berhubungan dengan yang dibahas khususnya dengan perubahan organisasi yang telah dilakukan oleh pihak Rumah Sakit.
Penyebaran kuesioner dilakukan dengan kaidah teknik sensus, yaitu teknik pengambilan sampel dimana tiap unit populasi dihitung
Nazir, 1988. Adapun jumlah karyawan yang dijadikan responden adalah sebanyak 50 orang. Hal ini bertujuan agar generalisasi dari
penelitian ini dapat memberikan taraf keyakinan yang tinggi.
3.3. Pengolahan dan Analisis Data
3.3.1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum kuesioner disebarkan, terlebih dahulu dilakukan suatu pengujian kuesioner yaitu uji validitas dan reliabilitas. Menurut
Singarimbun dan Effendi 1995, uji validitas menunjukkan sejauh mana alat mengukur apa yang ingin diukur. Uji Validitas digunakan
untuk mengetahui tingkat valid suatu butir pertanyaan dalam kuesioner. Perhitungan nilai korelasi antara data pada masing-masing
pertanyaan dan skor total dengan memakai rumus teknik korelasi Product Moment,
sebagai berikut :
− −
− ]
][ [
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
................... 1 Dimana
: X
=
skor masing-masing pertanyaan
Y =
skor total
n =
jumlah responden
r =
angka korelasi Setelah dilakukan uji validitas, maka langkah selanjutnya
adalah uji reliabilitas. Uji keterandalan kuesioner dilakukan dengan pendekatan internal yaitu pengambilan data dilakukan sekali pada
responden yang karakteristiknya mirip dengan karakteristik responden yang akan diteliti dan jumlah responden yang dipilih tidak
perlu terlalu besar. Jumlah pertanyaan yang diuji dalam uji
reliabilitas ini terdiri dari 43 pertanyaan. Adapun metode yang digunakan untuk mengukur koefisien kekonsistenan internal adalah
dengan menggunakan Cronbach Alpha . Rumus Cronbach’s Alpha adalah:
1 1
r −
−
2 2
1 1
t b
k k
σ σ
..................................................... 2 Dimana:
1 1
r
=
Keandalan instrumen
k =
Jumlah butir pertanyaan
2 b
σ
=
Jumlah ragam butir
2 t
σ
=
Ragam total
Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan bantuan
software Microsoft Excel
dan
software Statictical Product and Service Solution SPSS 15.00 for windows.
3.3.2. Skala Likert
Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan secara kuantitatif. Data yang diperoleh dengan wawancara akan dianalisis
secara kualitatif untuk mendukung data kuantitatif, sedangkan kuesioner akan dianalisis secara statistik kuantitatif. Setiap jawaban
responden dikuantitatifkan dengan pemberian skor. Data dari jawaban kuesioner diukur dengan menggunakan skala Likert.
Menurut Kinnear 1988, skala Likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya
setuju-tidak setuju, senang-tidak senang dan baik-tidak baik. Adapun langkah-langkah untuk membuat skala Likert menurut
Umar 2003 adalah : 1. Kumpulkan sejumlah pertanyaan yang sesuai dengan sikap yang
akan diukur dan dapat diidentifikasi dengan jelas positif atau tidak positif.
2. Berikan pertanyaan-pertanyaan di atas kepada sekelompok responden untuk diisi dengan benar.
3. Respon dari tiap pertanyaan dihitung dengan cara menjumlahkan angka-angka dari setiap pertanyaan sedemikian rupa, sehingga
responden yang berada pada posisi yang sama akan menerima secara konsisten nilai angka yang selalu sama.
4. Selanjutnya mencari pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dipakai dalam penelitian, acuannya adalah :
a. Pernyataan yang tidak diisi lengkap oleh responden. b. Pernyataan responden yang tidak menunjukkan korelasi
substansial dengan nilai totalnya. 5. Pernyataan-pernyataan hasil saringan akhir akan membentuk
skala Likert yang dapat dipakai untuk mengukur sikap dan menjadi dasar pembentukan kuesioner baru untuk pengumpulan
data berikutnya. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan analisis secara kuantitatif, maka jawaban responden dalam
skala Likert: Tabel 1. Jawaban Instrumen Skala Likert
Bobot Nilai Keterangan
1 Sangat tidak setuju
2 Tidak setuju
3 Netral
4 Setuju
5 Sangat setuju
3.3.3. Analisis Deskriptif