10
2.5. Dampak Perubahan Iklim
Resiko perubahan iklim merupakan besarnya potensi kerugian yang ditimbulkan akibat perubahan iklim pada suatu wilayah dalam kurun waktu
tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, pengungsian, kerusakan atau kehilangan harta dan gangguan kegiatan
masyarakat. Pada sektor petanian konsep resiko dapat diartikan sebagai suatu kemungkinan yang dapat menyebabkan kerugian yang diwakili oleh penurunan
produksi tanaman pangan sebagai bahaya, dimana pada daerah tropis produktivitas pertanian akan mengalami penurunan bila terjadi kenaikan suhu
rata-rata global antara 1-2
o
C sehingga meningkatkan resiko bencana kelaparan. Ancaman banjir yang semakin sering terjadi pada lahan sawah juga merupakan
salah satu dampak perubahan iklim pada sektor pertanian. Hal ini menyebabkan berkurangnya luas areal panen dan produksi. Peningkatan intensitas banjir secara
tidak langsung akan mempengaruhi produksi karena meningkatnya serangan hama dan penyakit tanaman, dimana terdapat indikasi bahwa lahan sawah yang terkena
banjir pada musim sebelumnya berpeluang lebih besar mengalami ledakan serangan hama wereng coklat.
Dampak perubahan iklim terhadap sektor yang berkaitan dengan sumber daya air antara lain meningkatnya kejadian cuaca dan iklim ekstrim yang
berpotensi menimbulkan banjir, tanah longsor, dan kekeringan. Kondisi tersebut semakin meningkat dengan semakin menurunnya daya dukung lahan akibat
menigkatnya tekanan terhadap lahan. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB menunjukkan kejadian bencana di Indonesia
dalam periode 1815-2011 didominasi oleh faktor hidrometeorologi dan interaksinya Gambar 3. Data inventarisasi kejadian banjir menunjukkan kejadian
antar-musim mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dengan pertumbuhan eksponensial Gambar 4.
Gambar 3. Data dan informasi bencana di Indonesia Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana
11
Gambar 4. Kejadian Banjir selama periode 1815-2011
2.6. Soil Water Assesment Tool SWAT