manejemen lahan terhadap siklus hidrologi, sedimen yang ditimbulkan dan daur dari bahan kimia pertanian yang diperoleh berdasarkan data pada waktu tertentu. Software SWAT dapat diaplikasikan sebagai tool tambahan pada menu bar Software Arc GIS. SWAT memungkinkan beberapa proses fisik yang berbeda untuk disimulasikan pada DAS. Neraca air dalam SWAT adalah fenomena paling utama yang dijadikan sebagai dasar dari setiap kejadian suatu DAS. Siklus hidrologi yang dijalankan oleh software SWAT dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah fase lahan yang mengatur jumlah air, sedimen, unsur hara, dan pestisida untuk mengisi saluran utama pada masing-masing sub basin. Kedua adalah fase air yang berupa pergerakan air, sedimen dan lainnya melalui jaringan-jaringan sungai pada DAS menuju outlet. Persamaan neraca air yang digunakan dalam SWAT: SW t = SW o + Ʃ R day – Q surf – E a -W seep – Q gw Dimana: SW t = kandungan akhir air tanah mm H 2 O SW o = kandungan air tanah awal pada hari ke-i mm H 2 O R day = jumlah presipitasi pada hari ke-i mm H 2 O Q surf = jumlah surface runoff pada hari ke-i mm H 2 O 12 Ea = jumlah avapotranspirasi pada hari ke-i mm H 2 O W seep = jumlah air yang memasuki vadose zone pada profil tanah pada hari ke-i mm H 2 O Q gw = jumlah air bawah tanah pada hari ke-i mm H 2 O Iklim menyediakan masukan air dan energi yang berpengaruh terhadap keseimbangan air. Input energi berupa iklim penting dalam melakukan simulasi SWAT untuk perhitungkan water balance yang akurat Neitsch et al, 2005. Parameter iklim yang digunakan dalam SWAT berupa hujan harian, temperatur udara maksimum dan minimum, radiasi matahari, kecepatan angin, serta kelembapan nisbi. Keunggulan dari SWAT adalah iklim yang sulit untuk disediakan secara harian dapat dibangkitkan dengan menggunakan input file water generator. Selain iklim, masukkan data lainnya berupa sifat-sifat tanah, jenis penutupan lahan landcover, jenis pengelolaan tanah, dan jenis pemukiman.

2.7. Regional General Circulation Model 3 RegCM3