Fosfor P merupakan unsur esensial bagi pertumbuhan ganggang, sehingga menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan ganggang akuatik. Fosfor ditemukan dalam
bentuk senyawa anorganik yang terlarut ortofosfat dan polifosfat dan senyawa organik yang berupa partikulat di perairan. Ortofosfat merupakan produk ionisasi dari asam
ortofosfat yang paling sederhana dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh ganggang Boyd 1992. Ganggang tidak dapat memanfaatkan fosfor yang berikatan
dengan ion besi dan kalsium pada kondisi aerob karena bersifat mengendap Jeffries dan Mills 1996.
Menurut Musa 1992, perairan dengan kandungan fosfat rendah 0,00 - 0,02ppm akan didominasi oleh diatom, pada 0,02 – 0,05ppm didominasi oleh Chlorophyta dan pada
konsentrasi tinggi yaitu 0,10ppm akan didominasi oleh Cyanophyta. Selain hara anorganik utama, hara lainnya juga dibutuhkan untuk pengkayaan sejumlah ganggang
tertentu seperti Si, Zn, Mn, Mo, Na, Cl, Cu, Co, dan B. Unsur hara mikro berperan dalam sistem enzim, proses oksidasi dan reduksi dalam metabolisme ganggang mikro
serta digunakan untuk memproduksi klorofil Garcia dan Garcia 1985. Walaupun
unsur hara anorganik dan organik hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil tetapi harus dipenuhi untuk melengkapi daur hidup ganggang Nybakken 1993.
2.6 Logam Berat.
Logam berasal dari kerak bumi berupa bahan-bahan murni organik dan anorganik. Secara alami siklus perputaran logam adalah dari kerak bumi ke lapisan
tanah, ke mahluk hidup, ke dalam air, selanjutnya mengendap dan akhirnya kembali ke kerak bumi Darmono 1995.
Istilah logam secara fisik mengandung arti suatu unsur yang merupakan konduktor listrik yang baik dan mempunyai konduktivitas panas, mempunyai rapatan, mudah
ditempa, kekerasan dan keelektropositifan yang tinggi. Menurut Connell dan Miller 1995, logam berat adalah suatu logam dengan berat jenis lebih besar. Logam ini
memiliki karakter seperti berkilau, lunak atau dapat ditempa, mempunyai daya hantar panas dan listrik yang tinggi dan bersifat kimiawi, yaitu sebagai dasar pembentukan
reaksi dengan asam. Selain itu logam berat adalah unsur yang mempunyai densitas lebih besar dari 5 gcm
3
, mempunyai nomor atom lebih besar dari 21 dan terdapat di bagian tengah daftar unsur-unsur periodik. Secara umum logam berat dikelompokkan sebagai
logam dan metaloid dengan densitas lebih besar dari 5 gcm
3
, terutama pada unsur seperti Cd, Cr, Cu, Hg, Ni, Pb dan Zn. Unsur-unsur ini biasanya erat kaitannya dengan
masalah pencemaran dan toksisitas. Logam berat secara alami ditemukan pada batu-
batuan dan mineral lainnya, maka dari itu logam berat secara normal merupakan unsur dari tanah, sedimen, air dan organisme hidup serta akan menyebabkan pencemaran bila
konsentrasinya telah melebihi batas normal. Jadi konsentrasi relatif logam dalam media adalah hal yang paling penting Alloway dan Ayres 1993.
2.7 Pencemaran Logam Berat.