Karakteristik Morfologi. Pendekatan Identifikasi Ganggang Mikro

berisikan klorofil dan pigmen-pigmen pelengkap yang merupakan situs reaksi cahaya fotosintesis.

2.4.2 Sistem pigmen.

Pigmen terdapat dalam kloroplas. Kloroplas di dalam sel letaknya mengikuti bentuk dinding sel parietal. Kloroplas kerap berisi masa protein cadangan, yang disebut pirenoid. Tubuh ganggang terdapat zat warna pigmen, yaitu: - Fikosianin : warna biru - Klorofil : warna hijau - Fikosantin : warna coklat - Fikoeritrin : warna merah - Karoten : warna keemasan - Xantofil : warna kuning

2.4.3 Sifat Bahan Cadangan.

Cadangan makanan ganggang umumnya merupakan amilum yang tersusun sebagai rantai glukosa tidak bercabang yaitu amilosa dan rantai yang bercabang amilopektin. Seringkali amilum tersebut terbentuk dalam granula bersama dengan badan protein dalam plastida disebut pirenoid. Pirenoid umumnya diliputi oleh butiran-butiran pati, pirenoid ini berasal dari hasil asimilasi berupa tepung dan lemak lipid tetapi beberapa jenis tidak mempunyai pirenoid.

2.4.4 Struktur Sel dan Flagela.

Struktur tubuh ganggang sangat bervariasi. Beberapa spesies yang bersel tunggal dapat bergerak atas kekuatan sendiri motil, sedangkan sebagian lagi non motil. Koloni ganggang dapat berupa benang-benang filamen. Koloni yang tidak membentuk filamen biasanya merupakan kumpulan sel berbentuk bundar atau pipih tanpa alat lekat holdfast. Dua tipe pergerakan fototaksis pada gangang yaitu: a. Pergerakan dengan flagela. Pada umumnya sel ganggang dijumpai adanya flagela. Flagela dihubungkan dengan struktur yang sangat luas disebut aparatus neuromotor, merupakan granula pada pangkal dari tiap flagela disebut blepharoplas. Flagela tersebut dikelilingi oleh selubung plasma. b. Pergerakan dengan sekresi lendir. Beberapa divisi ganggang juga terdiri dari anggota bersel satu yang tidak mempunyai flagela atau tidak mempunyai alat gerak yang lain. Mekanisme daya penggerak disebabkan adanya stimulus cahaya yang diduga oleh adanya sekresi lendir melalui porus dinding sel pada bagian apikal dari sel. Daya penggerak lain oleh modifikasi khusus gerak ameboid. Gerakan ditimbulkan oleh arus sitoplasmik yang terarah di dalam kanal rafe, yang mendorong sel diatas substrat Stanier et al. 1982. Berdasarkan uraian diatas maka divisi taksonomi ganggang utama berdasarkan sifat- sifat seluler disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Divisi taksonomi ganggang utama berdasarkan sifat-sifat seluler Nama Umum Divisi Sistem pigmen Sifat Bahan Cadangan Struktur Sel dan Flagela Ganggang Hijgg Ganggang Hijau Chlorophyta Klorofil; karoten; xantofil Pati, minyak Kebanyakan non motil kecuali satu ordo, tetapi beberapa sel reproduktif dapat berflagela Ganggang Keemasan dan Diatom Chrysophyta Karoten Karbohidrat seperti pati; minyak Flagela: 1 atau 2 sama atau tidak sama; pada beberapa permukaannya tertutup oleh sisik- sisik khas Ganggang Merah Rhodophyta Fikoeritrin; karoten dan xantofil Pati floridean seperti glikogen Nonmotil; agar dan keragen dalam dinding sel Ganggang Hijau Biru Cyanophyta Fikosianin; fikoeritrin Glikogen dan minyak Nonmotil; selulosa dan pektin dalam dinding sel Euglenoid Euglenophyta Klorofil; karoten; xantofil Karbohidrat seperti pati; minyak Flagela: 1, 2, atau 3 yang sama, agak apikal ; ada kerongkongan ; tidak ada dinding sel tetapi mempunyai pelikel elastik Ganggang Coklat Phaeophyta Fikosantin Laminarin dan lipid Flagela: 2 lateral, tak sama; asam alginat dalam dinding sel. Sumber : Pelczar dan Chan 1986

2.5 Fisiologis Ganggang Mikro.

Secara umum komunitas ganggang baik di perairan maupun darat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang ada seperti intensitas cahaya, suhu, salinitas, pH, konsentrasi zat hara organik dan anorganik.

2.5.1 Intensitas Cahaya dan Suhu.

Ganggang adalah organisme fotoautotropik atau fototropik. Cahaya menjadi faktor pembatas fotosintesis pada intensitas yang rendah. Pada keadaan ini laju dari keseluruhan fotosintesis ditentukan oleh laju suplai energi cahaya. Laju difusi CO 2 ke