ion Pb
2+
dengan gugus sulfur di dalam asam-asam amino. Untuk menjaga keamanan dari keracunan logam ini, batas maksimum timbal dalam makanan laut yang ditetapkan
oleh Departemen Kesehatan RI dan FAO adalah sebesar 2,0 ppm. Pada organisme air kadar maksimum Pb yang aman dalam air adalah sebesar 50 ppb EPA 1973.
2.7.6 Kadmium Cd.
Kadmium adalah logam yang berwarna putih keperakan, lunak dan tahan korosi. Kadmium didapat pula pada limbah berbagai jenis pertambangan logam yang tercampur
kadmium seperti timah hitam dan seng. Dengan demikian, kadmium dapat ditemukan di dalam perairan, baik di dalam sedimen maupun di dalam penyediaan air minum
Soemirati 1994. Logam kadmium sangat banyak digunakan dalam kehidupan sehari- hari manusia. Antara lain sebagai bahan stabilisasi, bahan pewarna dalam industri
plastik dan pada elekrtoplating dan juga digunakan untuk solder dan baterai Palar 1994.
Senyawa kadmium juga digunakan sebagai bahan fotografi, pembuatan tabung TV, cat, karet, kembang api, percetakan tekstil dan pigmen untuk gelas dan email gigi.
Kadmium dalam tubuh terakumulasi dalam hati dan terutama terikat sebagai metalotionein mengandung unsur sistein, dimana Cd terikat dalam gugus sufhidril -SH
dalam enzim seperti karboksil sisteinil, histidil, hidroksil, dan fosfatil dari protein purin. Kemungkinan besar pengaruh toksisitas Cd disebabkan oleh interaksi antara Cd dan
protein tersebut, sehingga menimbulkan hambatan terhadap aktivitas kerja enzim dalam tubuh Darmono 2001.
2.7.7 Arsen As.
Arsen, adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, abu-abu dan hitam Norman 1998
.
Senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida dan dalam alloy. Arsenik secara kimiawi memiliki karakteristik yang
serupa dengan fosfor dan sering dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Ketika dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi
menjadi oksida arsenik, yang berbau seperti bau bawang putih. Arsenik dan beberapa senyawa arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas
tanpa menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsenik ditemukan dalam dua bentuk padat yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97 gcm
3
dan 5,73 gcm
3
Holleman et al. 1985. Sebagian besar arsen di alam merupakan bentuk senyawa dasar yang berupa senyawa
inorganik sebagai arsenat, berbentuk kristal, tidak berwarna dan tidak berbau seperti
oksida As
2
O
3
arsen putih dan As
2
O
5
. Oksida ini bersifat higroskopis dan mudah larut dalam air membentuk asam. Asam yang terbentuk dari arsen V merupakan asam
lemah, dalam bentuk garamnya arsenik dapat mencemari air tanah. Senyawa arsen inorganik terpapar pada manusia melalui kontak langsung dengan air atau gas yang
mengandung arsenik. Beberapa tempat di bumi mengandung arsen yang cukup tinggi sehingga dapat merembes ke air tanah. Arsenik dalam air tanah bersifat alami, dan
dilepaskan dari sedimen ke dalam air tanah karena tidak adanya oksigen pada lapisan di bawah permukaan tanah. Arsenat sintetik seperti Paris Green [tembaga II
asetoarsenik], kalsium arsenat, dan timbal hidrogenarsenat digunakan sebagai insektisida dan racun hama Rahman et al. 2004. Timbal hydrogen arsenat digunakan
sebagai insektisida umum pada tanaman buah Peryea 1998. Penelitian Stolz et al. 2006 menemukan beberapa spesies bakteri menggunakan arsenic bebagai bahan bahan
mendapatkan energi metabolism, bakteri tersebut mereduksi arsenat menjadi arsenik, dengan memanfaatkan enzim arsenat reduktase ArrE.
2.8 Pestisida
2.8.1 Pengertian Pestisida.
Pestisida Inggris: pesticide berasal dari kata pest yang berarti hama dan cide yang berarti mematikanracun. Jadi pestisida adalah racun hama. Secara umum pestisida
dapat didefenisikan sebagai bahan yang digunakan untuk mengendalikan populasi jasad yang dianggap sebagai pest hama yang secara langsung maupun tidak langsung
merugikan kepentingan manusia. Menurut Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973 PP No. 7 tahun 1973 tentang
pengawasan atas peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida, pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk :
a. Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang
merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian. b.
Memberantas rerumputan. c.
Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan. d.
Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman tidak termasuk pupuk.
e. Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan
piaraan atau ternak. f.
Memberantas atau mencegah hama-hama air.