34
4.1.6. Data Iklim model Regm3 SRES A1B
Data regcm3 yang terdiri dari 5 unsur curah hujan, suhu, radiasi, kelembaban dan kecepatan angin merupakan data model hasil koreksi dengan
menggunakan data observasi. Koreksi data hanya dilakukan untuk unsur curah hujan saja, karena kurangnya data observasi untuk unsur-unsur yang lain.
Penggunaan data untuk model SWAT dari regcm3 dipisah menurut periode tahunnya, dimana untuk kondisi baseline digunakan data tahun 1991-2010
dan kondisi mendatang digunakan 4 periode tahun yaitu: 2011-2030; 2031-2050; 2051-2070; 2071-2090.
Gambar 20. Deskripsi stastistik curah hujan Regcm3 baseline [1991-2010] dan future [4 periode 2011-2090]
Secara statistik terdapat perbedaan curah hujan kondisi periode saat sekarang dibandingkan dengan 4 periode masa mendatang gambar 20, dimana
rata-rata curah hujan diperiode mendatang mengamali penurunan. Besarnya curah hujan untuk kuartil 3 secara rata-rata juga mengalami peningkatan dimasa
mendatang, dimana nilai tertinggi terjadi pada periode 2051-2070. Akan tetapi besarnya curah hujan maksimum mengalami penurunan dimasa mendatang
sampai periode 2051-2070 dan kembali meningkat pada periode 2071-2090.
Kondisi ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Australia, dimana instensitas curah hujan dan jumlah hari-hari kering meningkat selama abad ke-21
dan dimasa yang akan datang curah hujan ekstrim akan semakin besar CSIRO, 2007.
4.1.7. Hubungan Debit Harian Dan Kejadian Banjir
Informasi kejadian banjir dari tahun 2000-2008 dihubungankan dengan data debit harian hasil pengamatan untuk melihat hubungannya. Berdasarkan
hubungan tersebut ditentukan data debit yang tidak menyebabkan banjir dan data
35 debit yang menyebabkan banjir, 2 kelompok data tersebut dibuat distribusi yang
akan menentukan ambang batas debit yang menyebabkan banjir. Seperti terlihat pada gambar 26 titik debit pada nilai 131 m
3
dtk merupakan ambang batas pertama debit yang menyebabkan banjir, dimana ambang batas ini masih terdapat
peluang sekitar 20 debit diatas 131 m
3
dtk yang tidak menyebabkan banjir. Besarnya nilai debit disebabkan oleh faktor kejadian lokal, sehingga tidak
berpengaruh terhadap kejadian banjir. Sedangkan titik debit pada nilai 206.5 m
3
dtk merupakan ambang batas kedua, dimana debit yang melewati nilai batas dapat dipastikan terjadi banjir.
Gambar 21. Histogram debit dan kejadian banjir harian : debit yang tidak menyebabkan banjir, : debit yang menyebabkan banjir
4.2. Model Swat