Perubahan Organisasi HASIL DAN PEMBAHASAN

Tingkatan pendidikan terakhir dalam karakteristik responden yaitu SMA, D3, S1 dan S2. Dari responden, terdapat 16 yang berpendidikan terakhir SMA, 28 D3, 48 S1 dan 8 memiliki pendidikan terakhir S2.

4.4. Perubahan Organisasi

Faktor perubahan organisasi menurut Kreitner Kinicki 2001 terdiri dari pengaturan organisasi, pengaturan tujuan, faktor sosial, metode dan aspek manusia. Adapun hasil jawaban yang didapat dari responden adalah sebagai berikut: 1. Pengaturan organisasi Mayoritas responden menjawab setuju 48 dan sangat setuju 29 atas pengaturan organisasi yang telah berjalan pada Rumah Sakit terkait perubahan statusnya menjadi BLU. Dari jawaban responden atas pernyataan-pernyataan mengenai pengaturan organisasi tersebut dan dari hasil pengamatan langsung di lapangan, ternyata karyawan merasa pengaturan organisasi yang secara umum meliputi kebijakan, prosedur, peranan, struktur, penghargaan dan pengaturan fisik telah berjalan serta terorganisir dengan baik. Suatu pengorganisasian yang baik cenderung mampu meningkatkan produktivitas kerja karyawan RSMM. Sebaran jawaban responden atas pernyataan yang berhubungan dengan pengaturan organisasi dapat dilihat pada Tabel 4 . Tabel 4. Sebaran Karyawan berdasarkan Faktor Pengaturan Organisasi 1 2 3 4 5 Kategori Pernyataan N N N N N Median Kebijakan-kebijakan 7 14 29 58 14 28 Setuju Prosedur 5 10 4 8 28 56 13 26 Setuju Peranan 7 14 24 48 19 38 Setuju Struktur 3 6 13 26 19 38 15 30 Setuju Penghargaan 3 6 9 18 24 48 14 28 Setuju Pengaturan fisik 6 12 11 22 21 42 12 24 Setuju Total 0 17 5,7 51 17 145 48 87 29 Setuju

2. Pengaturan Tujuan

Mayoritas responden berpendapat setuju sebanyak 53 persen dan netral sebanyak 26 persen bahwa pengaturan tujuan pada Rumah Sakit merupakan hal yang penting. Karyawan merasa bahwa Rumah Sakit telah memiliki penetapan tujuan yang tepat seiring perubahan organisasi yang telah berubah menjadi BLU. Karyawan RSMM mengharapkan hasil yang dicapai oleh Rumah Sakit dapat sesuai dengan standar dan prioritas yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja karyawan RSMM. Sebaran jawaban responden atas pernyataan yang berhubungan dengan pengaturan tujuan dapat dilihat pada Tabel 5 . Tabel 5 . Sebaran Karyawan berdasarkan Faktor Pengaturan Tujuan 1 2 3 4 5 Kategori Pernyataan N N N N N Median Keinginan dan hasil 5 10 16 32 20 40 9 18 Setuju Prioritas 1 2 13 26 31 62 5 10 Setuju Standar 4 8 11 22 29 58 6 12 Setuju Sumberdaya 2 4 15 30 23 46 10 20 Setuju Hub antar organisasi 1 2 2 4 11 22 30 60 6 12 Setuju Total 1 0,4 14 5,6 66 26 133 53 36 14 Setuju

