2.2 Morfologi dan Klasifikasi Ganggang Mikro.
Ganggang mikro adalah mikroorganisme fotosintetik dengan morfologi sel yang bervariasi, baik uniselular maupun multiselular membentuk koloni kecil. Sebagian
besar ganggang mikro tumbuh secara fototrofik, meskipun tidak sedikit jenis yang mampu tumbuh secara heterotrofik. Ganggang mikro merupakan kelompok organisme
yang sangat beragam dengan mampu menghasilkan senyawa kimia yang besar dan masih banyak yang belum diketahui. Produk yang dihasilkan antara lain karoten,
fikobilin, asam lemak, polisakarida, vitamin, sterol, enzim dan senyawa bioaktif lainnya.
Ganggang mikro umumnya bersel satu atau berbentuk benang, sebagai tumbuhan dan dikenal sebagai fitoplankton. Fitoplankton memiliki zat hijau daun klorofil yang
berperan dalam fotosintesis untuk menghasilkan bahan organik dan oksigen dalam air. Sebagai dasar mata rantai pada siklus makanan di laut, fitoplankton menjadi makanan
alami bagi zooplankton baik masih kecil maupun yang dewasa. Selain itu ganggang mikro juga dapat digunakan sebagai indikator kesuburan suatu perairan.
Ganggang mikro merupakan kelompok tumbuhan berukuran renik dengan diameternya antara 3-30 μm, baik sel tunggal maupun koloni yang hidup di seluruh wilayah perairan
tawar maupun laut. Organisme ini mengandung pigmen hijau klorofil serta pigmen- pigmen lain seperti: pigmen coklat fikosantin, biru kehijauan fikobilin, dan merah
fikoeritrin untuk melangsungkan proses fotosintesis. Morfologi ganggang mikro berbentuk uniseluler atau multiseluler tetapi belum ada pembagian tugas yang jelas
pada sel-sel komponennya. Hal itulah yang membedakan ganggang mikro dari tumbuhan tingkat tinggi Romimohtarto 2004.
Menurut Barianti dan Gualtieri 2006, ganggang mikro merupakan tanaman yang paling efisien dalam menangkap dan memanfaatkan energi matahari dan CO
2
untuk keperluan fotosintesis. Fotosintesis didefinisikan sebagai suatu proses di mana terjadi
sintesa karbohidrat tertentu dari karbon dioksida dan air yang dilakukan oleh sel-sel yang berklorofil dengan bantuan cahaya matahari.
Ganggang mikro termasuk tumbuhan talus Thallophyta. Secara umum ada beberapa divisi ganggang yang diklasifikasi berdasarkan pigmennya, yaitu: Divisi Chlorophyta,
Chrysophyta, Rhodophyta, Cyanophyta, Euglenophyta dan Phaeophyta.
2.2.1 Divisi Chlorophyta.
Klas : Chlorophyceae
Ordo : Volvocales, Tetrasporales, Chlorococcales, Chlorosarcinales, Ulotrichales,
Sphaeropleales, Chaetophorales, Trentepohliales, Oedogoniales, Ulvales, Cladophorales, Acrosiphoniales, Caulerpales, Siphonocladales,
Dasycladales, dan Zygnematales Chlorophyta
berukuran antara 3-30 μm, memiliki alat gerak flagela dan motil kecuali selama fase reproduksi. Pada reproduksi aseksual, individu yang berenang bebas
menjadi nonmotil karena flagela menghilang. Dalam beberapa kasus, sel-sel anak tidak membentuk flagela melainkan sel-sel terus saja memperbanyak diri. Masa sel yang
terbentuk dinamakan stadia palmeloid. Stadia ini terdapat pada banyak ganggang sebagai fase perkembangan predominan Pelczar dan Chan 1986. Setiap sel
mempunyai satu nukleus dan satu kloroplas besar yang berbentuk mangkuk. Spesies Chlorophyta yang bersel tunggal ada yang dapat berpindah tempat, tetapi ada pula yang
menetap. Chlorophyta merupakan golongan terbesar dari ganggang dan merupakan kelompok ganggang yang paling beragam, karena ada yang bersel tunggal, berkoloni,
dan bersel banyak. Ganggang ini banyak terdapat di danau, kolam, laut dan kebanyakan hidup di air tawar Bold dan Wynne 1985.
Chlorophyta atau yang lebih umum disebut ganggang hijau pada selnya mempunyai kloroplas yang berwarna hijau dan mengandung selulosa, mengandung klorofil a dan b
serta karotenoid. Chlorophyta pada kloroplasnya terdapat butiran padat yang disebut pirenoid yang berfungsi untuk pembentukan tepung dan minyak. Perkembangbiakannya
secara aseksual dan seksual. Secara seksual dengan anisogami dan secara aseksual dengan zoospora dengan 3-4 flagela dan mempunyai 2 vakuola kontraktil yang berguna
untuk memaksa kelebihan air keluar dari selnya. Suatu bintik mata merah stigma yang merupakan situs persepsi cahaya dan mengendalikan respon fototaktik gerak menuju
cahaya ganggang ini Tjitrosoepomo 2005.
2.2.2 Divisi Chrysophyta.
Klas : Chrysophyceae dan Bacillariophyceae
Ordo : Ochromonadales, Chrysamoebidales, Chrysocapsales, Chrysosphaerales,
Phaeothamniales, Sarcinochrysidales, Pedinellales, Dictyochales. Sebagian besar Chrysophyta memiliki flagela, tetapi beberapa diantaranya
ameboid oleh adanya perluasan pseudopodial protoplasmanya. Bentuk ameboid yang bugil ini dapat mengambil makanan berbentuk partikel dengan bantuan pseudopodia.
Divisi Chlorophyta juga tercakup kokoid dan bentuk filamen yang nonmotil. Kebanyakan ganggang yang termasuk ke dalam divisi ini adalah uniseluler, tetapi