Penambahan Pestisida sebagai Kontaminan pada Media.
65
adsorpsi yang melampaui kapasitas sel, sehingga kontaminan yang masuk sudah merupakan toksin bagi sel. Proses keracunan sel oleh pestisida dikarenakan terhambatnya enzim
asetilkolestrase. Karbamat merupakan insektisida antikolinestrase.
0.00 0.05
0.10 0.15
0.20 0.25
0.30 0.35
1 2
3 4
O D
6 2
n m
Hari ke-
a
Ket :
Gambar25. Kerapatan optik ganggang mikro strain Synechoccus sp. ICBB 9111 terhadap pemberian a karbamat, b deltametrin dengan variasi
konsentrasi.
Gambar 26. Pengaruh pemberian pestisida terhadap ganggang mikro strain Synechoccus
sp ICBB 9111. Inhibisi antikolinestrasi karbamat Gambar 27 melalui tahapan : interaksi active site
asetilkolinetrase membentuk ikatan kompleks yang tidak stabil, kemudian terjadi hidrolisis senyawa kompleks dengan melepaskan ikatan Z atau R substitusi yang menghasilkan
carbamylated karbamat ester terinhibisi dan menjadi non reaktif, selanjutnya terjadi dekarbamilasi menghasilkan AchE bebas, sehingga kembali mampu memutuskan asetilkolin
Ach sebagai transmitter Soemirat 2009.
Confidential
66 Ket :
Gambar 27. Kerapatan optik ganggang mikro strain Chlamydomonas sp ICBB 9113 terhadap pemberian a paraquat diklorida, b glifosat dengan
variasi konsentrasi. Respon ganggang mikro strain Chlamydomonas sp ICBB 9113 Gambar 27 terhadap
pestisida cukup beragam, pemberian karbamat Gambar 28a dan deltametrin Gambar 28b menurunkan kerapatan optik OD lebih besar dibandingkan pemberian paraquat Gambar
27a. Pada pemberian awal 30 menit hingga 24 jam selanjutnya ganggang mikro strain Chlamydomonas
sp ICBB9113 masih dapat hidup, kecuali pada pemberian deltametrin. Ini disebabkan strain Chlamydomonas sp ganggang mikro ICBB 9113 masih toleran terhadap
pestisida tersebut.
Ket :
Gambar 28 . Kerapatan optik ganggang mikro strain Chlamydomonas sp ICBB 9113 terhadap pemberian a karbamat, b deltametrin dengan variasi konsentrasi.
Confidential
67
Pada konsentrasi yang lebih tinggi 40 ppm penyerapan terjadi sejak awal pemberian. Pada 24 jam seluruh ganggang mikro mati. Berdasarkan hasil penelitian ini ganggang mikro
Chlamydomonas sp. ICBB 9113 mempunyai daya tahan terhadap paraquat Gambar 27a
Herbisida paraquat merupakan bagian dari kelompok senyawa bioresisten yang sulit terdegradasi secara biologis dan relatif stabil pada suhu, tekanan dan pH normal. Hal ini
memungkinkan paraquat teradsorpsi sangat kuat oleh partikel tanah yang menyebabkan senyawa ini dapat bertahan lama di dalam tanah Sastroutomo 1992. Paraquat diketahui
sebagai senyawa yang sangat toksik, dan keberadaannya di dalam tanah sebesar 20 ppm mampu menghambat perkembangan dan aktivitas bakteri Azotobacter dan Rhizobium yang
berperan dalam fiksasi N
2
Martani et al. 2001. Herbisida paraquat bila terdisosiasi akan membentuk kation dalam larutan tanah dan
akan difiksasi oleh pertukaran kation pada muatan negatif permukaan koloid tanah. Sebagai herbisida kationik, paraquat akan terionisasi sempurna dalam larutan tanah membentuk
kation divalen dengan muatan positif terdistribusi di sekeliling molekul, dan paraquat akan segera teradsorpsi dan menjadi tidak aktif ketika kontak dengan koloid tanah.
Ket :
Gambar 29. Kerapatan optik ganggang mikro Chlorella vulgaris ICBB 9114 terhadap pemberian a paraquat diklorida, b
glifosat dengan variasi konsentrasi.
Confidential
68 Ket :
Gambar 30 . Kerapatan optik ganggang mikro strain Chlorella vulgaris ICBB 9114 terhadap pemberian a karbamat, b
deltametrin dengan variasi konsentrasi. Pemberian karbamat Gambar 30a pada konsentrasi rendah 5 ppm pada media
mengandung ganggang mikro
strain
Chlorella vulgaris ICBB 9114 Gambar 29 memberikan
respon berupa penurunan nilai OD yang rendah terutama pada 30 menit pertama. Sedangkan untuk pemberian paraquat Gambar 29a, Gambar 29b, dan deltametrin Gambar 30b
menurunkan kerapatan optik OD lebih besar. Dua puluh empat jam berikutnya terjadi penurunan OD yang besar, terutama untuk deltametrin, hal yang menarik untuk Chlorella
vulgaris ICBB9114 pemberian karbamat Gambar 30a setelah 24 jam pada konsentrasi 5-
40 ppm ternyata masih hidup dengan OD sekitar 0,20. Diperkirakan ganggang mikro Chlorella vulgaris
ICBB 9114 mempunyai kemampuan adaptasi terhadap karbamat. Kemungkinan karbamat BMPC mengalami degradasi dan menjadi nutrient bagi ganggang
mikro Chlorella vulgaris ICBB 9114. Pada konsentrasi yang lebih tinggi 40 ppm terjadi penyerapan terjadi sejak awal pemberian. Pada 24 jam kemudian seluruh ganggang mikro
mati. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa ganggang mikro Chlorella vulgaris ICBB 9114 mempunyai daya tahan terhadap karbamat Gambar 30a dan sangat sensitif terhadap
paraquat dan deltametrin. Dari pembahasan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan untuk strain Synechoccus sp.
ICBB 9111 sangat sensitif terhadap ke empat pestisida. Terlihat penurunan OD setelah pemberian pestisida. Setelah 24 jam kemudian penambahan insektisida deltametrin
menyebabkan penurunan OD yang tajam. Strain Chlamydomonas sp. ICBB 9113 relatif
Confidential
69
toleran terhadap paraquat, hal ini kemungkinan karena proses adsorpsi yang tidak segera berlanjut ketahapan metabolisme enzimatis. Tetapi pada waktu 24 jam kemudian mulai
terjadi peracunan paraquat terhadap ganggang mikro tersebut. Strain Chlorella vulgaris ICBB 9114 sangat sensitif terhadap paraquat dan deltametrin. Dilaporkan oleh Udiarto dan
Setiawati 2007 nilai konsentrasi letal 50 LC
50
terhadap P. xylostella paling tinggi dibandingkan dengan firfonil, amabektin dan profenofos