3. Faktor Sosial

Dari hasil analisis jawaban responden pada Tabel 6. dapat dilihat bahwa sebagian besar karyawan menjawab setuju sebanyak 49 persen dan netral sebanyak 26 persen. Faktor Sosial dalam Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor tergolong baik dengan hasil sebaran kuesioner yang mayoritas berpendapat bahwa keadaan sosial dalam RSMM baik berupa budaya organisasi, komunikasi, kepemimpinan serta faktor sosial lainnya, secara umum berjalan dengan baik dan diharapkan dapat menghantarkan Rumah Sakit pada peningkatan produktivitas kerja karyawan. Tabel 6 . Sebaran Karyawan berdasarkan Faktor Sosial 1 2 3 4 5 Kategori Pernyataan N N N N N Median Budaya organisasi 2 4 10 20 28 56 10 20 Setuju Proses kelompok 1 2 2 4 31 62 16 32 Setuju Interaksi hub antar pribadi 4 8 15 30 26 52 5 10 Setuju Komunikasi 4 8 18 36 21 42 7 14 Setuju Kepemimpinan 1 2 5 10 21 42 17 34 6 12 Setuju Total 1 0,4 16 6,4 66 26 123 49 44 18 Setuju

4. Metode

Bila dilihat dari Metode yang meliputi proses, aliran pekerjaan, desain pekerjaan serta teknologi yang selama ini telah berjalan, karyawan RSMM diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kerjanya. Berdasarkan mayoritas jawaban responden Tabel 7, RSMM memiliki metode perubahan yang cukup baik. Hal tersebut terlihat dari mayoritas responden yang menjawab setuju sebanyak 40 persen atas faktor metode dalam Rumah Sakit. Namun diiringi oleh jawaban netral sebanyak 34 persen yang jumlahnya hampir sama dengan jawaban tidak setuju sebanyak 32 persen. Secara umum Rumah Sakit memiliki metode perubahan yang cukup baik dan hal ini masih perlu ditingkatkan kembali demi tercapainya produktivitas kerja karyawan. Tabel 7 . Sebaran Karyawan berdasarkan Faktor Metode 1 2 3 4 5 Kategori Pernyataan N N N N N Median Proses 8 16 21 42 19 38 2 4 Setuju Aliran pekerjaan 4 8 15 30 23 46 8 16 Setuju Desain pekerjaan 0 10 20 18 36 17 34 5 10 Setuju Teknologi 0 10 20 14 28 20 40 6 12 Setuju Total 0 32 16 68 34 79 40 21 11 Setuju

5. Aspek Manusia

Melihat jawaban responden setuju 45 bahwa mereka merasa aspek manusia yang terdapat dalam Rumah Sakit telah tergolong baik. Pengetahuan, kemampuan, sikap, motivasi serta perilaku SDM pada RSMM cenderung positif dalam menjalankan pekerjaannya. Hal ini mampu meningkatkan produktivitas Rumah Sakit yang merupakan salah satu tujuan yang ditetapkan oleh pihak Rumah Sakit. Sebaran jawaban responden atas pernyataan yang berhubungan dengan aspek manusia dapat dilihat pada Tabel 8 . Tabel 8 . Sebaran Karyawan berdasarkan Aspek Manusia 1 2 3 4 5 Kategori Pernyataan N N N N N Median Pengetahuan 7 14 16 32 21 42 6 12 Setuju Kemampuan 4 8 20 40 17 34 9 18 Setuju Sikap 6 12 15 30 24 48 5 10 Setuju Motivasi 5 10 14 28 23 46 8 16 Setuju Perilaku 1 2 4 8 27 54 18 36 Setuju Total 23 9,2 69 28 112 45 46 18 Setuju Secara umum, berdasarkan kelima faktor perubahan organisasi di atas, dapat diuraikan secara deskriptif keadaan sebelum dan sesudah perubahan organisasi RSMM yang dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Keadaan Sebelum dan Sesudah Perubahan Organisasi RSMM Berdasarkan Lima Faktor Perubahan. No Faktor Sebelum Sesudah 1 Pengaturan Organisasi a. Struktur organisasi mengacu pada surat edaran dari direktorat kesehatan jiwa b. Peranan Rumah Sakit masih terbatas dengan keuangan yang terikat secara penuh dengan pemerintah. c. Prosedur dalam sistem manajemen berupa Public Goods yang bercirikan birokrasi dalam mengatur organisasi. a. Struktur organisasi berubah sesuai SK Menkes No. 756MenkesSKVI2007 b. Peranan Rumah Sakit berkembang dengan adanya fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan. c. Prosedur dalam sistem manajemen berubah menjadi Semi Public Goods yang berorientasi pada pelayanan dan non-profit. Lanjutan Tabel 9. No Faktor Sebelum Sesudah 2 Pengaturan Tujuan a. Kemampuan tidak cukup kuat untuk memenuhi misi sosial. b. Tidak ada standar yang jelas mengenai sistem manajemen lembaga non- profit. a. Fleksibilitas yang diberikan mendukung Rumah Sakit untuk memenuhi misi sosial. b. BLU merupakan lembaga non-profit dimana standar sistemnya dijelaskan dalam Undang-undang. 3 Faktor Sosial a. Pola pikir dan budaya kerja dalam Rumah Sakit cenderung bersifat konservatif. b. Interaksi hubungan pribadi, proses kelompok, serta komunikasi dalam Rumah Sakit secara umum selalu terjalin positif, baik dalam melaksanakan pekerjaan maupun di luar kepentingan pekerjaan. a. Sejalan dengan perubahan menjadi BLU, RSMM mulai merubah mindset menjadi lembaga yang modern dan terorganisir dengan baik. b. Lingkungan sosial masih tetap terjaga dengan baik, seiring perubahan yang dilakukan pihak Rumah Sakit, sekalipun pada saat bertambahnya sumberdaya manusia di RSMM. 4 Metode Pembiayaan kegiatan operasional yang meliputi obat-obatan dan peralatan medis seringkali lambat dengan adanya proses birokrasi dalam organisasi. BLU memberikan fleksibilitas dalam membiayai kegiatan operasional, dengan adanya keleluasaan dan kelonggaran yang lebih untuk mendayagunakan uang pendapatan. 5 Aspek Manusia a. Kemampuan dan motivasi karyawan cenderung monoton, tidak berkembang dengan sistem manajemen yang lama. b. Semua karyawan mendapat gaji yang sama tanpa membedakan prestasi atau hasil kerjanya. a. BLU menuntut kemampuan SDM yang lebih baik dengan adanya sistem penghargaan berupa kompensasi karyawan. b. Pimpinan Rumah Sakit memiliki hak untuk mengatur penggajian karyawannya, termasuk dalam pemberian honor, insentif, atau bonus di luar ketentuan gaji.

4.5. Analisis Korelasi

Dokumen yang terkait

Peranan Komunikasi Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Staf Dan Karyawan Pada Bagian Pelayanan Dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pakpak Bharat

2 41 78

Komunikasi antarpribadi perawat terhadap pasien skizofrenia dalam proses peningkatan kesadaran di rumah sakit jiwa Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

0 10 0

Analisis diferensiasi kepuasan kerja melalui hierarki kebutuhan maslow studi kasus Pegawai Negeri Sipil dan non Pegawai Negeri Sipil Rumah Sakit Dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor

1 13 119

Penyelenggaraan Makanan, TIngkat Kecukupan dan Status Gizi Penderita Skizofrenia di Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

0 15 88

Daya Terima Makanan dan Tingkat Konsumsi Energi-Protein Pasien Rawat Inap Penderita Penyakit Dalam di Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi

0 13 60

Analisis diferensiasi kepuasan kerja melalui hierarki kebutuhan Maslow (studi kasus pegawai negeri sipil dan non pegawai negeri sipil rumah sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi. Bogor)

2 27 119

Konsumsi Energi Dan Zat Gizi Serta Status Gizi Pasien Lansia Di Ruang Gayatri Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

0 17 178

Perancangan Taman sebagai Penunjang Aktivitas Rumah Sakit di R.S. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

1 23 230

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 266/MENKES/SK/IV/2002 tentang tentang Pemberian nama rumah sakit jiwa pusat Bogor menjadi Rumah Sakit Dr.H.Marzoeki Mahdi - [ PERATURAN ]

0 3 2

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI RUMAH SAKIT DR. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 5